Perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan minat baca dan status sosial ekonomi orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi ajaran 2015/2016.

(1)

ABSTRAK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN MINAT BACA, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA KELAS XI IIS

SMA NEGERI 1 SETU TAHUN AJARAN 2015/ 2016.

Afni Widia Astuti Universitas Sanata Dharma

2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan minat baca dan status sosial ekonomi orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun ajaran 2015-2016.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi komparatif yang dilaksanakan pada bulan November 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi dengan pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh sebanyak 115 siswa, data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada responden kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi dengan teknik analisis data menggunakaan uji One Way Anova.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan tingkat minat baca siswa; (2) terdapat perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan status sosial ekonomi orang tua siswa ditinjau dari : (a) jenis pekerjaan orang tua; (b) tingkat pendidikan terakhir orang tua dan (c) tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan tingkat pendapatan orang tua siswa serta (d) status kepemilikan rumah orang tua siswa.


(2)

ABSTRACT

THE DIFFRENCES IN STUDENT LEARNING OUTCOMES BASED ON READING INTEREST AND SOCIAL ECONOMIC STATUS OF PARENTS

OF THE ELEVENTH CLASS STUDENT OF SMAN 1 SETU BEKASI IN 2015/2016 ACADEMIC YEAR

Afni Widya Astuti 111324019

This study aims to analyze the diffrences in student learning outcomes based on reading interest and social economic status of parents of the eleventh class students of SMAN 1 Setu Bekasi.

This research is a comparative study and it was carried out in November 2015. Population of this study were all students of the eleventh class of IIS SMAN 1 Setu Bekasi. The sample were 115 students. Data were colleted by questionnaries. Data were analysied by One Way Annova.

The result of this research indicates that : (1) the are diffrences in student learning outcomes in students reading interest; (2) there are diffrences in student learning outcomes in status of social economic of students parents perceived from : (a) types of occupations of students parents and (b) there are diffrences in educational level of parents. (c) there are not diffrences in the level of student learning outcomes based on the income of parents and (d) home ownership status of parents.


(3)

i

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN

MINAT BACA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA

SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 1 SETU BEKASI

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh: Afni Widia Astuti

NIM 111324019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

KUPERSEMBAHKAN KARYA SEDERHANA INI UNTUK : :

Kedua Orang Tua Ku Tercinta

Teman yang selalu dirindukan Dwi Cahya Nugraha, Dhara Rhima Pangestuti, Diana Setiati, F.X Triapriyanto

Sahabat-Sahabatku Tersayang

Mas dan mbak ku tersayang

SMA Negeri 1 Setu - Bekasi

Keluarga Besar Pendidikan Ekonomi 2011

Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta


(7)

v

Motto

Hidup in bagai skripsi, ada banyak bab yang

mengharuskan untuk direvisi walau terkadang

menguras emosi dan juga energi tetapi akan selalu

berakhir indah bagi mereka yang sabar dan mampu

melewatinya. (Afni)

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu

ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan

itu ada kemudahan (Q.S. Al-Insyirah 5-6).

Better to fell how hard education is at this time

rather than fell the bitterness of stupidity, lather.

(Anonim)

“Pandanglah hari ini. Kemarin adalah mimpi

dan esok hari hanyalah sebuah visi. Tetapi hari ini

yang sungguh nyata, menjadikan kemarin sebagai

mimpi bahagia dan setiap hari esok sebagai


(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakaan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimanaa layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Mei 2016 Penulis


(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Afni Widia Astuti

Nomor Mahasiswa : 111324019

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN MINAT BACA,

DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 1 SETU BEKASI TAHUN AJARAN 2015 2016’’.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal : 25 Mei 2016 Yang menyatakan


(10)

viii ABSTRAK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN MINAT BACA, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA KELAS XI IIS

SMA NEGERI 1 SETU TAHUN AJARAN 2015/ 2016.

Afni Widia Astuti Universitas Sanata Dharma

2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan minat baca dan status sosial ekonomi orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun ajaran 2015-2016.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi komparatif yang dilaksanakan pada bulan November 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi dengan pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh sebanyak 115 siswa, data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada responden kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi dengan teknik analisis data menggunakaan uji One Way Anova.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan tingkat minat baca siswa; (2) terdapat perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan status sosial ekonomi orang tua siswa ditinjau dari : (a) jenis pekerjaan orang tua; (b) tingkat pendidikan terakhir orang tua dan (c) tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan tingkat pendapatan orang tua siswa serta (d) status kepemilikan rumah orang tua siswa.


(11)

ix

ABSTRACT

THE DIFFRENCES IN STUDENT LEARNING OUTCOMES BASED ON READING INTEREST AND SOCIAL ECONOMIC STATUS OF PARENTS

OF THE ELEVENTH CLASS STUDENT OF SMAN 1 SETU BEKASI IN 2015/2016 ACADEMIC YEAR

Afni Widya Astuti 111324019

This study aims to analyze the diffrences in student learning outcomes based on reading interest and social economic status of parents of the eleventh class students of SMAN 1 Setu Bekasi.

This research is a comparative study and it was carried out in November 2015. Population of this study were all students of the eleventh class of IIS SMAN 1 Setu Bekasi. The sample were 115 students. Data were colleted by questionnaries. Data were analysied by One Way Annova.

The result of this research indicates that : (1) the are diffrences in students learning outcomes in students reading interest; (2) there are diffrences in studentslearning outcomes in status of social economic of students parents perceived from : (a) types of occupations of students parents and (b) there are diffrences in educational level of parents. (c) there are not diffrences in the level of student learning outcomes based on the income of parents and (d) home ownership status of parents.


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas semua rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA BERDASARKAN MINAT BACA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 1

SETU TAHUN AJARAN 2015/ 2016”. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam pembuatan skripsi ini penulis menyadari bahwa terdapat banyak pihak yang terlibat serta kekurangan di dalam pembuatan skripsi ini, untuk itu penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan, bimbingan, bantuan, saran serta kritik yang terhingga dari :

1. Allah SW.T. Tuhan Semesta Alam tempatku mengadu, meminta dan berkeluh kesah selama ini.

2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan serta Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Dra C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi


(13)

xi

4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah membimbing dan meluangkan waktu dengan penuh kesabaran membimbing skripsi ini.

5. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang penuh ketelitian memeriksa skripsi ini.

6. Segenap Dosen Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan selama proses perkuliahan.

7. Mbak Christina Kristiani selaku Tenaga Administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi, BKK Ekonomi yang selama ini telah membantu melayani dengan baik semua kebutuhan administrasi penulis.

8. Dr. H. Dedi Nurhadiat, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Setu Bekasi. 9. Ibu Siti Robi’ah S.Pd. yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Setu Bekasi.

10. Bapak Damuri. S.Pd. selaku Guru Mata Pelajaran Ekonomi yang telah memberikan data yang diperlukan guna menyelesaikan skripsi penulis.

11. Bapak Ojat Darojat, S.E., M,M. selaku Guru Mata Pelajaran Ekonomi yang telah memberikaan data yang dibutuhkan guna menyelesaikan skripsi penulis.

12. Siswa-siswi kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi angkatan tahun 2015/2016, terimakasih telah meluangkan waktunya guna membantu kelancaran pembuatan skripsi ini.


(14)

xii

13. Kedua Orang Tua ku, Bapak Ahmad Muzammil dan Ibu Sanikem tercinta atas segala doa, cinta, kasih serta dukungan baik secara moril maupun materil yang diberikan secara tulus selama ini.

14. Mas-mas dan mbak-mbak ku yang telah membantu selama ini.

15. Teman seperjuangan Dhara Rhima Pangestuti yang sama-sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Sahabat-sahabatku Dwi Cahya Nugraha, FX Triapriyanto, Dhara Rhima, Diana Setiati, Anita Dewi Utami, mas Eka Purnama, terimakasih atas canda tawa, dukungan, maupun bantuannya nya selama ini.

17. Teman-teman Prodi Pendidikan Ekonomi 2011 dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan rendah hati penulis membutuhkan kritik serta saran yang membangun agar skripsi ini semakin bermanfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 25 –Mei-2016 Penulis


(15)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN……… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv

HALAMAN MOTTO……… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………. vii

ABSTRAK ………. viii

ABSTRACT ……… ix

KATA PENGANTAR……… x

DAFTAR ISI………... xiii

DAFTAR TABEL……….. xvi

DAFTAR LAMPIRAN………... xvii

DAFTAR GAMBAR... xvi

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. Pendahuluan………. 1

B. Rumusan Masalah………. 6

C. Variabel Penelitian……… 7

D. Tujuan Penelitian……….. 8

E. Manfaat Penelitian……… 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………. 11


(16)

xiv

1. Pengertian Belajar………... 11

2. Hasil Belajar ……….. 12

3. Minat Baca ……… 14

4. Status Sosial Ekonomi Orang Tua………. 16

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ……….. 21

C. Kerangka Teoritik... 22

D. Hipotesis Penelitian ………... 26

BAB III METODE PENELITIAN ………... 28

A. Jenis Penelitian………. ……... 28

B. Lokasi Penelitian……… 28

C. Subjek dan Objek Penelitian……….. 29

D. Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel………... 29

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………... 31

F. Data Yang Dicari ……….. 36

1. Data Primer………. 36

2. Data Sekunder………. 37

3. Kisi-Kisi Instrument Penelitian……….. 37

G. Tehnik Pengumpulan Data ………... 38

H. Tehnik Analisis Data………. 40

1. Uji Annova ……… 41

BAB IV GAMBARAN UMUM SMAN 1 SETU………. 43

A. Deskripsi Lokasi………... 43

B. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Setu………..……... 43

C. Tujuan, Visi dan Misi SMAN 1 Setu……… 44

D. Kurikulum dan Pedoman SMAN 1 Setu ………. 46

E. Sarana dan Prasarana SMAN 1 Setu……….……… 48

F. Kondisi Siswa……… 49

G. Kegiatan Ekstrakulikuler………... 51

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 52

A. Deskripsi Data………... 52

B. Deskripsi Responden pada Variabel Penelitian ………. 53

1. Minat Baca……….. 53

2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua………. 57

3. Hasil Belajar……….. 62

C. Analisis Data………. 63


(17)

xv

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN………… 78

1. Kesimpulan……….. 78

2. Keterbatasan………. 80

3. Saran………. 81

DAFTAR PUSTAKA………... 82


(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Daftar Responden Penelitian ………. 30

Tabel III.2 Pengkategorian Interval Pendapatan Orang Tua Siswa……. 34

Tabel III.3 Kisi- kisi Instrument Minat Baca……….. 37

Tabel III.4 Kisi- Kisi Instrument Status Sosial Ekonomi……… 38

Tabel IV.1 Jumlah Siswa Kelas X……… 49

Tabel IV.2 Jumlah Siswa Kelas XI ………. 50

Tabel IV.3 Jumlah Siswa Kelas XII………. 50

Tabel V.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…………. 52

Tabel V.2 Mean dan Standar Deviasi Minat Baca……….. 53

Tabel V. 3 Penilaian Responden Pada Variabel Minat Baca…………... 54

Tabel V.4 Distribusi Variabel Minat Baca ………..……….. 56

Tabel V.5 Distribusi Jenis Pekerjaan Orang Tua………..……. 57

Tabel V.6 Pendapatan Orang Tua Siswa ………. 58

Tabel V.7 Tingkat Pendidikan Terakhir Orang Tua Siswa………. 60

Tabel.V.8 Kepemilikan Rumah Orang Tua Siswa…………... 61

Tabel.V.9 Tingkat Penguasaan Kompetensi Siswa……… 62

Tabel.V.10 Tingkat Penguasaan Kompetensi Siswa SMA……….. 62

Tabel V.11 Hasil Uji Statistik Minat Baca Siswa………. 64

Tabel V.12 Hasil Uji Statistik Jenis Pekerjaan Orang Tua….………..… 66

Tabel V.13 Hasil Uji Statistik Pendapatan Orang Tua Siswa…………... 67

Tabel V. 14 Hasil Uji Statistik Pendidikan Terakhir Orang Tua…... 69


(19)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian………... 83

Lampiran 2 : Kuesioner………...………... 99

Lampiran 3 : Data Mentah Responden……….. 97

Lampiran 5 : Uji Statistik Penelitian... 110


(20)

xviii

DAFTAR GAMBAR


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap siswa tentunya mengharapkan hasil belajar yang baik dari proses kegiatan belajarnya. Abdurrachman (dalam Jihad dan Haris : 2012) mendefinisikan hasil belajar sendiri sebagai kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui proses kegiatan belajar. Demikian juga dengan siswa SMA Negeri 1 Setu Bekasi yang mengharapkan hasil belajar yang baik pada setiap mata pelajaran tak terkecuali mata pelajaran ekonomi, sebagai mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa baik pada siswa yang sedang menempuh jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) khususnya bagi siswa yang mengambil jurusan ilmu sosial. Lewat mata pelajaran ekonomi inilah siswa diajarkan untuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya khususnya sumber daya alam dan meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki. Selain itu lewat mata pelajaran ekonomi juga membantu mengarahkan siswa untuk lebih memahami kondisi perekonomian suatu negara, khususnya negara Indonesia lewat serangkaian konsep, fakta serta peristiwa yang berkaitan dengan perekonomian sehingga membuat mata


(22)

pelajaran ekonomi menjadi penting untuk dipelajari oleh siswa sehingga mendapatkan alokasi waktu khusus untuk dipelajari oleh siswa.

Baik burukya hasil belajar yang diperoleh siswa tidak terlepas dari kegiatan proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik tentunya setiap siswa ditutut untuk memahami setiap indikator-indikator yang terdapat di dalam setiap mata pelajaran. Salah satu indikator yang digunakan adalah dalam mengukur baik dan buruknya hasil belajar siswa adalah nilai-nilai yang diperoleh siswa lewat evaluasi dan penilaian yang diberikan guru. Juliah (dalam Jihad dan Haris, 2012 : 15) mendefinisikan hasil belajar sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukan. Hal itu senada dengan yang diungkapkan oleh Hamalik (2003) yang mendefinisikan hasil belajar sebagai pola-pola atau perbuatan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Tujuan pembelajaran akan tercapai jika siswa berhasil melalui proses belajar dengan baik sehingga siswa juga memperoleh hasil belajar yang baik. Sudjana (2004) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Hasil belajar sendiri masih menjadi tolok ukur bagi siswa maupun orang tua karena hasil belajar sendiri mencerminkan sejauh mana siswa mencapai tujuan dalam belajar setelah melalui proses pembelajaran. Hamalik (2005) tujuan dari belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar yang umumnya meliputi


(23)

pengetahuan, keterampilan serta sikap-sikap yang baru yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Selain itu hasil belajar dapat menjadi motivasi bagi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar serta menjadi gambaran dalam sejauh mana siswa mampu memahami setiap materi yang diajarkan serta sejauh mana tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

Ada banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa berbeda-beda salah satunya mengenai minat baca, menurut Lilawati dan Sandjaja (2005) minat baca sendiri merupakan salah satu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan rasa senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca berdasarkan pada kemauannya sendiri. Siswa yang memiliki minat baca akan memiliki wawasan ilmu pengetahuan yyang luas bila dibandingkan dengan siswa yang mempunyai minat baca yang rendah. Namun seiring dengan kemajuan teknologi serta pengunaan gawai yang semakin canggih di kalangan remaja dapat membawa dampak yang positif maupun negatif bagi siswa, salah satu dampak yang positif kemajuan teknologi adalah siswa dapat melakukan kegiatan membaca, di mana saja tanpa harus terpaku pada buku teks, sebaliknya kemajuan teknologi sendiri dapat membawa dampak negatif bagi siswa yaitu salah satunya dapat menurunkan minat baca siswa, siswa akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain gawai daripada meluangkan waktunya untuk membaca.


(24)

Faktor lain yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa adalah status sosial ekonomi orang tua, status sosial orang tua kemungkinan besar membentuk gaya hidup keluarga, siswa yang mempunyai orang tua dengan penghasilan tinggi akan lebih mudah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan guna menunjang kegiatan belajar siswa, selain itu tingkat pendidikan orang tua juga menyebabkan perbedaan hasil belajar siswa, siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan yang tinggi cenderung mendapatkan hasil belajar yang baik hal itu dikarenakan orang tua juga berperan dalam membentuk pola belajar siswa, selain itu kepemilikan rumah orang tua juga dapat menyebabkan perbedaan hasil belajar pada siswa. Siswa yang tinggal bersama orang tua akan lebih mudah berkonsentrasi serta dapat menciptakan kondisi lingkungan belajar yang nyaman tanpa terganggu oleh berbagai hal yang dapat menyulitkan siswa tersebut untuk belajar.

Berbeda dengan siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang berpendapatan rendah, hasil belajar mereka cenderung berkategori buruk, hal itu dikarenakan siswa mengalami kesulitan dalam hal pemenuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan belajarnya, tidak terlengkapinya saranaa dan prasarana belajar tidak terlengkapi atau bahkan tidak ada sama sekali sehingga siswa menjadi merasa kurang percaya diri karena terbatasnya sarana dan prasarana yang dimilikinya hal lain yang juga dapat menyebabkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yaitu status kepemilikan rumah orang tua, siswa yang tinggal dengan orang tua bisa


(25)

mendapatkan pengaawasan yang cukup dari orang tua sehingga menjadikan mereka lebih disiplin dalam kegiatan belajarnya berbeda dengan siswa yang tidak tinggal orang tua membuat mereka lebih bebas sehingga kurang bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya, keadaan lingkungan tempat tinggal siswa juga dapat mempengaruhi siswa dalam proses belajar, lingkungan tempat tinggal siswa yang tidak kondusif menjadikan siswa sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga dapat memunculkan kesulitan-kesulitan dalam proses belajar siswa.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi membuat budaya membaca dikalangan siswa menjadi semakin menurun hal itu dapat dilihat dari banyaknya siswa yang lebih memilih untuk memanfaatkan waktu luangnya untuk bermain gawai, jarang sekali siswa yang memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca buku, sehingga waktu luang yang dimilki menjadi terbuang sia-sia, selain itu adanya budaya sistem kebut semalam, yaitu siswa akan belajar saat akan mendekati ujian hal itu tentu tidak efektif dalam memaksimalkan proses belajar siswa sehingga siswa akan menemukan banyak sekali hambatan dalam mengerjakan soal ujian yang diberikan oleh guru. Para orang tua terkadang juga bersikap acuh tak acuh terhadap proses belajar siswa, mereka kurang memperhatikan perkembagan belajar siswa, bagi mereka yang terpenting sang anak bersekolah tanpa memperhatikan perkembangan belajarnya.


(26)

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti realita yang terjadi di dalam dunia pendidikan dengan judul : Perbedaan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Minat Baca Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi Tahun Ajaran 2015/ 2016.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Setu berdasarkan minat baca siswa ?

2. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi berdasarkan status sosial ekonomi orang tua ditinjau dari : a. Jenis pekerjaan orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu

Bekasi tahun ajaran 2015/ 2016 ?

b. Tingkat pendapatan orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun ajaran 2015 / 2016 ?

c. Tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun ajaran 2015 2016 ?

d. Status kepemilikan rumah orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun jaran 2015/ 2016 ?


(27)

C. Variabel Hasil Penelitian 1. Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar adalah nilai ulangan yang diperoleh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi setelah melalui proses belajar mata pelajaran ekonomi sesuai dengan materi-materi yang terdapat dalam mata pelajaran ekonomi.

Indikator :

Nilai ulangan harian 1 dan 2 mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi.

2. Minat Baca (X1)

Minat baca adalah rasa ketertarikan yang disertai dengan rasa ingin tahu yang terdapat di dalam diri siswa untuk membaca buku-buku non mata pelajaran ekonomi.

Indikator :

a. Frekuensi membaca buku dalam satu bulan. b. Durasi setiap kali membaca buku dalam satu hari c. Tingkat kunjungan perpustakaan dalam satu minggu 3. Status Sosial Ekonomi Orang Tua (X2)

Status sosial ekonomi orang tua adalah kedudukan relatif orang tua siswa di dalam lingkungan masyarakatnya.

Indikator :


(28)

b. Tingkat pendapatan orang tua siswa dalam satu bulan c. Tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa

d. Status kepemilikan rumah orang tua siswa

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa

berdasarkan minat baca siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas XI

IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi berdasarkan status sosial ekonomi orang tua siswa yang ditinjau dari :

a. Jenis pekerjaan orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun ajaran 2015 / 2016.

b. Tingkat pendapatan orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun ajaran 2015 / 2016.

c. Tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun ajaran 2015 / 2016.

d. Status kepemilikan rumah orang tua siswa XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun ajaran 2015 / 2016.


(29)

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya khususnya dalam hal perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan minat baca dan status sosial ekonomi orang tua yang ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa, jumlah pendapatan orang tua, tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa serta kepemilikan rumah orang tua siswa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pegetahuan penulis mengenai dunia pendidikan serta dapat mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu pendidikan ekonomi yang penulis dapatkan selama mengikuti kegiatan perkuliahan di Universitas Sanata Dharna Yogyakarta.

b. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan sebagai bahan perbandingan untuk peneliti selanjutnya.

c. Bagi Guru dan Siswa SMAN 1 Setu Bekasi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam menyikapi minat baca di kalangan siswa sehingga siswa dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan minat baca yang dimilikinya agar minat baca


(30)

yang dimiliki siswa dapat meningkat selain itu guru dapat bekerja sama dengan orang tua siswa di luar sekolah demi kebaikan dan perkembangan peserta didik.


(31)

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskrpsi Teori

1. Pengertian Belajar

Makmum (dalam Roehmah, 2015 ) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku pribadi seseorang berdasarkan pada praktik atau pengalaman tertentu. Hal itu juga senada dengan yang di ungkapkan oleh Gagne (dalam Thobroni, 2015) belajar terjadi apabila suatu stimulus bersama dengan isi ingatan yang mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu kewaktu sebelum ia mengalami situasi tadi. Menurut Soeprijono (2009) terdapat 7 ciri-ciri aktivitas belajar yang meliputi :

a. Belajar merupakan hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari.

b. Belajar bersifat kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya

c. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup d. Bersifat positif

e. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan f. Bertujuan dan terarah


(32)

Selain mempunyai ciri-ciri di atas belajar juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai melalui proses belajar, Sardiman (dalam Roehmah, 2015) merangkum tujuan belajar menjadi tiga yaitu:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan 2) Penanaman konsep dan keterampilan 3) Pembentukan sikap

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai belajar yaitu sebuah proses yang mengubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami pengalaman belajar (Sudjana, 2010). Hasil belajar sendiri sering menjadi tolak ukur yang digunakan siswa untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa serta mengetahui sejauh mana siswa memahami materi suatu pelajaran. Sudjana (2010) hasil belajar dinyatakan dalam nilai-nilai yang berupa huruf dan angka. Menurut Bloom yang sudah direvisi oleh Lorin Anderson dkk pada tahun 1990 (dalam Thobroni, 2010) hasil belajar mencangkup beberapa kemampuan seperti :


(33)

1) Remembering (mengingat) 2) Understanding (memahami) 3) Applying (Menerapkan) 4) Analysing (menganalisis) 5) Evaluating (mengevaluasi) 6) Creating (menciptakan) b. Domain Afektif mencangkup :

1) Receiving (menerima) 2) Responding (merespon) 3) Valuing (Menilai )

4) Organization (Organisasi) 5) Characterization (karakterisasi) c. Domain Psikomotorik mencangkup :

1) Initiatory 2) Pre-rountine 3) Rountinized

Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan menggunakan tes dan pengukuran.Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar. Menurut Wadhimurni, dkk (2010 : 2008) instrumen dibagi menjadi dua besar yakni tes dan non tes. Hamalik (2006 : 155)


(34)

memberikan gambaran bahwa hasil belajar dapat diperoleh serta dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar akan tampak pada tingkah laku yang terdapat pada diri siswa melalui perubahan sikap dan keterampilan kearah yang lebih baik. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil belajar yaitu hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti proses belajar serta perubahan tingkah laku serta pengembangan dan peningkatan keterampilan baik keterampilaan secara kognitif, afektif maupun psikomotorik.

3. Minat Baca a. Minat Baca

Minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat menggerakan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Sandjaja (2005). Sinambela (2005) mengartikan minat baca sebagai sikap positif dana adanya rasa ketertarikan dalam diri seseorang terhadap aktivitas membaca dan rasa tertarik terhadap buku bacaan. Minat baca dapat membantu membentuk perilaku yang terarah guna melakukan kegiatan membaca sebagai kesenangan yang kuat dalam melakukan kegiatan membaca terasa menyenangkan serta memberikan dampak positif bagi siswa (Ginting, 2005).


(35)

tumbuhya minat baca dapat dipengaruhi oleh beberapa prinsip yaitu : 1) Kegiatan membaca dianggap berhasil dan memberikan manfaat

jika siswa memperoleh kepuasan dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya. Kebutuhan itu berpengaruh terhadap masing-masing individu.

2) Tersedianya sarana buku bacaan dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga merupakan salah satu faktor pendorong terhadap pilihan bahan bacaan dan minat baca setiap individu yang didorong dengan status sosial ekonomi keluarga.

3) Jumlah atau ragam bacaan yang disenangi oleh anggota keluarga juga berpengaruh sebagai faktor pendorong terhadap pilihan bacaan dan minat baca setiap individu.

4) Tersedianya sarana dan prasarana perpustakaan sekolah yang relatif lengkap dan juga kemudahan proses peminjaman buku-buku sehingga faktor besar yang mendorong timbulnya pilihan bacaan dan minat baca siswa.

5) Adanya program kurikuler yang dapat memberikan kesempatan siswa membaca secara periodik di perpustakaan sekolah yang dapat mendorong minat baca siswa

6) Faktor guru yang berupa kemampuan mengelola kegiatan dan interaksi belajar mengajar serta guru dapat membedakan perbedaan minat baca siswa. Prinsip tersebut menegaskan bahwa


(36)

kegiatan kurikuler merupakan faktor pendorong dalam pembinaan dan pengembangan serta peningkatan minat baca siswa.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai prinsip-prinsip yang mempengaruhi minat baca seseorang yaitu : (1) perasaan siswa ketika membaca, (2) kebiasaan atau perhatian yang diberikan orang tua terhadap minat baca siswa, (3) tersedianya sarana dan prasarana di lingkungan keluarga, (4) adanya kegiatan kurikuler yang dapat mengembangkan kebiasaan minat baca, (5) lingkungan tempat tinggal serta cara mengajar guru.

4. Status Sosial Ekonomi Orang Tua a. Pengertiaan Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi menutut Winkel (2010) adalah kebutuhan dan kedudukan seseorang atau posisi tertentu di dalam sebuah masyarakat sesuai dengan peranan atau tugas tertentu, sedangkan status sosial sendiri adalah tinggi atau rendahnya prestice yang dimiliki oleh seseorang berdasarkan kedudukan yang dipegangnya dalam lingkungan sosial di masyarakat. Nasution (dalam Yusri Widjajanti, 2014) tingkat status sosial ekonomi seseorang dilihat dan diukur dari pekerjaan orang tua, penghasilan dan kekayaan, tingkat pendidikan orang tua, dan keadaan rumah


(37)

serta pergaulan aktivitas sosial. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai status sosial ekonomi keluarga yaitu kedudukan atau posisi seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi jenis pekerjaan, tingkat pendapatan seseorang serta kepemilkan benda-benda berharga yang dimiliki. Klasifikasi Status sosial Ekonomi Coleman & Cresey dalam Sumardi (2004) mengklasifikasikan status sosial ekonomi menjadi dua yaitu :

1) Status Sosial Ekonomi Atas

Pada status sosial ini kedudukan seseorang di masyarakat diperoleh berdasarkan pada penggolongan kekayaan, harta yang dimilki diatas rata-rata masyarakat dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik.

2) Status Sosial Ekonomi Bawah

Sitorus (2000) status sosial ekonomi bawah adalah kedudukan seseorang yang diperoleh berdasarkan penggolongan menurut kekayaan, harta kekayaan yang dimiliki termasuk kategori kurang bila dibandingkan dengan rata-rata masyarakat pada umumnya serta tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Sosial Ekonomi Orang Tua 1) Pendapatan


(38)

Pendapatan erat kaitannya dengan status sosial ekonomi seseorang, terutama pada masyarakat yang cenderung bersifat matrealistis dan tradisional serta cenderung menghargai status sosial ekonomi dan diukur berdasarkan kekayaan yang dimilikinya. Sesuai dengan UMR Bekasi yang berlaku pada tahun 2015 ini yaitu :

a) Golongan berpendapatan sangat tinggi yaitu jika pendapatan berada pada kategori > Rp 5.600.000 setiap bulannya.

b) Golongan berpendapatan cukup jika sesuai dengan UMR Bekasi yaitu sebesar Rp 2.800.000 setiap bulannya

c) Golongan berpendapatan rendah jika pendapatan yang diperolehnya dibawah UMR yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar < Rp 2.800.000 setiap bulannya. 2) Pekerjaan

Pekerjaan akan menentukan status sosial ekonomi seseorang di sebuah masyarakat karena dengan bekerja seseorang mendapatkan penghasilan serta dapat memenuhi segala kebutuhannya dan mempengaruhi kebutuhan ekonominya. Bekerja sendiri menjadi sebuah keharusan bagi setiap individu agar dapat memenuhi segala kebutuhan baik yang bersifat jasmani dan rohani serta terpenuhinya kebutuhan hidup.


(39)

Seseorang yang memiliki pendidikan yang cukup akan memiliki kecerdasan intelektual secara fundamental, seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih baik akan mampu menjadi manusia yang lebih baik. Pendidikan sendiri pada dasarnya merupakan suatu wahana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara kreatif mengembangkan potensi yang ia miliki untuk mengembangkan keterampilan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan intelektual dan keterampilan lainnya yang diperlukan dalam sebuah masyarakat. Jalur pendidikan adalah wahana yang harus dilalui seseorang untuk mengembangkan diri melalui proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur pendidikan sendiri dibedakan menjadi tiga yaitu :

a) Jalur pendidikan formal : Jalur pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya, jalur pendidikan ini mempunyai jenjang yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah hingga pendidikan perguruan tinggi.

b) Jalur pendidikan nonformal : Jalur pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar jalur pendidikan formal yang dapat dilakukan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan


(40)

nonformal ini berfungsi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik dengan penekanan dan juga penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional. Contoh dari jalur pendidikan nonformal meliputi : berbagai macam kursus seperti kursus musik, kursus masak, bimbingan belajar serta Taman Pendidikan Alquran (TPA) atau sekolah minggu yang terdapat di gereja.

c) Jalur Pendidikan Informal : Jalur pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan juga bertanggung jawab salah satu pendidikan informal adalah homeschooling. Diantara ketiga jalur pendidikan tersebut, pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang sangat penting karena tingkat pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap kehidupannya bukan hanya terbatas pada pengetahuan yang dimilikinya namun juga berpengaruh terhadap penghasilan yang diperoleh, kekayaan bahkan status sosial yang dimilikinya.


(41)

Kaare Svalastoga seperti yang dikutip oleh Sunardi (2004) untuk mengukur tingkat status sosial ekonomi seseorang dapat dilihat dari :

a) Status rumah yang ditempati, rumah sendiri, rumah dinas, menyewa, menumpang saudara atau ikut dengan orang lain. b) Kondisi fisik bangunan dapat berupa rumah permanen, kayu

maupun rumah yang terbuat dari bambu.

c) Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati maka pada umumnya semakin tinggi tingkat status sosial ekonominya.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Guna mendukung pemikiran teoritis pada penelitian ini maka digunakan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, hasil penelitian terdahulu bertujuan untuk membandingkan dan memperkuat hasil analisis yang dilakukan tentang sejauh mana perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan minat baca, dan status sosial ekonomi orang tua yang ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua, pendapataan orang tua siswa, tingkat pendidikan orang tua serta status kepemilikan rumah orang tua siswa terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian terdahulu yang digunakan adalah : 1. Kylla Testiwi Monika (2014)


(42)

Melakukan penelitian tentang “Kontribusi minat baca, gaya belajar serta sataus sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Temon Kulon Progo”. Hasil penelitian tersebut menunjukan terdapat kontribusi minat baca, gaya belajar serta status sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Temon Kulon Progo.

2. Yusri Widjajati (2009)

Melakukan penelitian tentang pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar siswa hasil penelitian tersebut menunjukan terdapat pengaruh positif serta signifikan status sosial ekonomi orang tua terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukan semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua maka prestasi yang diperoleh siswa akan semakin baik.

C. Kerangka Berpikir Teoritik

1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Minat Baca Siswa

Perbedaan hasil dapat disebabkan oleh adanya perbedaan minat baca yang dimiliki oleh siswa. Siswa yang mempunyai minat baca tinggi secara tidak langsung akan memiliki wawasan serta ilmu pengetahuan yang luas, baik ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang sedang dipelajarinya maupun pengetahuan lain yang tidak terkait dengan mata pelajaran di sekolah. Siswa yang mempunyai minat baca


(43)

tinggi akan lebih mudah mengerjakan soal yang diberikan oleh guru sebagai pengampu sehingga hasil belajar yang didapat berkategori baik baik. Namun sebaliknya apabila seorang yang mempunyai minat baca yang rendah akan jarang membaca mereka akan menghabiskan waktu luangnya untuk kegiatan-kegiatan lainnya seperti bermain atau yang saat ini sedang popular yaitu bermain gawai, mereka akan membaca jika ada tekanan dari guru untuk membaca atau mereka hanya membaca pada saat akan diadakan ulangan sehingga terkadang siswa merasa kesulitan untuk mengerjakan soal-soal ujian yang diberikan oleh guru karena terbatasnya wawasan serta kemampuan yang dimiliki oleh siswa sehingga berdampak pada hasil belajar yang diperolehnya.

2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi.

Status sosial ekonomi orang tua adalah kedudukan seseorang diposisi tertentu di dalam lingkungan sosial sebuah masyarakat yang meliputi : a. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jenis pekerjaan orang tua bisa dikatakan memegang peranan yang penting dalam menentukan baik buruknya hasil belajar yang didapat siswa, orang tua siswa yang setiap hari sibuk bekerja kurang mempunyai waktu untuk mengawasi perkembangan proses belajar anaknya. Hal itu dikarenakan sebagian besar waktu para orang tua di habiskan untuk bekerja sehingga waktu yang tersedia untuk


(44)

perkembangan belajar siswa menjadi sedikit sehingga siswa menjadi tidak terawasi dengan baik dalam kesehariannya sehingga siswa menjadi tidak terarah serta proses belajar diluar sekolah tidak berjalan dengan baik sehingga berdampak pada hasil belajar yang diperolehnya. Namun jika siswa mempunyai orang tua yang tidak sibuk bekerja akan mudah terarah hal itu dikarenakan siswa mendapatkan perhatian serta bimbingan dari orang tua dalam proses belajarnya selepas dari sekolah.

b. Tingkat Pendapatan Orang Tua

Tingkat pendapatan orang tua juga dapat menimbulkan perbedaan hasil belajar siswa. Siswa yang berasal dari orang tua yang berpenghasilan tinggi cenderung lebih mudah dalam mendapatkan hasil belajar yang baik hal itu di karenakan para orang tua dapat dengan mudah memenuhi segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang proses belajar sang anak, begitupun sebaliknya orang tua dengan tingkat pendapatan rendah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan belajar sang anak karena ketidak mampuan mereka dalam menyediakan sarana maupun prasarana yang dibutuhkan oleh siswa sehingga siswa menjadi terkendala dalam proses belajarnya.


(45)

Siswa yang mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan merasa lebih baik dalam melalui proses belajarnya, hal itu dikarenakan orang tua siswa sudah terlebih dahulu berpengalaman sehingga para orang tua dapat mengawasi serta mengarahkan dengan mudah perkembangan belajar sang anak selain itu orang tua siswa yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi akan perduli terhadap proses belajar anak ketika berada di rumah maupun di lingkungan sekolah, namun sebaliknya jika orang tua siswa tersebut berasal dari tingkat pendidikan yang rendah maka orang tua lebih cenderung bersikap acuh terhadap perkembangan belajar sang anak dan juga terkadang orang tua dengan pedidikan yang rendah mengalami kesulitan dalam membantu sang anak ketika belajar. d. Status Kepemilikan Rumah Orang Tua

Status kepemilikan rumah orang tua siswa turut berperan dalam menentukan baik atau buruknya hasil belajar yang diterima siswa. Siswa yang tinggal bersama orang tua akan lebih mudah berkonsentrasi dalam belajarnya hal itu karena di dalam rumah orang tua tercipta kondisi lingkungan belajar yang kondusif sehingga siswa dapat lebih mudah berkonsentrasi ketika belajar di rumah, sehingga berdampak kepada nilai yang diperolehnya ketika mengikuti ujian di sekolah, hal itu tentu akan berbeda ketika siswa tersebut tidak bertempat tinggal dengan orang tua, lingkungan belajar yang kurang


(46)

kondusif untuk siswa membuat siswa kesulitan dalam berkonsetrasi dalam proses belajar sehingga siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru ketika menghadapi ujian.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut :

D. Hipotesis Penelitian

1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan minat baca siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun ajaran 2015 / 2016.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan status sosial ekonomi orang tua siswa SMA Negeri 1 Setu Bekasi ditinjau dari :

a. Jenis pekerjaan orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1Setu Bekasi tahun tahun ajaran 2015 / 2016.

b. Tingkat pendapatan orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1Setu Bekasi tahun tahun ajaran 2015 / 2016.

Hasil Belajar

Minat Baca Status Sosial Ekonomi Orang Tua


(47)

c. Tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1Setu Bekasi tahun tahun ajaran 2015 / 2016.

d. Status kepemilikan rumah orang tua siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi tahun tahun ajaran 2015 / 2016.


(48)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi komparasi, studi komparasi dimaksudkan untuk mengetahui serta menguji dua perbedaan kelompok atau lebih.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMA Negeri 1 Setu Bekasi yang beralamat di Jalan Pala Raya Perum Graha Mustika Media Kecamatan : Setu, Kabupaten Bekasi. Jawa barat. Adapun alasan peneliti mengambil lokasi di SMAN 1 Setu Bekasi karena :

a. Minat baca di kalangan siswa umumnya masih rendah hal itu dapat terlihat dari jarang nya siswa yang memanfaatkan waktu luangnya untuk melakukan kegiatan membaca kebanyakan dari siswa lebih memilih untuk bersenda gurau dengan teman atau lebih memilih memainkan smartphone.

b. Adanya Sebagian besar orang tua siswa hanya sampai pada tingkat pendidikan yang rendah yaitu tingkat SD, SMP maupun SMA. selain


(49)

itu masih adanya budaya pemikiran para orang tua yang menganggap yang penting sekolah serta mendapat ijazah membuat orang tua cenderung tidak memperhatikan perkembangan pendidikan sang anak, yang terpenting bagi orang tua anak sekolah dan lulus sehingga mendapatkan ijazah.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu sebanyak 115 siswa.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat baca dan status sosial ekonomi orang tua siswa yang ditinjau dari : jenis pekerjaan orang tua siswa, tingkat pendapatan orang tua siswa, tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa dan status kepemilikan rumah orang tua siswa yang dikorelasikan dengan hasil belajar yang diperoleh siswa.

D. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian

Arikunto (2006 : 130) menjabarkan populasi sebagai keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah


(50)

seluruh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Daftar Responden Penelitian

Kelas Jumlah Siswa Jumlah

Laki-Laki Perempuan

XI IIS 1 12 25 37

XI IIS 2 18 19 37

XI IIS 3 14 27 27

Jumlah 115

2. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi.

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel dengan menggunakan sampling jenuh, teknik ini digunakan dalam karena semua populasi penelitian digunakan seluruhnya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu Bekasi sebanyak 115 siswa.


(51)

E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukurannya

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik penelitian (Suharsimi, Arikunto : 2010). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil Belajar (Y)

Hasil belajar adalah nilai ulangan harian yang diperoleh siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu setelah melakukan proses belajar mata pelajaran ekonomi sesuai dengan materi-materi yang terdapat pada mata mata pelajaran ekonomi.

Indikator :

Nilai ulangan harian 1 dan 2 mata pelajaran ekonomi semester 1 tahun ajaran 2014 / 2015.

2. Minat Baca (X1)

Minat baca adalah rasa ketertarikan disertai dengan rasa ingin tahu yang terdapat di dalam diri siswa untuk membaca buku-buku non mata pelajaran ekonomi.

Indikator :

a. Durasi membaca buku dalam sehari b. Frekuensi membaca buku dalam seminggu c. Tingkat Kunjungan keperpustakaan

Cara pengukuran variabel dengan menggunakan skala Linkert dengan pedoman sebagai berikut :


(52)

Selalu = Skor 5

Sering = Skor 4

Kadang-kadang = Skor 3

Jarang = Skor 2

Tidak Pernah = Skor 1

Kategori minat baca digolongkan menjadi tiga yaitu : 1) Minat Baca Tinggi (Skor 3)

Minat baca tinggi apabila responden memiliki frekuensi membaca buku dan mengunjungi perpustakaan yang tinggi, responden yang berada dalam kategori ini mempunyai minat baca yang tinggi apabila selalu memabaca buku setiap hari.

2) Minat Baca Sedang (Skor 2)

Minat baca sedang apabila responden memilki frekuensi membaca buku yang tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu rendah dalam satu minggu, dapat dikatakan bahwa dalam kategori ini minat baca siswa biasa saja.

3) Minat Baca Rendah (Skor 1)

Minat baca rendah dapat diartikan bahwa responden mempunyai frekuensi membaca yang rendah hal itu menandakan bahwa respoden jarang melakukan kegiatan membaca.


(53)

Status sosial ekonomi orang tua adalah posisi atau kedudukan orang tua siswa di dalam lingkungan masyarakat yang dapat ditinjau dari segi sosial dan ekonomi.

Indikator :

a. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jenis pekerjaan orang tua adalah pengklasifikasian pekerjaan orang tua siswa berdasarkan kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Indikator yang digunakan untuk jenis pekerjaan orang tua adalah sebagai berikut :

1) Dokter, dosen/ guru/ PNS

2) Karyawan BUMN, BUMD dan swasta 3) Wiraswasta

4) Buruh / petani/ peternak /sopir 5) Pengangguran / tidak bekerja

b. Tingkat Pendapatan Orang Tua Siswa

Tingkat pendapatan orang tua adalah pendapatan yang diterima oleh orang tua siswa setiap bulannya. Tingkat pendapatan orang tua dibagi menjadi tiga kategori yang berdasarkan pada Upah Minimum Kabupaten Bekasi Tahun 2015.


(54)

Di bawah ini adalah tabel mengenai tingkat pendapatan orang tua siswa yang berdasarkan pada Upah Minimum Regional Kabupaten Bekasi 2015.

Tabel 3.2

Pengkategorian Interval Tingkat Pendapatan Orang Tua Siswa Dalam Rupiah (Perbulan )

Interval Kategori

≥ Rp 5.950.000 Tinggi

Rp 2.975.000 Cukup

≤ Rp 2.975.000 Rendah

Sumber Upah Minimum Kabupaten Bekasi 2015.

Pengkategorian status sosial ekonomi orang tua berdasarkan pada pendapatan yang diperoleh orang tua siswa setiap bulannya :

1) Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Tingkat Pendapatan Tinggi

Status sosial ekonomi orang tua dapat dikatakan tinggi apabila pendapatan yang diterima oleh orang tua siswa dalam perbulannya berkisar ≥ Rp. 5.800.000 atau 2 kali dari UMR yang berlaku di Kabupaten Bekasi.

2) Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Tingkat Pendapatan Cukup


(55)

Status Sosial Ekonomi orang tua dapat dikatakan cukup apabila pendapatan yang diterima oleh orang tua siswa perbulannya sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bekasi 2015 yaitu sebesar Rp 2.800.000.

3) Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Tingkat Pendapatan Rendah

Status Sosial Ekonomi orang tua dapat dikatakan rendah jika pendapatan yang diterima orang tua siswa perbulannya kurang dari Rp 2.800.000 sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten Bekasi 2015.

c. Tingkat pendidikan Terakhir Orang Tua Siswa

Tingkat pendidikan orang tua siswa adalah jenjang pendidikan terakhir yang ditempuh orang tua siswa. Indikator yang digunakan adalah :

1) Sarjana, Mangister dan doctor 2) D3/ D2/D1

3) SMA/SMK/STM/ Sederajat 4) SMP / MTS


(56)

d. Status Kepemilikan Rumah Orang Tua

Hak atas rumah yang dimiliki atau ditempati oleh orang tua siswa. Indikator yang digunakan untuk mengukur status kepemilikan rumah orangtua siswa adalah :

1) Rumah orang tua siswa 2) Rumah sewa / Kos 3) Rumah kakek- nenek 4) Rumah keluarga lain

F. Data yang dicari

Data yang dicari dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden, dalam hal ini responden yang digunakan adalah siswa kelas XI IIS SMAN 1 Setu-Bekasi. Adapun data yang dicari dalam penelitian ini berupa :

a. Hasil belajar siswa

Hasil nilai ulangan harian siswa kelas XI IIS SMAN 1 Setu–Bekasi semester 1 tahun ajaran 2014/2015.

b. Minat baca Siswa

1) Durasi membaca buku dalam sehari 2) Frekuensi membaca buku dalam seminggu


(57)

3) Tingkat Kunjungan Perpustakaan dalam seminggu c. Tingkat pendapatan orang tua siswa dalam sebulan

1) Tingkat Pendapatan orang tua siswa 2) Jenis Pekerjaan orang tua siswa

3) Tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa 4) Status kepemilikan rumah orang tua siswa. 2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari subjek penelitian (responden) akan tetapi diperoleh dari sekolah. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

a. Profil sekolah SMAN 1 Setu-Bekasi

b. Data Siswa kelas XI IIS sekolah SMAN 1 Setu Bekasi. 3. Kisi-Kisi Instrument Penelitian

Dibawah ini adalah tabel kisi-kisi instrument yang digunakan dalam penelitian yang meliputi :

Tabel 3.3

Kisi-Kisi instrument Minat Baca

No Variabel Indikator Jumlah Butir No butir soal

1. Minat Baca

a. Durasi membaca buku dalam satu hari.

1 1

b. Frekuensi

membaca buku dalam satu hari


(58)

c. Frekuensi

membaca buku dalam

seminggu.

2 4,5

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Status Sosial Ekonomi Orang Tua Variabel Indikator Jumlah

Butir

No butir soal Status Sosial Ekonomi Orang Tua Jenis pekerjaan orang tua siswa

3 1,2,3

Pendapatan orang tua siswa perbulan

2 4,5

Tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa

2 6,7

Kepemilikan rumah orang tua siswa

7 8-15

G. Teknik Pengumpulan data

Untuk mendapatkan data atau informasi yang lengkap peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data berupa :

1. Meneliti Dokumen

Meneliti dokumen digunakan guna mencatat, mempelajari serta membaca dokumen-dokumen yang akan dipelajari dan berhubungan dengan objek


(59)

yang akan diteliti, data yang dicari dengan menggunakan dokumen adalah berupa gambaran umum sekolah serta profil pengajar dan staf tata usaha. 2. Kuesioner

Pengumpulan data secara primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden yang berkaitan dengan instrument yang akan diteliti yaitu mengenai :

a. Minat baca siswa meliputi :

1) durasi membaca buku dalam sehari

2) Frekuensi membaca buku dalam satu minggu 3) Tingkat kunjungan keperpus

b. Status Sosial Ekonomi Orang Tua meliputi : 1) Tingkat Pendapatan orang tua siswa 2) Jenis Pekerjaan orang tua siswa

3) Tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa 4) Status kepemilikan rumah orang tua siswa c. Hasil belajar siswa

Nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IIS SMAN 1 Setu.


(60)

H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif digunakan untuk membuat generalisasi penelitian sebanyak 115 responden yang meliputi variabel minat baca, dan status sosial ekonomi orang tua yang ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa, tingkat pendapatan orang tua siswa, tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa dan status kepemilikan rumah orang tua siswa. Dalam analisis deskriptif ini peneliti menghitung skor rata-rata atau mean serta standar deviasi untuk setiap item pertanyaan yang digunakan. Berikut adalah rumus mean serta standar deviasi yang digunakan :

Mean =

Standar Deviasi = (Sugiyono, 2008)

Keterangan Rumus : X = rata-rata(Mean)

= Jumlah Skor N = Jumlah Responden


(61)

2. Analisis Varians (Anova)

Pengujian statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan serta membandingkan data penelitian mengenai perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan minat baca, dan status sosial ekonomi orang tua ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua siswa, tingkat pendapatan orang tua siswa dalam sebulan, tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa serta status kepemilikan rumah orang tua siswa SMA Negeri 1 Setu bekasi. Pendeskripsian data dilakukan dengan menggunakan perhitungan standar deviasi. Teknik analisis data menggunakan analisis varians (Anova). Sugiono (2007) anova merupakan salah satu teknik statistik parametrik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel secara serempak. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :

a. Formula Uji Hipotesis H0 : µ1≠µ2

H1 : µ1=µ2

H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Setu berdasarkan minat baca siswa.

H1 : ada perbedaan hasil belajar siswa SMAN 1 Setu berdasarkan minat baca siswa..


(62)

H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Setu berdasarkan status sosial ekonomi orang tua.

H1 : ada perbedaan hasil belajar siswa SMAN 1 Setu berdasarkan status sosial ekonomi orang tua..

b. Tingkat signifikasi sebesar α 5% atau 0,05 c. Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika nilai t hitung < t tabel maka H0 diterima. Jika nilai t hitung > t tabel maka H1 diterima.


(63)

43 BAB IV

GAMBARAN UMUM SMA NEGERI 1 SETU BEKASI

SMA Negeri 1 Setu Bekasi terletak di Jalan Pala Raya Perum Graha Mustika Media, Kecamatan : Setu. Kabupaten Bekasi Jawa Barat. SMAN 1 Setu sendiri terletak di perumahan Graha Mustika Media, selain itu SMAN 1 setu juga berbatasan langsung dengan perkampungan penduduk yaitu Kampung Telajung. Untuk mencapai sekolah tersebut siswa membawa kendaraan pribadi dan berjalan kaki untuk mencapai sekolah, hal itu dikarenakan letak dari SMAN 1 Setu yang berada di bagian belakang perumahan Graha Mustika Media sehingga kendaraan umum tidak mencapai tempat tersebut.

A. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Setu

SMA Negeri 1 setu berdiri pada tanggal 01 April 2003 dengan nama USB SMAN 1 Tambun Selatan, dengan kepala sekolah bernama H.Babay Hudori, M.M Pada tahun 2006 baru secara resmi dinamakan SMA Negeri 1 Setu Bekasi yang beralamat di Jalan Raya Perum Graha Mustika Media, Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi Jawa Barat. SMA Negeri 1 Setu Bekasi Sejak tahum 2006 telah dipimpin oleh empat orang kepala sekolah yaitu :

1. Ujang Suryana, S.Pd 2. Drs. Mulyadi, M,Pd


(64)

3. Muhammad Nurdin, S.Pd., M.M

4. Dan saat ini sekolah SMAN 1 Setu dipimpin oleh Dr. H.Dedi Nurhadiat, M.Pd.

SMA Negeri 1 Setu Bekasi sendiri merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tugas untuk menyiapkan peserta didiknya guna melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Diawal berdirinya SMA Negeri 1 Setu Bekasi masih banyak para lulusannya yang langsung masuk kedunia kerja hal itu tidak mengherankan karna wilayah geografis SMA Negeri 1 Setu sendiri tidak begitu jauh dari beberapa kawasan industri, namun seiring dengan berjalan nya waktu semakin banyak para lulusan SMA Negeri 1 Setu yang melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.

B. Tujuan, Visi , Misi Serta Strategi SMA Negeri 1 Setu Bekasi. 1. Tujuan Sekolah

a. Meningkatkan kehidupan yang agamis khususnya dilingkungan sekolah Mewujudkan etos kerja yang baik dengan dilandasi oleh iman dan taqwa, ilmu pengetahuan serta tekhnologi.

b. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengembangkan potensi dirinya.


(65)

c. Mewujudkan manusia yang berkompetensi serta bertanggung jawab pada kehidupan pribadi dan bangsanya.

d. Meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah e. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa inggris dan bahasa

asing. 2. Visi

Mewujudkan sumber daya manusia yang agamis, berkualitas dan berteknologi tinggi.

3. Misi

a. Membentuk pribadi-pribadi yang bertakwa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Menumbuhkan kesadaran untuk menggali serta mengembangkan seluruh potensi sumber daya manusia yang dimiliki sehingga mampu berkompetensi baik ditingkat lokal maupun tingkat global.

c. Mampu mengembangkan potensi diri yaitu kecerdasan yang komperherhensif, mampu membentuk fisik serta mental yang tangguh. d. Menumbuhkan rasa cinta terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. e. Meningkatkan keterampilan hidup yang terbimbing oleh iman dan taqwa. 4. Strategi

a. Efisiensi dan efektivitas sumber daya b. Pengembangan kurikulum


(66)

c. Penyempurnaan sarana dan prasarana guna menujang kegiatan belajar siswa.

d. Pengembangan ekstra kurikuler guna mengakomodir bakat serta kemampuan siswa.

C. Kurikulum dan Pedoman Sekolah

Kurikulum sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan haruslah disesuaikan dengan tuntutan kemajuan dalam bidang pendidikan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Depdiknas. Seiring dengan adanya perubahan kurikulum maka SMAN 1 Setu menggunakan kurikulum 2013, dimana sebelum menggunakan kurikulum 2013 SMAN 1 Setu menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Adapun kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1 Setu memuat hal- hal sebagai berikut :

1. Mata Pelajaran

Struktur kurikulum SMAN 1 Setu Bekasi memuat kelompok mata pelajaran sebagai berikut :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan ahlak mulia

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dan teknologi. d. Kelompok mata pelajaran estetika.


(67)

f. Kelompok mata pelajaran muatan lokal yang meliputi : bahasa sunda, pendidikan lingkungan hidup serta BTQ.

2. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 1 Setu dengan menggunakan sistem paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran serta beban belajar sesuai dengan yang telah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang telah ditetapkan.

3. Ketuntasan Hasil Belajar

Ketentuan hasil belajar siswa berdasarkan pada ketentuan dari Depdiknas dengan memperhatikan kemampuan peserta didik dari awal dengan mempertimbangkan komplektisitas dan kesulitan-kesulitan materi pelajaran serta daya dukung sekolah yang didukung rata-rata hasil belajar siswa pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga sekolah dapat menetapkan ketuntasan belajar pada masing-masing setiap mata pelajaran.

4. Kenaikan Kelas, Penjurusan, Pindah Sekolah Serta Kelulusan a. Kenaikan Kelas

b. Kenaikan kelas dan kelulusan diatur oleh sekolah dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Depdiknas.


(68)

Sesuai kesepakatan sekolah dengan komite sekolah serta memperhatikan keadaan sarana serta prasarana yang teesedia disekolah maka sekolah menetapkan hanya ada dua jurusan yaitu program Ilmu Pengetahuan Alam dan program Ilmu Pengetahuan Sosial.

D. Sarana dan Prasarana

SMA Negeri 1 Setu sebagai sekolah yang sedang berkembang terus berupaya untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dimiliki guna menunjang kegiatan proses belajar mengajar baik untuk para guru maupun para siswa. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Setu bekasi meliputi :

1. 23 ruang kelas

2. 3 ruang laboratorium (laboratorium bahasa, laboratorium komputer, laboratorium biologi dan Fisika)

3. 1 Ruang olahraga 4. 1 ruang perpustakaan, 5. 1 ruang kesenian

6. 1 ruang rapat kepala sekolah, 7. 1 ruang wakil kepala sekolah, 8. 1 ruang guru

9. 1 ruang tata usaha dan Osis 10. 10 ruang toilet


(69)

11. 1 ruang uks serta 1 unit mobil operasional sekolah. 12. 1 ruang UKS

13. 1 buah mobil inventaris.

E. Kondisi Siswa

Secara keseluruhan SMA Negeri 1 Setu mempunyai siswa sebannyak 803 siswa yang terbagi menjadi tiga kelas, yaitu kelas X, XI dan XII. Adapun kelas X terbagi menjadi delapan kelas dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jumlah Siswa Kelas X SMAN 1 Setu-Bekasi

No. Kelas

Jumlah

Jumlah

L P

1. X MIA 1 10 36 40

2. X MIA 2 14 34 39

3. X MIA 3 16 31 42

4. X MIA 4 18 28 42

5. X MIA 5 14 34 48

6. X IIS 1 11 24 33

7. X IIS 2 19 19 35

8. X IIS 3 12 27 32

9. X Bahasa 3 25 27

Total 9 Kelas 117 258 375

Sedangkan kelas XI mempunyai jumlah murid sebanyak 199 siswa yang terbagi menjadi 8 kelas dengan rincian sebagai berikut :


(70)

Tabel 4.2

Jumlah Keseluruhan Siswa Kelas XI No. Kelas

Jumlah

Jumlah

L P

1. XI MIA 1 8 31 39

2. XI MIA 2 5 34 39

3. XI MIA 3 16 26 42

4. XI MIA 4 13 29 42

5. XI IIS 1 16 18 34

6. XI IIS 2 12 23 35

7. XI IIS 3 17 16 33

8. XI Bahasa 3 22 25

Total 9 Kelas 90 199 289

Tabel 4.3

Jumlah Siswa Kelas XII

No. Kelas

Jumlah

Jumlah

L P

1. XII IPA 1 10 26 36 2. XII IPA 2 10 24 34 3. XII IPA 3 13 32 45 4. XII IPA 4 15 30 45 5. XII IPS 1 11 17 28 6. XII IPS 2 9 21 30

7. XII IPS 3 14 20 34


(71)

F. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakulikuler merupakan suatu alat pengenalan siswa kepada dunia sosial. Selain itu keberadaan ekstrakulikuler sebagai wadah menampung minat serta bakat kemampuan siswa diluar kegiatan akademik. Diharapkan dengan adanya ekstrakulikuler tersebut siswa-siswi mampu berprestasi baik secara akademik maupun non akademik. Kegiatan Ekstrakulikuler yang dimilki SMA Negeri 1 Setu Meliputi :

1. OSIS (organisasi intra sekolah) 2. Pramuka

3. Paskibra (Pasukan pengibar bendera) 4. Tata Boga

5. KISS (karya Ilmiah Sains dan Sastra) 6. Rohis ( Rohani Islam)

7. Kesenian

8. SEC (Setu English Club) 9. PMR ( Palang Merah Remaja) 10. Eskul Olahraga


(72)

52 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi data

Pengambilan data melalui penyebaran kuesioner terhadap siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Setu bekasi sebanyak 20 item pertanyaan, selanjutnya data yang telah diperoleh dilakukan analisis data. Analisis data dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa berdasarkan minat baca dan status sosial ekonomi orang tua.

1. Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Di bawah ini adalah deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel V.1

Deskripsi Responden Berdasarkan jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Laki-laki 44 38,3%

Perempuan 71 61,7%

Total 115 100 %


(73)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, total responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 70 (61,4%) orang sedangkan responden laki-laki berjumlah 44 orang (38,6%).

B. Deskripsi Responden Terhadap Variabel Penelitian

1. Deskripsi Responden terhadap Variabel Minat Baca

Guna mengetahui kecenderungan responden terhadap variabel minat baca akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu minat baca tinggi, sedang serta rendah. Di bawah ini adalah distribusi pada kategorisasi variabel minat baca :

Tabel V.2

Mean dan Standar Deviasi tentang variabel Minat Baca

Sumber data primer : diolah 2016.

Untuk mengetahui penilaian responden terhadap variabel minat baca maka dapat ditunjukan dengan nilai mean serta standar deviasi dengan menggunakan nilai interval di bawah ini :

Variabel N Mean Standar

Deviasi


(74)

Tabel V.3

Deskripsi Penilaian Responden Pada Variabel Minat Baca

Sumber : Data Primer, Diolah 2016

Kategori minat baca siswa digolongkan menjadi tiga yaitu : a. Minat Baca Tinggi

Minat baca dapat dikatakan tinggi apabila responden mempunyai frekuensi membaca buku yang tinggi serta rajin mengunjungi perpustakaan, responden yang mempunyai minat baca yang tinggi dapat diartikan bahwa ia rajin membaca buku setiap hari serta berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 115 responden siswa yang memiliki minat

No

. Kategori

Rumus Interval

Interval skor Frekuensi Presentase (%) 1. Tinggi X ≥

Mean+SD

15-20 13 11,3 %

2. Sedang Mean-SD ≤ X < Mean + SD

10-14 52 45,2%

3. Rendah X ≤ Mean – SD

5- 9 50 43.5 %


(75)

baca tinggi hanya sebanyak 13 responden dengan total prosentase sebanyak 11,3 %.

1. Minat Baca Sedang

Minat baca sedang dapat diartikan bahwa siswa mempunyai minat baca yang tidak terlalu tinggi namun juga tidak terlalu rendah, mayoritas responden penelitian ini mempunyai minat baca yang sedang. Hal itu dapat dilihat dari tabel di atas bahwa sebagian besar responden mempunyai minat baca yang sedang, sedangkan sebanyak 52 responden dari 115 responden berada dalam kategori mempunyai minat baca yang sedang dengan jumlah prosentase sebesar 45,2% 2. Minat Baca Rendah

Minat baca rendah dapat diartikan bahwa responden mempunyai frekuensi membaca buku yang rendah, responden yang berada dalam kategori ini dapat diartikan bahwa responden mempunyai frekuensi membaca buku yang sedikit atau bahkan tidak ada. Berdasarkan tabel dapat dilihat dari 115 responden dalam penelitian ini hanya 50 responden yang mempunyai minat baca yang rendah dengan total prosentase sebesar 43,5 %.


(76)

Tabel V. 4

Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Minat Baca

Sumber : Data Primer, Diolah 2016.

2. Deskripsi Responden Terhadap Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Status sosial ekonomi orang tua merupakan posisi atau kedudukan seseorang di dalam suatu kelompok masyarakat. Status sosial ekonomi orang tua dapat ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendidikan terakhir orang tu dan tingkat pendapatan serta status kepemilikan rumah orang tua siswa.

Guna mengetahui kecenderungan responden terhadap variabel status sosial ekonomi orang tua siswa kelas XI IIS SMAN 1 Setu akan dibagi menjadi empat kategori yaitu : status sosial ekonomi orang tua berdasarkan jenis pekerjaan orang tua siswa, tingkat pendapatan orang tua siswa, tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa dan status kepemilikan rumah orang tua siswa.

Minat_Baca

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tinggi 13 11.3 11.3 43.5

Sedang 52 45.2 45.2 88.7

Rendah 50 43.5 43.5 100.0


(77)

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa (Ayah atau Ibu)

Di bawah ini adalah tabel distribusi frekuensi mengenai jenis pekerjaan orang tua siswa-siswi SMAN 1 Setu Bekasi.

Tabel V.5

Tabel Distribusi Frekuensi Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa SMA Negeri 1 Setu Bekasi Tahun Ajaran 2015/ 2016

Sumber data Primer. Diolah 2016

Berdasarkan data di atas dapat diketahui jika sebagian besar pekerjaan orang tua siswa SMAN 1 Setu adalah sebagai wiraswasta. Hal itu dapat dilihat dari jumlah frekuensi yang terdapat di tabel, siswa yang mempunyai orang tua yang bekerja sebagai guru atau dosen sebanyak 13 responden (11,3%), disusul dengan jenis pekerjaan pegawai negeri/ swasta sebanyak 23 responden (20%), karyawaan sebanyak 5 responden (4,3 %) sedangkan wiraswasta berjumlah 59 responden (51,3%) dan sebanyak 15

Pekerjaan_Orang_Tua

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid GURU / DOSEN 13 11.3 11.3 11.3 PNS/PEGAWAI SWASTA 23 20.0 20.0 31.3

KARYAWAN 5 4.3 4.3 35.7

WIRASWASTA 59 51.3 51.3 87.0

PEKERJAAN LAINNYA 15 13.0 13.0 100.0


(78)

orang tua siswa mempunyai pekerjaan lain selain pekerjaan yang telah disebutkan di atas sebesar 13,0 %.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan Orang Tua ( Ayah dan Ibu )

Di bawah ini adalah tabel mengenai jumlah pendapatan dari orang tua siswa-siswi SMAN 1 Setu yang diperoleh dalam setiap bulannya pendapatan yang diperoleh oleh orang tua siswa berdasarkan besarnya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bekasi tahun 2015.

Tabel V.6

Pendapatan Orang Tua Siswa dalam perbulan berdasarkan UMK Bekasi 2015

Sumber : Data Primer, Diolah 2016

berdasarkan tabel di atas status sosial ekonomi orang tua terbagi menjadi tiga yaitu :

Pendapatan_Ortu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tinggi 35 30.4 30.4 30.4

Cukup 49 42.6 42.6 73.0

Rendah 31 27.0 27.0 100.0


(79)

1) Tingkat Pendapatan Orang Tua Tinggi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang berada di kategori status sosial ekonomi tinggi sebanyak 35 siswa (30,4 %) dari 115 responden. Siswa yang berada pada kategori ini mempunyai penghasilan melebihi Rp 5.950.000 atau bisa dikatakan 2 kali melebihi UMK Kabupaten Bekasi 2015 yang telah ditetapkan sebesar Rp 2.975.000 perbulan.

2) Tingkat Pendapatan Orang Tua Cukup

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa siswa yang berada pada tingkat pendapatan cukup sebesar Rp 2.975.000 sebanyak 49 responden dari 115 (42.6%). Siswa yang berada pada kategori pendapatan orang tua cukup umumnya mempunyai penghasilan sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten Bekasi 2015 yang telah ditetapkan sebesar Rp 2.975.000 perbulan.

3) Tingkat Pendapatan Orang Tua Rendah

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa responden yang berada pada kategori pendapatan orang tua rendah sebanyak 31 responden (27.0 %) dari 115 siswa. Siswa yang berada pada kategori ini pendapatan orang tua berada di bawah Upah Minimum Kabupaten Bekasi 2015 yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp 2.975.000 Perbulan.


(80)

c. Status Sosial Ekonomi Orang tua Berdasarkan Pada Tingkat Pendidikan Terakhir Orang Tua (Ayah atau Ibu )

Di bawah ini adalah tabel distribusi frekuensi dari tingkat pendidikan terakhir orang tua siswa SMAN 1 Setu Bekasi tahun ajaran 2015 / 2016.

Tabel V.7

Tabel Tingkat Pendidikan Terakhir Orang Tua Siswa

Sumber Data Primer, diolah 2016.

Berdasarkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa orang tua siswa kelas XI IIS SMAN 1 Setu mempunyai tingkat pendidikan terakhir dengan jenjang pendidikan Sarjana / diploma dan magister sebanyak 8 Responden dengan tingkat prosentase sebanyak 7,0 %, tingkat SMA / SMK sebanyak 13 (11,3%), siswa, tingkat SMP sebanyak 61 (53,0 %) responden, tingkat SD sebanyak 33 responden dandengan tingkat prosentase sebanyak 287 %.

Pendidikan_Terakhir_Orangtua Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

valid Sarjana/Magister/ Diploma 8 7.0 7.0 7.0

SMA/SMK/SMEA 13 11.3 11.3 18.3

SMP 61 53.0 53.0 71.3

SD 33 28.7 28.7 100.0


(81)

d. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah Orang Tua Siswa

Di bawah ini adalah tabel distribusi frekuensi siswa SMAN 1 Setu berdasarkan pada status kepemilikan rumah orang tua siswa.

Tabel V. 8

Tabel Distribusi Frekuensi

Status Sosial Ekonomi Siswa SMAN 1 Setu Berdasarkan Pada Status Kepemilikan Rumah Orang Tua Siswa

Sumber : Data Primer, Diolah 2016.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa status kepemilikan rumah orang tua siswa sebagian besar berada pada status kepemilikan rumah orang tua dengan frekuensi sebanyak 70 siswa menempati rumah orang tua (60,9%), sebanyak 32 siswa (27,8%) menempati rumah kakek dan nenek, dan 6 siswa (5,2%) menempati rumah kos, serta 5 siswa (4,3%) orang siswa menempati rumah keluarga lain.

Status_Kepemilikan_Rumah

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

RumahKeluarga Lain 5 4.3 4.3 4.3

Rumah kos 6 5.2 5.2 9.6

Rumah Sewa 2 1.7 1.7 11.3

Rumah Kakek-Nenek 32 27.8 27.8 39.1

Rumah Orang Tua 70 60.9 60.9 100.0


(1)

118

ANOVA

Hasil_Belajar

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups 1841.159 3 613.720 3.439 .019

Within

Groups 19811.241 111 178.480

Total 21652.400 114

d)

Status Kepemilikan Rumah Orang Tua

Descriptives

Hasil_Belajar

N Mean

Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum Lower

Bound

Upper Bound 1. Rumah Keluaraga

Lain 5 63.60 14.258 6.377 45.90 81.30 50 80

2. Rumah kos 6 61.67 19.977 8.155 40.70 82.63 42 82

3. Rumah Sewa 2 64.75 20.153 14.250 -116.31 245.81 50 79

4. Rumah Kakek-

Nenek 32 57.53 13.201 2.334 52.77 62.29 36 80

5. Rumah Orang Tua 70 65.19 13.037 1.558 62.08 68.30 34 90

Total 115 62.80 13.782 1.285 60.25 65.35 34 90

Test of Homogeneity of Variances

Hasil_Belajar

Levene Statistic df1 df2 Sig.


(2)

119

ANOVA

Hasil_Belajar

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between

Groups 1307.626 4 326.907 1.768 .141

Within

Groups 20344.774 110 184.952

Total 21652.400 114

Test of Homogeneity of Variances

Hasil_Belajar

Levene Statistic df1 df2 Sig.


(3)

120

LAMPIRAN V

DAFTAR NILAI ULANGAN

HARIAN SISWA KELAS XI IIS


(4)

121

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA KELAS XI IIS 1

SMA NEGERI 1 SETU BEKASI TAHUN AJARAN 2015/2016


(5)

122


(6)

123

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA KELAS XI IIS III

SMA NEGERI 1 SETU BEKASI TAHUN AJARAN 2015/2016