Cerpen Nayla No. Saran

7. Cerpen Nayla No.

Kalimat Kode Analisis Gaya Bahasa Analisis Makna 26 “Ia menjadi muram seperti cahaya bulan yang bersinar suram” hal 65 S.5 Gaya bahasa perumpamaan pada kalimat 26, pengarang menggunakan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan menggunakan kata seperti untuk menandakan bahwa kalimat tersebut merupakan gaya bahasa perumpamaan. Dalam kalimat tersebut pengarang menyamakan “ia” dengan “bulan”. Keindahan bulan seringkali digunakan untuk menggambarkan kemolekan wajah wanita. Maka tidak menjadi masalah jika kemuraman wajah wanita juga digambarkan dengan suramnya cahaya bulan. Bila cahaya bulan mulai meredup, bulan akan tampak kabur dan terlihat seperti kehilangan semangatnya. Pengarang menggambarkan wajah tokoh ia yang terlihat sedih. 27 “Waktu bagaikan seorang pembunuh yang selalu membuntuti dan mengintai dalam kegelapan” hal 66 S.6 Gaya bahasa perumpamaan pada kutipan cerita pendek di atas yakni pengarang menggunakan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan menggunakan kata bagai untuk menandakan bahwa kalimat tersebut merupakan gaya bahasa perumpamaan. Dalam kalimat tersebut pengarang menyamakan “waktu” dengan “seorang pembunuh”. Kalimat 27 menyamakan waktu dengan seorang pembunuh. Dengan menggambarkan waktu sebagai seorang pembunuh, pengarang hendak menunjukkan betapa menakutkannya waktu. Waktu membuat gelisah dan tidak nyaman karena keberadaannya seolah-olah seperti penjahat yang selalu mengintai dan membuntuti kemanapun kita melangkah. 28 “Nayla ingin menghantamkan palu ke arah jam sehingga suara alarmnya bungkam” hal 72 P.17 Gaya bahasa personifikasi ditunjukkan pada kata “bungkam”. Bungkam mengacu pada suatu tindakan manusia saat mereka tidak ingin berbicara dengan orang lain. Manusia melakukannya Bungkam biasa dilakukan manusia saat mereka tidak ingin berbicara dengan orang lain. Manusia melakukannya dengan menutup mulutnya rapat- rapat sehingga tidak dengan menutup mulutnya rapat-rapat sehingga tidak bersuara. Pada kalimat di atas, “alarm” diandaikan seperti manusia yang dapat berbicara atau pun diam. bersuara. Nayla ingin menghantamkan palu ke arah jam agar suara alarm yang mengganggunya tidak berbunyi lagi. 29 “Mungkin hidup adalah ibarat mobil berisikan satu tangki penuh bahan bakar”hal 75 S.7 Kalimat 29 menggunakan gaya bahasa perumpamaan. Hal ini ditunjukkan pada penggunaan kata pembanding ibarat untuk membandingkan antara “hidup” dengan “mobil”. Makna dari kalimat itu dapat terlihat jelas bila kita membaca kalimat selanjutnya. Maknanya bahwa manusia seringkali menyia-nyiakan waktunya untuk melakukan hal-hal yang kurang berguna. Manusia baru berpikir menggunakan kesempatannya untuk melakukan hal-hal yang selama ini belum pernah mereka lakukan ketika mereka menyadari bahwa waktu yang dimiliki untuk menggunakan kesempatan itu hampir tidak ada sehingga yang tersisa hanyalah penyesalan.

8. Cerpen Wong Asu No.