Permasalahan Penelitian Tujuan Penelitian Landasan Teori

permasalahan tersebut di atas penulis tertarik menganalisis tesis dengan judul ” Analisis Usaha Ayam Pedaging Kemitraan dan Mandiri di Kecamatan Selesai dan Kecamatan Kuala di Kabupaten Langkat.

1.2. Permasalahan Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana perbedaan pendapatan antara ayam pedaging kemitraan dan mandiri di Kecamatan Selesai dan Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat? 2. Berapa biaya produksi, penerimaan, harga, dan RC ayam pedaging kemitraan dan mandiri di Kecamatan Selesai dan Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat? 3. Bagaimana hubungan jumlah ternak yang dipelihara dengan penerimaan per ekor

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis perbedaan pendapatan antara peternak ayam pedaging kemitraan dan mandiri di Kecamatan Selesai dan Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. 2. Untuk menganalisis biaya produksi, penerimaan, harga, dan RC ayam pedaging kemitraan dan mandiri di Kecamatan Selesai dan Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. 3. Mencari hubungan jumlah ternak yang dipelihara dengan penerimaan per ekor. Universita Sumatera Utara

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi yang dapat menambah pengetahuan mengenai pengusahaan ayam pedaging bagi petani dan masyarakat, pelaku bisnis, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan sehingga dapat memberikan daya tarik bagi mereka untuk menanamkan modal pada usaha ayam pedaging. 2. Bagi penulis sebagai bahan tambahan wawasan dan pengetahuan, serta melatih kemampuan berfikir dan mendapatkan pengalaman tentang permasalahan yang dibahas di lapangan dengan teori yang telah didapat dari perkuliahan. 3. Bagi pembaca, sebagai bahan referensi dan tambahan informasi tentang analisis usaha ayam pedaging kemitraan dan mandiri di Kecamatan Selesai dan Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Universita Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Menurut Suratiyah 2006, modal dapat dibagi dalam dua golongan yaitu modal tetap dan modal tidak tetap atau modal lancar. Modal tetap adalah modal yang dapat dipergunkan dalam berkali-kali proses produksi. Modal tetap ada yang bergerak dan tidak bisa dipindahkan, ada yang hidup maupun mati misalnya cangkul, sabit, ternak sedangkan yang tidak dapat dipindahkan juga ada yang hidup maupun mati misalnya bangunan. Modal tidak tetap adalah modal yang hanya dapat digunakan dalam satu kali proses poduksi saja misalnya pupuk dan bibit unggul untuk tanaman semusim. Tenaga kerja merupakan faktor yang penting, tenaga kerja usaha tani dapat diperoleh dari dalam keluarga dan dari luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga diperoleh dengan upahan atau arisan tenaga kerja. Tenaga kerja manusia terdiri atas tenaga kerja pria wanita, dan anak-anak. Perhitungan tenaga kerja dari ketiga jenis tersebut berbeda-beda. Perhitungan tenaga kerja dalam kegiatan proses produksi adalah dengan menggunakan satuan HKP Hernanto, 1991. Pengelolaan memiliki peranan penting dalam produksi. Pengelolaan adalah faktor yang menggerakkan unsur-unsur produksi lainnya dalam tujuan menghasilkan produk yang diinginkan. Dalam usahatani, peran pengelolaan biasanya dibawakan oleh orang yang disebut petani Tjakrawiralaksana,1985 Penerimaan adalah perkalian antara jumlah produksi yang diperoleh dengan harga produksi. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam sekali periode Suratiah, 2006. Universita Sumatera Utara Menurut Prawirokusumo 1990, ada beberapa pembagian tentang pendapatan, yaitu: 1. Pendapatan bersih Net income adalah penerimaan usaha dikurangi biaya produksi. 2. Pendapatan tenaga kerja Labour income adalah jumlah seluruh penerimaan dikurangi biaya produksi kecuali biaya tenaga kerja 3. Pendapatan tenaga kerja keluarga Familys labour income adalah pendapatan bersih ditambah tenaga kerja dalam keluarga 4. Pendapatan keluarga petani Familys income adalah pendapatan tenaga kerja keluarga petani ditambah bunga modal sendiri. Menurut soekartawi 1995, biaya produksi dalam usahatani dapat dibedakan atas : 1. Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. misalnya pajak tanah. 2. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh , misalnya biaya untuk sarana produksi. Menurut Prawirokusumo 1990 Biaya adalah semua pengeluaran yang dinyatakan dengan uang yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk dalam suatu periode produksi. Nilai biaya dinyatakan dengan uang, yang termasuk didalamnya adalah 1. Sarana produksi yang habis terpakai, seperti bibit, pupuk, pestisida, bahan bakar, bunga modal dan penanaman lainnya. Universita Sumatera Utara 2. Lahan seperti sewa lahan baik berupa uang ataupun natura, pajak, iuran, pengairan, taksiran biaya penggunaan jika yang digunakan ialah tanah milik sendiri. 3. Biaya dari alat-alat produksi tahan lama, yaitu seperti bangunan, alat dan perkakas yang berupa penyusutan 4. Tenaga kerja dari petani itu sendiri dan anggota keluarganya, tenaga kerja tetap atau tenaga bergaji tetap 5. Penyusutan 6. Biaya-biaya lain Sebelum melakukan pengembangan usaha hendaknya dilakukan suatu kajian yang cukup mendalam untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan itu layak atau tidak layak. Aspek yang perlu dikaji adalah aspek finansial ekonomi dan pasar bagaimana permintaan dari produksi dan harga atas produksi yang dihasilkan. Jika aspek ini jelas maka prospek ke depan untuk usaha tersebut jelas, begitu juga sebaliknya apabila aspek ini tidak jelas maka prospek ke depan juga tidak jelas Suratiyah, 2006.

2.2. Teknis Usaha Ayam Potong Pemilihan Bibit