Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 5 . 5 Hasil Pengujian Normalitas X1 Prestasi Kerja Y Kompensasi N 35 35 Normal Parameters a,b Mean 65.83 72.91 Std. Deviation 5.549 9.186 Most Extreme Differences Absolute .201 .110 Positive .201 .110 Negative -.094 -.088 Kolmogorov-Smirnov Z 1.186 .651 Asymp. Sig. 2-tailed .120 .790 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Dari tabel 5.5 di atas dapat diketahui nilai asympyotic significance Asymp. Sig untuk distribusi data prestasi kerja 0,120 dan kompensasi adalah 0,790 yang berarti lebih besar dari alpha α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel prestasi kerja dan kompensasi adalah normal. b. Pengujian Linieritas Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan statistik Uji F pada tingkat signifikansi 5. Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier antara variabel prestasi kerja dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kompensasi. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas lampiran 8 halaman 102: Tabel 5 . 6 Hasil Pengujian Linieritas Sum of Squares df Mean Square F Sig. Y Kompensasi X1 Prestasi Kerja Between Groups Combined 1326.576 15 88.438 1.090 .424 Linearity 644.563 1 644.56 3 7.941 .011 Deviation from Linearity 682.013 14 48.715 .600 .833 Within Groups 1542.167 19 81.167 Total 2868.743 34 Tabel 5.6 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel prestasi kerja X 1 dan kompensasi Y pada taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan pembilang 14 dan derajat kebebasan penyebut 19 adalah linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung = 0,600 yang lebih kecil dari nilai F tabel = 2,26. 2. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis ini menggunakan model persamaan yang dikembangkan oleh Chow Gujarati, 1995:512. a. Pengaruh tingkat pendidikan pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi. 1 Rumusan Hipotesis I H o = Tidak ada pengaruh tingkat pendidikan pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi H a = Ada pengaruh tingkat pendidikan pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi. 2 Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 9 halaman 105 Y 1 = -230,450 + 4,865 X 1 + 75,808 X 2 – 1,231 X 1 X 2 Keterangan: Y 1 = Variabel kompensasi X 1 = Variabel prestasi kerja X 2 = Variabel tingkat pendidikan X 1 X 2 = Nilai interaksi antara variabel prestasi kerja dengan variabel tingkat pendidikan Hasil pengujian regresi di atas menujukkan bahwa nilai koefisien regresi 3 β dari interaksi variabel prestasi kerja dengan variabel tingkat pendidikan adalah -1,231. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperlemah derajat hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi. Nilai signifikansi regresi ρ dari interaksi variabel prestasi kerja dengan variabel tingkat pendidikan terhadap kompensasi sebesar 0,001 menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha 0,050 yang digunakan dalam penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ρ = 0,001 α = 0,050. Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh tingkat pendidikan pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi adalah signifikan. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan semakin lemah derajat hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi. b. Pengaruh masa kerja pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi 1 H o = Tidak ada pengaruh masa kerja pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi H a = Ada pengaruh masa kerja pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi 2 Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 9 halaman 105: Y 1 = -62,341 + 2,098 X 1 + 0,398 X 2 – 0,006 X 1 X 2 Keterangan: Y 1 = Variabel kompensasi X 1 = Variabel prestasi kerja X 2 = Variabel masa kerja X 1 X 2 = Nilai interaksi antara variabel prestasi kerja dengan variabel masa kerja Hasil pengujian regresi diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi β 3 dari interaksi variabel prestasi kerja dengan variabel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI masa kerja adalah -0,006. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperlemah derajat hubungan prestasi kerja dan kompensasi. Nilai signifikansi koefisien regresi ρ dari interaksi variabel prestasi kerja dengan variabel masa kerja terhadap kompensasi sebesar 0,008 menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha 0,050 yang digunakan dalam penelitian ini ρ = 0,008 α = 0,050. Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh masa kerja pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi adalah signifikan. Artinya, semakin lama masa kerja seorang karyawan semakin lemah derajat hubungan prestasi kerja dan kompensasi.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh tingkat pendidikan pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi Hasil pengujian menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif dan signifikan tingkat pendidikan pada hubungan anatar prestasi kerja dan kompensasi. Hasil ini didukung oleh hasil perhitungan nilai koefisien regresi β 3 sebesar -1,231 dan hasil perhitungan nilai signifikansi koefisien regresi yang menunjukkan angka sebesar 0,001 yang lebih kecil dari nilai alpha ρ = 0,001 α = 0,050. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin lemah hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi Deskripsi kompensasi menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan terkategorikan tinggi 17 orang karyawan atau 48,58. Hasil ini didukung oleh mean 72,91, median 72, modus 67 dan standar deviasi 9,186. Secara umum karyawan telah merasa puas dengan kompensasi yang diperoleh dari perusahaan, namun ada beberapa indikator yang perlu mendapat perhatian dari perusahaan. Misalnya upah lembur, tunjangan dalam bentuk sembako, tunjangan transportasi dan jatah makan siang. Deskripsi prestasi kerja menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan terkategorikan tinggi 23 orang atau 65,71. Hasil ini didukung oleh mean 65,83, median 64, modus 64 dan standar deviasi 5,549. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum prestasi kerja karyawan tinggi. Hal ini tampak dari kemampuan karyawan dalam ketepatan mengerjakan tugas, kelengkapan dan kerapian pekerjaan, jumlah pekerjan yang dapat diselesaikan dalam waktu tertentu, kemampuan bekerja dalam batas waktu tertentu, sikap terhadap pekerjaan, sikap terhadap teman kerja, sikap terhadap perusahaan, kemampuan mengenali masalah, memberikan saran – saran, kebersihan tempat kerja, peralatan kerja, cuti, absensi, datang terlambat, usaha meningkatkan kualitas kerja, serta prestasi dalam bagian kerja.