III. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive di Kecamatan Selesai dan Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Adapun pertimbangan penentuan
dikarenakan pada daerah tersebut merupakan sentra produksi ayam pedaging kemitraan dan mandiri.
3.2. Metode Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan dalam penentuan sample adalah metode sensus, karena jumlah populasi hanya 23, dimana peternak ayam pedaging mandiri
sebanyak 16 dan kemitraan sebanyak 7 peternak. Menurut Supranto 2003, sensus adalah kegiatan pencataan yang menyeluruh terhadap elemen-elemen yang
menjadi objek penyelidikan. Ini dilakukan pada populasi dengan jumlah sedikit. Suharsimi Arikunto 2002 juga menyatakan bahwa apabila populasi diatas 100
maka sampel diambil 10 – 25 atau lebih, tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana sedangkan apabila populasi dibawah 100,
maka responden diambil keseluruhan. Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data dari hasil wawancara langsung kepada petani responden dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner yang telah
dipersiapkan. Data sekunder merupakan data pelengkap yang dapat diperoleh dari instansi atau lembaga terkait seperti Dinas Pertanian serta literature – literature
yang berhubungan dengan penelitian ini.
Universita Sumatera Utara
Adapun jumlah peternak yang mengusahakan usaha ayam pedaging kemitraan sebanyak 7 peternak dan mandiri sebanyak 16 peternak di Kabupaten
Langkat.
3.3. Metode Analisis Data Untuk menjawab identifikasi masalah 1, dianalisis dengan metode uji
beda dua sampel independen. Independent sample t-test adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak saling
berpasangan atau tidak saling berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian dilakukan untuk dua subjek sampel yang berbeda.
Prinsip pengujian uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua kelompok data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu harus diketahui
apakah variannya sama equal variance atau variannya berbeda unequal variance.
Homogenitas varian diuji berdasarkan rumus:
Data dinyatakan memiliki varian yang sama equal variance bila F- Hitung F-Tabel, dan sebaliknya, varian data dinyatakan tidak sama unequal
variance bila F-Hitung F-Tabel. Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar
error yang akhirnya akan membedakan rumus pengujiannya.
Universita Sumatera Utara
Uji t untuk varian yang sama equal variance menggunakan rumus Polled Varians:
Uji t untuk varian yang berbeda unequal variance menggunakan rumus Separated Varians
:
Sugiono, 2006.
Untuk identifikasi masalah ke-2, dianalisis dengan analisis biaya.
Mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan oleh responden digunakan rumus sebagai berikut :
TC = TFC + TVC Dimana :
TC : Total Cost Total Biaya
TFC : Total Fixed Cost Jumlah Biaya Tetap
TVC : Total Variable Cost Jumlah Biaya Tidak Tetap
Analisis Penerimaan dan Pendapatan
Penerimaan digunakan rumus sebagai berikut : TR= Y x Py
TR : Total Penerimaan Total Revenue
Y : Produksi yang diperoleh Kg
Py : Harga Jual Rp
Universita Sumatera Utara
Pendapatan digunakan rumus sebagai berikut :
π = TR –TC
π : Pendapatan
TR : Total Revenue Total Penerimaan
TC : Total Cost Total Biaya
Untuk identifikasi masalah ke-3, dianalisis dengan analisis korelasi
sederhana. Mengetahui hubungan antara jumlah ternak dengan penerimaan per
ekor digunakan rumus sebagai berikut : Analisis korelasi sederhana Bivariate Correlation digunakan untuk
mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar
hubungan yang terjadi antara dua variabel. Analisis korelasi sederhana disebut dengan metode Pearson atau sering disebut Product Moment Pearson. Nilai
korelasi r berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti
hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah X naik maka Y naik dan nilai negatif menunjukkan hubungan
terbalik X naik maka Y turun.
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− =
} }{
{
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
r
xy
Menurut Sugiyono 2007 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0,00 - 0,199 = sangat rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
Universita Sumatera Utara
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
3.4. Defenisi dan Batasan Operasional