Hak-hak pemegang saham 1. Hak pemegang saham pada umumnya

dapat dipertahankan kepada setiap orang. Pemegang saham yang memiliki saham mempunyai hak kebendaan terhadap saham tersebut. Sebagai subjek hukum pemegang saham memiliki hak dan kewajiban yang timbul atas saham tersebut. Selaku pemegang hak, pemegang saham berhak mempertahankan haknya terhadap setiap orang. Hak dan kewajiban pemegang saham baik terhadap perseroan maupun terhadap pemegang saham lainnya berada dalam hubungan perikatan, sebagai mana diatur dalam UU dan anggaran dasar perseroan.

D. Hak-hak pemegang saham 1. Hak pemegang saham pada umumnya

Pada umumnya, pemegang saham merupakan subjek hukum yang memiliki hubungan verbal terhadap hak dan kewajibannya sebagai orang yang memiliki kendali atas saham yang diatasnamakan oleh pemegang saham tersebut. Sehingga apapun itu yang terjadi terhadap sesuatu yang berkaitan dan berhubungan dengan kondisi saham maka pemegang saham lah yang harus memiliki andil baik hak dan kewajiban. Bila kita lihat lebih spesifik lagi, sebenarnya hak-hak pemegang saham dapat kita bagikan secara lebih rinci lagi dengan melihat hak yang tercantum pada Undang-undang dan hak-hak lain yang tidak bertentangan oleh Undang-undang. Adapun secara lebih rinci lagi hak pemegan saham ialah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a Hak menyatakan suara vote atas isu-isu yang mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan; b Hak terkait dengan aset korporasi; c Hak terkait dengan pengalihan saham; d Hak untuk menerima dividen yang diumumkan oleh dewan direksi dari korporasi; e Hak untuk memeriksa catatan dan buku dari korporasi; f Hak untuk membawa gugatan terhadap korporasi untuk bertindak salah oleh direksi dan pejabat dari korporasi; g Hak untuk berbagi dalam hasil kembali ketika korporasi liquidates aktiva. Penjelasan tentang hak ini juga diatur secara jelas dalam Undang-undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada pasal 52 ayat 1 mengatur tentang beberapa hak pemegang saham pada umumnya yaitu sebagai berikut: ”menghadiri dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, menerima pembayaran dividen dan sisa hasil likuidasi, dan menjalankan hak lainnya yang diatur didalam undang-undang ini” 39 39 Pasal 52 ayat 1 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas . Maka dari itu secara umum, pemilik saham biasa memiliki hak suara di perusahaan serta hak untuk menerima distribusi uang dari perusahaan dividen. Dalam sebuah perusahaan sukses, kepemilikan saham bisa sangat menguntungkan. Namun, jika sebuah perusahaan besar tidak berhasil, pemilik saham biasa biasanya yang terakhir sesuai untuk menerima distribusi aset korporasi saat aktiva perusahaan adalah dilikuidasi. Universitas Sumatera Utara Tidak seperti saham biasa, pemegang saham preferen berhak atas dividen tetap dan hak-hak tetap untuk menerima persentase aset perusahaan adalah dilikuidasi. Sehubungan dengan hak dividen, contoh saham tersebut akan mencakup nama seperti Rp. 50.000,- pilihan, yang berarti pemegang saham berhak untuk menerima Rp. 50.000,- dalam dividen per saham sebelum dividen yang dibayarkan kepada pemilik saham biasa. Perlu dicatat bahwa dewan direksi di sebuah perusahaan biasanya memiliki keleluasaan untuk memutuskan apakah dividen yang dikeluarkan pada tahun tertentu. Jika dividen tersebut tidak didistribusikan selama satu tahun, apakah pemilik saham preferen menerima dividen pada tahun berikutnya tergantung pada apakah saham yang dipilih adalah kumulatif atau non kumulatif. Jika hak kumulatif, korporasi harus dividen selama beberapa tahun berikutnya. Jika hak tersebut non kumulatif, maka hak untuk menerima dividen tersebut hilang jika korporasi tidak menerbitkan dividen pada tahun tertentu. Pemilik saham yang dipilih biasanya tidak memiliki hak yang sama untuk memilih sebagai pemilik saham biasa. Namun, sebuah perusahaan dapat memberikan hak suara dan hak tambahan dalam anggaran pendirian atau ketentuan lainnya. undang-undang Negara juga memberikan beberapa hak kepada pemilik saham preferen secara acak. Universitas Sumatera Utara

E. Tata cara peralihan hak atas saham pada perseroan tertutup. 1. Pengalihan Hak Benda Bergerak