38
BAB III KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN TERBATAS DALAM
PERALIHAN HAK ATAS SAHAM A. Anggaran dasar Perseroan Terbatas.
1. Pengertian Anggaran Dasar
Baik pada Undang-undang nomor 1 tahun 1995 maupun di dalam Undang- undang nomor 40 tahun 2007, tidak menjelaskan secara gamblang apa itu yang
dimaksud dengan anggaran dasar perseroan terbatas. Namun secara eksplisit fungsi anggaran dasar pada suat perseroan merupakan sebagai salah satu bagian
penting dari akta pendirian sebuah Perseroan terbatas atau Perseroan. Artinya, anggaran dasar tidak dapat dilepaskan dan merupakan satu kesatuan dengan akta
Perseroan. Akta Pendirian merupakan dokumen perjanjian pendirian Perseroan antara
pihak-pihak yang terkait didalamnya para pendiri yang dibuat dihadapan dan dalam bentuk akta notaries. Hal ini menjadi keharusan bagi pendirian Perseroan
yang mesti diawali dengan sebuah perjanjian seperti apa yang telah di atur pada Undang-undang nomor 40 tahun 2007 pada pasal 1 butir 1 yang berbunyi :
”Perseroan Terbatas yang selanjutnya disebut Perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan
Universitas Sumatera Utara
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya”.
42
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaya mengatakan, Anggaran Dasar adalah bagian dari Akta Pendirian Perseroan yang memuat aturan main dalam perseroan
yang menentukan setiap hak dan kewajiban dari pihak-pihak, baik perseroan itu sendiri, pemegang saham, pengurus Direksi, maupun Komisaris serta pihak
ketiga terhitung sejak perseroan resmi menjadi badan hukum. Akta Pendirian yang terdiri dari Anggaran Dasar dan berbagai keterangan
lainnya mengatur segala hak dan kewajiban dari pihak-pihak yang membuatnya. Dengan kata lain,Akta Pendirian adalah undang-undang yang mengikat para pihak
yang membuatnya.
43
2. Unsur Unsur pembuatan Anggaran Dasar
Secara hierarkis, Anggaran Dasar tidak boleh bertentangan dengan ketentuan mengenai syarat-syarat sahnya perjanjian yang diatur dalam pasal 1320
sampai dengan pasal 1337 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Demikian juga tidak boleh menyimpang dari ketentuan Undang-undang yang lebih tinggi yang
mengaturnya, yaitu Undang-undang nomor 40 tahun 2007. Peringatan ini ditemukan dalam ketentuan peralihan Pasal 157 ayat 1 Undang-undang nomor
40 tahun 2007. Pasal tersebut bila kita lihat secara kontekstual berisi : “Anggaran Dasar dari Perseroan yang telah memperoleh status badan hukum dan perubahan
42
Pasal 1 Undang-undang Nomor 40 tahon 2007 tentang Perseroan Terbatas
43
Ahmad Yani dan Gunawan Widjaya, Perseroan Terbatas, PT. RajaGrafindo Persada,
1999, hal. 29.
Universitas Sumatera Utara
anggaran dasar yang telah disetujui atau dilaporkan kepada Mentri dan didaftarkan dalam perusahaan sebelum Undang-undang ini tetap berlaku jika tidak
bertentangan dengan Undang-undang ini.”
44
Menurut Pasal 15 ayat 1 Undang-undang nomor 40 tahun 2007, Anggaran Dasar Persesoan sekurang-kurang nya memuat tentang, antara lain
sebagai berikut :
45
a. Nama dan tempat kedudukan Perseroan
b. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan
c. Jangka waktu berdirinya Perseroan
d. Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal
yang harus disetor; e.
Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk setiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada
setiapsaham, dan nilai nominal setiap saham. f.
Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris
g. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham h.
Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian, anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
i. Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen
44
Pasal 157 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
45
Pasal 15 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
j. Ketentuan ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan
Undang-undang ini. Pasal 15 Undang-undang nomor 40 tahun 2007 mengenai Perseroan
Terbatas ini juga mengatur mengenai hal-hal apa yang tidak boleh dimuat dalam sebuah anggaran dasar , yaitu:
a. ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham;
b. ketentuan tentang pemberian manfaat pribadi kepada pendiri
atau pihak lain. Anggaran dasar Perseroan mengatur ketentuan mengenai:
a. tata cara pengunduran diri anggota Direksi;
b. tata cara pengisian jabatan angota Direksi yang lowong;
c. pihak yang berwenang menjalankan pengurusan dan mewakili
Perseroan dalam hal seluruh anggota Direksi berhalangan atau diberhentikan untuk sementara.
3. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan