Deskripsi Data atau Sampel 1. Keadaan Umum Peternak Hasil Analisis dan Pembahasan Nilai signifikansi pada uji F Nilai signifikansi pada t Tabel

Tabel 8. Prasarana Kesehatan Sumber : Langkat Dalam Angka , BPS Trend jumlah fasilitas kesehatan publik beberapa diantaranya mengalami peningkatan dan beberapa lainnya mengalami penurunan. Fasilitas kesehatan yang mengalami penurunan adalah Rumah Sakut umum Daerah, Klinik Bersalin dan Balai Pengobatan. Penurunan terbesar adalah Balai Pengobatan yang berkurang sebanyak 15 unit di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 4.2. Deskripsi Data atau Sampel 4.2.1. Keadaan Umum Peternak Jumlah peternak mandiri di daerah penelitian sebanyak 16 peternak dan peternak kemitraan di daerah penelitian sebanyak 7 peternak. Dimana rata-rata jumlah ayam pedaging mandiri yang diusahakan sebanyak 19.623 ekor dan jumlah ayam pedaging kemitraan di daerah penelitian sebanyak 18.571 ekor. Tingkat pendidikan rata-rata peternak ayam potong di Kecamatan Langkat yaitu lulusan SLTP dan SMA Prasarana Kesehatan No. Sarana 2009 2010 2011 1 Rumah Sakit Umum Daerah 3 2 1 2 Rumah Sakit Swasta 2 1 5 3 BKIAKlinik Bersalin 17 16 15 4 Apotek 24 24 30 5 Klinik Dokter Praktek Na Na Na 6 Puskesmas 28 30 30 7 Puskesmas Pembantu 158 161 164 8 PolindesBalai Pengobatan 118 117 102 9 Posyandu 1313 1283 1296 Universita Sumatera Utara

4.3. Hasil Analisis dan Pembahasan

4.3.1. Hasil Analisis Perbedaan Pendapatan Peternak Ayam Pedaging Kemitaan dan Mandiri Per Musim

Tabel 9. Hasil Analisis Perbedaan Rata-Rata Pendapatan Peternak Ayam Pedaging Kemitaan dan Mandiri Total Biaya Produksi Peternak Ayam Pedaging Kemitraan Peternak Ayam Pedaging Mandiri Rata-Rata Mean Rp 42.537.142,86 Rp 13.777.500,00 Sig 0,171 Sig 2-tailed 0,014 Sumber: Lampiran 13

a. Nilai signifikansi pada uji F

Hipotesis uji F sebagai berikut: Ho: Kedua varians sama varians ayam pedaging kemitraan dan mandiri adalah sama. H1: Kedua varians berbeda varians ayam pedaging kemitraan dan mandiri adalah berbeda. Nilai signifikansi uji F diperoleh sebesar 0,171, dimana nilai F lebih besar daripada α= 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varians yaitu varians ternak ayam pedaging kemitraan dan mandiri adalah sama.

b. Nilai signifikansi pada t Tabel

Hipotesis uji t sebagai berikut: Ho: Tidak ada perbedaan pendapatan antara ayam pedaging kemitraan dan mandiri. Universita Sumatera Utara H1: Ada perbedaan pendapatan antara ayam pedaging kemitraan dan mandiri. Nilai signifikansi t diperoleh sebesar 0,014 lebih kecil daripada α= 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pendapatan ternak ayam pedaging kemitraan dan mandiri. Pada Tabel Group Statistik pada lampiran, terlihat rata-rata mean untuk ternak ayam pedaging kemitraan Rp 42.537.142,86 dan mean untuk ternak ayam pedaging mandiri sebesar Rp 13.777.500,00, artinya rata-rata pendapatan peternak ayam pedaging kemitraan lebih tinggi daripada rata-rata pendapatan peternak ayam pedaging mandiri karena populasi peternak ayam pedaging kemitraan yang jauh lebih tinggi daripada jumlah populasi peternak ayam pedaging mandiri. Nilai t hitung positif, yang berarti pendapatan peternak ayam pedaging mandiri lebih tinggi daripada pendapatan peternak ayam pedaging kemitraan.

4.3.2. Hasil Analisis Perbedaan Harga Jual Peternak Ayam Pedaging Kemitraan dan Mandiri

Tabel 10. Hasil Analisis Perbedaan Rata-Rata Harga Jual Peternak Ayam Pedaging Kemitaan dan Mandiri Total Biaya Produksi Peternak Ayam Pedaging Kemitraan Peternak Ayam Pedaging Mandiri Rata-Rata Mean Rp 16.678,59 Rp 19.937,50 Sig 0,019 Sig 2-tailed 0,000 Sumber: Lampiran 13

a. Nilai signifikansi pada uji F