Masa Kerja Kerangka Teoritik

2. Jenis - Jenis Pendidikan Coombs dalam Zahara Idris 1984:58 mengklasifikasikan pendidikan kedalam 3 bagian yaitu : a. Pendidikan informal Adalah proses pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis, sejak seorang lahir sampai mati seperti dalam keluarga atau tetangga. b. Pendidikan formal Pendidikan di sekolah, yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang dan yang dibagi dalam waktu-waktu tertentu yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. c. Pendidikan non-formal Semua bentuk pendidikan yang diselenggarakn dengan sengaja, tertib, terarah dan berencana diluar kegiatan persekolahan. Dalam bekerja sering kali faktor pendidikan merupakan syarat pokok untuk memegang fungsi - fungsi tertentu. Untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan dituntut pendidikan yang sesuai dengan jabatan yang dipegangnya. Pendidikan yang lebih tinggi membawa produktivitas yang lebih tinggi dan memungkinkan tingkat penghasilan yang tinggi pula.

D. Masa Kerja

As’ad dalam Maria Kurniawati 2007:33 mengartikan masa kerja sebagai lamanya waktu seseorang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. Siagian 1984:174 mengungkapkan seorang tenaga kerja yang memiliki masa kerja lama akan mempunyai : a. Cakrawala pandangan yang makin luas yang memungkinkan seseorang untuk lebih mampu memahami dan mengantisipasi perubahan dan perkembangan yang pasti akan terjadi. b. Peningkatan produktivitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan penghasilan seseorang sekaligus menambah kepuasan batin yang semakin besar. c. Kemungkinan promosi yang lebih besar bagi karyawan yang bersangkutan. Sebuah organisasi atau perusahaan biasanya cenderung memilih pelamar yang memiliki masa kerja yang lama karena tenaga kerja yang masa kerjanya lama dipandang lebih memiliki banyak pengalaman, pengetahuan, ketrampilan dan lebih mampu menjalankan pekerjaannya.

E. Kerangka Teoritik

1. Pengaruh tingkat pendidikan pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi Pemberian kompensasi merupakan alasan yang mendasar bagi karyawan untuk bekerja di suatu perusahaan. Tinggi rendahnya kompensasi atau gaji seorang karyawan diduga kuat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya prestasi kerja karyawan tersebut. Seorang karyawan yang memiliki prestasi kerja tinggi dituntut untuk lebih produktif lagi dalam bekerja. Oleh karena itu, karyawan yang memiliki prestasi kerja tinggi diduga memiliki tingkat kompensasi atau gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang rendah. Derajat pengaruh prestasi kerja terhadap pemberian kompensasi tersebut diduga berbeda pada karyawan dengan tingkat pendidikan yang berbeda. Pada karyawan dengan tingkat pendidikan tinggi, pengaruh prestasi kerja terhadap pemberian kompensasi akan lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya rendah. Seorang karyawan yang memiliki tingkat pendidikan tinggi memiliki ciri-ciri : suka bekerja keras, berinisiatif tinggi, berusaha menentukan pemecahan masalah dibandingkan dengan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Sedangkan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan rendah memiliki ciri-ciri : kurang berinisiatif, kurang suka berusaha, kurang mencari informasi apabila menghadapi permasalahan. Oleh karena itu, karyawan yang memiliki tingkat pendidikan rendah apabila mengalami kegagalan mereka cenderung menyalahkan lingkungan sekitar. 2. Pengaruh masa kerja pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi Pemberian kompensasi merupakan alasan yang mendasari karyawan dalam bekerja di suatu perusahaan. Tinggi rendahnya pemberian kompensasi seorang karyawan diduga kuat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya prestasi kerja seorang karyawan tersebut. Seorang karyawan yang memiliki prestasi kerja tinggi dituntut untuk lebih produktif lagi dalam bekerja. Oleh karena itu, karyawan yang memiliki prestasi kerja tinggi diduga memiliki tingkat kompensasi atau gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang memiliki prestasi kerja yang rendah. Derajat pengaruh prestasi kerja terhadap pemberian kompensasi tersebut diduga berbeda pada karyawan dengan masa kerja yang berbeda. Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja. Masa kerja diukur dengan ukuran tahun atau bulan. Karyawan yang masa kerjanya lebih banyak diduga mempunyai tingkat kompensasi atau gaji yang yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang masa kerjanya sedikit. Hal ini disebabkan karyawan yang masa kerjanya lebih banyak pada umumnya mempunyai pengalaman kerja yang lebih banyak dibandingkan dengan karyawan yang masa kerjanya lebih sedikit. Karyawan yang memiliki masa kerja lebih banyak akan lebih terampil, aktif, kreatif, lebih inisiatif dan lebih profesional dalam bekerja. Oleh karena itu, karyawan yang masa kerjanya lebih banyak diduga memiliki tingkat kompensasi atau gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan yang masa kerjanya lebih sedikit. Berdasarkan kerangka teoritik di atas, paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Prestasi Kerja Kompensasi Tingkat Pendidikan Masa Kerja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Hipotesis