Berdasarkan  uji    statistik  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  tidak terdapat  perbedaan  hasil  belajar    siswa  berdasarkan  status  kepemilikan
rumah.    Hal  itu  dapat  dilihat  dengan  melihat  nilai  F    Hitung  sebesar 1.768  dengan taraf   signifikasi
sebesar 0.141
P0.05. Hal
itu menunjukkan  bahwa  hipotesis  yang  digunakan  dalam  penelitian  tidak
didukung  oleh  data  yang diperoleh  dari  hasil  penelitian  sehingga  dapat diartikan  bahwa  status  kepemilikan rumah  orang  tua  tidak  menyebabkan
terjadinya  perbedaan  hasil  belajar  siswa  kelas  XI  IIS  SMAN  1  Setu  Bekasi tahun ajaran 2015 2016.
D. Pembahasan
1.
Hasil  Belajar  Siswa  Kelas  XI  IIS  SMAN  1  Setu  Bekasi  ditinjau  dari Minat Baca
Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  terdapat  perbedaan  hasil  belajar siswa  berdasarkan  minat  baca  siswa.  Hal  ini  dapat  dilihat  dengan  nilai  F
hitung yang diperoleh sebesar 3.288 dengan taraf signifikasi sebesar 0,042 p 0,05  diartikan  bahwa  minat  baca  menyebabkan  perbedaan  hasil  belajar
siswa.  Minat  baca  yang  rendah  menyebabkan  hasil  belajar  siswa  menjadi kurang  memuaskan  itu  dikarenakan  rendahnya  minat  siswa  untuk  membaca,
hal  itu  tak  mengherankan  karena  seiring  dengan  kemajuan  teknologi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebiasaan  siswa  untuk  membaca  semakin  berkurang.  Umumnya  siswa menjadi  malas  untuk  membaca  dan  lebih  banyak  menghabiskan  waktunya
untuk  memainkan  gawai  yang  semakin  hari  semakin  canggih  membuat kebiasaan membaca siswa menjadi berkurang atau hilang, dikarenakan siswa
lebih  banyak  menghabiskan  waktunya  untuk  bermain  game  maupun  lebih banyak mengakses media sosial daripada membaca buku. Hal ini menujukan
bahwa  siswa  tidak  selalu  meluangkan  waktunya  untuk  membaca,  umumnya mereka akan membaca jika ada diperintahkan oleh guru untuk membaca buku
yang akan digunakan dalam pelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru selain itu siswa  membaca jika terdapat bahan bacaan yang sesuai dengan
apa yang diinginkannya atau sesuai dengan bacaan favoritnya.  Senada dengan yang  diungkapkan  oleh  Slameto  1995  :180    bahwa  minat  baca  adalah  rasa
ketertarikan  pada  kegiatan  atau  aktivitas  membaca  dengan  kemauan  sendiri dan  diwujudkan  melalui  suatu  pernyataan  bahwa  siswa  lebih  menyukai
kegiatan membaca. Hasil penilaian perindikator menunjukan bahwa  minat  baca sangatlah
menentukan  hasil  belajar  seseorang,    jika  seseorang  mempunyai  frekuensi membaca  yang tinggi  dalam sehari maka hasil belajar  yang diperoleh   pun
cenderung baik, namun jika siswa   mempunyai  frekuensi  membaca  yang cenderung  rendah  maka  hasil  belajar  yang  diperolehnya  pun  cenderung
rendah,  hal  itu  dikarenakan  minat  baca  yang  tinggi  di  kalangan  siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sangatlah penting dengan mempunyai minat baca yang tinggi seorang siswa tidak  hanya  memperoleh  pengetahuan  namun  juga  wawasan  ilmu
pengetahuan maupun informasi yang diperoleh semakin meningkat sehingga diharapkan  siswa  tidak  memiliki  kendala  belajar  yang  berarti.  Semakin
berkembangnya  kemajuan  teknologi  dapat  membawa  dampak  positif  bagi siswa  seperti  meningkatkan  minat  baca  siswa  seiring  dengan    majunya
teknologi  tidak  menghilangkan  minat  siswa  untuk  membaca  akan  tetapi justru  sebaliknya  dengan  adanya  kemajuan  teknologi  tersebut  dapat
mempermudah  siswa  dalam  mencari  wawasaan  ilmu  pengetahuan  serta menambah  informasi  pengetahuan  yang  diperoleh  dengan  sebanyak
banyaknya    melalui  internet  yang  tak  terbatas.  Namun  kemajuan  teknologi juga  dapat  membawa  dampak  negatif  bagi  siswa  jika  mereka  tidak  dapat
menggunakannya  dengan  baik  sehingga  membuat    siswa  jarang meluangkan  waktunya  untuk  melakukan  kegiatan  membaca  tetapi
cenderung meluangkan waktunya untuk bermain game yang terdapat dalam gawai  sehingga  frekuensi  membaca  menjadi  rendah  bahkan  sama  sekali
tidak meluangkan waktunya untuk membaca. 2.
Hasil Belajar  Siswa ditinjau dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua. a.
Perbedaan  Hasil  Belajar  Siswa  berdasarkan  Jenis  Pekerjaan  Orang  tua
Berdasarkan uji statistik yang dilakukan dengan uji anova menujukan adanya  perbedaan  hasil  belajar  siswa  berdasarkan  jenis  pekerjaan  orang
tua,  hal  itu  dapat  dilihat  nilai  F  hitung  sebesar  3.119  dengan  taraf signifikasi  sebesar  0,018  P0,05.  Hasil  belajar  yang  diperoleh  siswa
berbeda-beda tidak terlepas dari jenis pekerjaan orang tua siswa orang tua siswa  yang  mempunyai  pekerjaan  sebagai  guru,  pegawai  baik  itu  PNS
maupun non PNS menujukan adanya perbedaan hasil belajar siswa.  Hal itu tentu  saja  tidak  terlepas  dari  perhatian  yang    diberikan  oleh  orang  tua
terhadap kegiatan belajar siswa pada saat di luar sekolah.  Nasution dalam Dalam  Yusri  :  2009  yang  mengemukakan  bahwa  tingkat  status  sosial
ekonomi  dilihat  dan  diukur  dari  pekerjaan  orang  tua,  penghasilan  dan kekayaan, tingkat pendidikan orang tua, keadaan rumah dan lokasi.  Siswa
yang  mendapat  perhatian  serta  pengawasan  yang  diberikan  orang  tua membuat  siswa  menjadi  lebih  bertanggung  jawab  terhadap  kegiatan
belajarnya, dan orang tua masih dapat meluangkan waktu  guna mengawasi perkembangan  belajar  siswa  sedangkan  siswa  yang  berasal  dari  orang  tua
yang  bekerja  sebagai  karyawan  buruh  dan  lain-lain  umumnya  kurang mendapat perhatian dari orangtua mengenai kegiatan serta   perkembangan
belajar  nya  mereka  cenderung  bersikap  acuh  terhadap  perkembangan belajar  seorang  siswa,  sehingga  menjadikan  siswa  tersebut  kurang
bertanggung  jawab  dalam  kegiatan  belajarnya  dan  menyebabkan  hasil
belajar yang diperolehnya pun cenderung  kurang baik.
b. Perbedaan hasil belajar berdasarkan Jumlah Pendapatan Orang Tua
Berdasarkan  hasil  uji  statistik  diatas  tidak  terdapat  perbedaan  hasil belajar berdasarkan jenis pekerjaan orang tua, hal itu dapat dilihat dari nilai
F hitung sebesar 2.333 dengan Taraf Signifikasi  sebesar 0.102 P  0,05, hal ini dapat diartikan bahwa jumlah pendapatan orang tua menyebabkaan
perbedaan  pada  hasil  belajar  siswa.  Siswa  yang  berasal  dari  orang  tua dengan  pendapatan  tinggi  akan  lebih  mudah  memenuhi  sarana  dan
prasarana yang dibutuhkan sang anak guna menunjang kegiatan belajarnya, mulai  dari  pemenuhan  buku  pelajaran,  pengadaan  sarana  dan  prasarana
belajar seperti laptop maupun mengikuti kegiatan les tambahan di luar jam sekolah  seperti  mengikuti  kegiatan  bimbingan  belajar  atau  bimbel.
Umumnya  siswa  yang  berasal  dari  orang  tua  yang  mempunyai  jumlah pendapatan yang tinggi akan lebih mudah mencapai hasil belajar yang baik,
ketersediaan  sarana  dan  prasarana  yang  lengkap  dalam  menunjang  proses kegiatan  belajar  menjadikan  ia  lebih  mudah  menyerap  informasi  serta
menguasai  suatu  materi  yang  sedang  disampaikan  dalam  sebuah  proses pembelajaran selain itu siswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi  yang sedang berkembang guna mendapatkan hasil belajar yang baik.
Namun tidak semua siswa yang mempunyai orang tua berpenghasilan tinggi  tidak  selalu  memperoleh  hasil  belajar  yang  baik  hal  ini  senada
dengan  yang  diungkapkan  oleh  Winkel  2010  yang  mengemukakan  hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbeda  mengenai  status  sosial  ekonomi  orang  tua  yaitu  keadaan  sosial ekonomi  keluarga  yang  baik  dapat  menciptakan  kondisi  siswa  yang
menghambat dalam proses belajar,  siswa lebih  berpikir untuk  apa belajar dengan sungguh-sungguh jika semua kebutuhan sudah terpenuhi.
c. Perbedaan  Hasil    Belajar  siswa  berdasarkan  tingkat  Pendidikan
Orang Tua
Hasil uji statistik yang dilakukan menunjukan adanya perbedaan hasil belajar  yang  berbeda-beda  pada  siswa  hal  itu  dapat  dilihat  dari    nilai    F
hitung    yang    diperoleh  sebesar  3.439  dengan  taraf  siginifikaasi  sebesar 0,019  P  0,05.  Perbedaan hasil belajar siswa salah satunya disebabkan
oleh  tingkat  pendidikan  orang  tua.  Semakin    tinggi  tingkat  pendidikan orang  tua  siswa  maka  orang  tua  akan  semakin  memahami  apa  saja  yang
menjadi kebutuhan belajar siswa baik itu pemenuhan sarana dan prasarana belajar maupun perhatian yang diberikan orang tua terhadap perkembangan
belajar  sang  anak,    hal  itu  senada  dengan  yang  diungkapkan  oleh  Fitriani Dalam  Yusri  :  2009    kelompok  yang  mempunyai  status  sosial  ekonomi
kurang  menekankan  pentingnya  pencapaian  pendidikan  yang  lebih  tinggi, kurangnya
penekanan mengenai
pendidikan yang
lebih tinggi
mempengaruhi  motivasi  belajar  anak  baik  di  sekolah  maupun  di  rumah, hal  itu  mengakibatkan  anak  mempunyai  motivasi  belajar  yang  rendah
karena semua  kebutuhan yang menunjang kebutuhaan belajar anak baik di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekolah maupun di rumah tidak terpenuhi sehingga siswa tidak mempunyai semangat dalam belajar.  Berbeda dengan siswa yang berasal dari orang tua
dengan tingkat pendidikan  rendah,  umumnya  para  orang  tua  tidak  begitu memahami apa saja yang   menjadi kebutuhan sang anak dalam menunjang
kegiatan belajar nya serta   bersikap  acuh  tak  acuh  terhadap  perkembangan belajar  sang  anak  bagi  mereka  yang  terpenting  adalah  sang  anak  dapat
bersekolah  tanpa  pernah    memperhatikan  perkembangan  proses  belajar sang anak sehingga siswa   cenderung
tidak bersunguh-sunguh
dalam proses belajar dan hasil belajar  yang dicapai cenderung tidak memuaskan.
d. Hasil  Belajar  Siswa  Kelas  XI  IIS  SMAN  1  Setu  berdasarkan  Status
kepemilikan Rumah
Berdasarkan  hasil  uji  statistik  yang  dilakukan  tidak  terdapat perbedaan  hasil  belajar  siswa  berdasarkaan  status  kepemilikan  rumah
orang  tua  siswa,  hal  itu  berdasarkan  pada  nilai  F  hitung  yang  diperoleh sebesar 1.768 dengan  taraf signifikasi sebesar 0.141 P  0,05.  Hasil temuan
di  lapangan  menunjukkan  bahwa  tidak  ada  perbedaan  yang  signifikan  antara siswa yang tinggal dengan orang tua maupun dengan keluarga lain.  Umumnya
mereka  dapat  berkonsentrasi  belajar  dengan  baik  karena  terdapat  pengawasan serta perhatian yang diberikan oleh pihak keluarga  sehingga mereka tetap bisa
belajar dengan baik tanpa merasa terganggu oleh keadaan  maupun lingkungan tempat tinggalnya.
78
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  analisis  dan  pembahasan  bab  sebelumnya  maka  dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1. Ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa kelas XI IIS SMAN 1 SETU
tahun  ajaran  20152016.  berdasarkan  minat  baca    siswa  hal  ini disebabkan karena hasil belajar yang diperoleh siswa  tidak terlepas dari
minat  baca  yang  dimiliki  oleh  siswa  itu  sendiri,    dengan  siswa mempunyai  minat  baca  maka  ilmu  serta  wawasan  pengetahuan  yang
diperoleh  akan  semakin  bertambah  maupun  referensi  buku  yang  dibaca akan semakin bertambah. Hasil belajar sendiri sebagai indikator seberapa
jauh keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran  yang  telah disepakati.
2. Ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1
Setu  Bekasi  tahun  ajaran  20152016    berdasarkan  status  sosial  ekonomi orang tua siswa yang  ditinjau dari  :
a. Jenis  pekerjaan  orang  tua  siswa  kelas  XI  IIS  SMA  Negeri  1  Setu
Bekasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI