dalam internal driven. Perusahaan telah menyadari bahwa tanggung jawabnya bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan
profit demi kelangsungan bisnisnya, melainkan juga tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dasar pemikirannya, mengantungkan semata –
mata pada kesehatan finansial saja, tidak akan menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan.
2.2.1.6. Tahap-Tahap Penerapan CSR
Umumnya perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan CSR menggunakan pertahapan sebagi berikut Wibisono,
2007 : 127 : 1.
Tahap perencanaan Perencanaan terdiri atas tiga langkah utama yaitu :
- Awareness Building merupakan awal untuk membangun kesadaran
mengenai arti penting CSR dan komitmen manajemen.Upaya ini dapat dilakukan antara lain dengan seminar, lokakarya, diskusi
kelompok dan lain-lain. -
CSR Assesment merupakan upaya untuk memetakan kondisi perusahaan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu
mendapatkan prioritas perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur peruahaan yang kondusif bagi
penerapan CSR secara efektif. -
CSR Manual. Hasil assesment merupakan dasar untuk penyusunan manual atau pedoman implementasi CSR. Upaya yang mesti
dilakukan antara lain melalui bencmarking, menggali dari referensi atau bagi perusahaan yang menginginkan langkah instant,
penyusunan manual ini dapat dilakukan dengan meminta bantuan tenaga ahli independent dari luar perusahaan.
2. Tahap implementasi
Perencanaan sebaik apapun tidak akan berdampak apapun bila tidak diimplementasikan dengan baik. Dalam memulai implementasi pada
dasarnya ada tiga pertanyaan yang semestinya dijawab. Siapa orang tiga pertanyaan yang mesti dijawab. Siapa orang yang akan
menjalankan apa yang mesti dilakukan, serta bagaimana cara melakukan sekaligus alat apa yang diperlukan. Dalam istilah
manajemen populer, pertanyaan itu diterjemahkan menjadi : -
pengorganisasian organizining sumber daya yang diperlukan -
penyusunan staffling untuk menempatkan orang sesuai dengan jenis tugas atau pekerjaan yang harus dilakukannya
- pengarahan directing yang terkait dengan bagaimana cara
melakukan tindakan -
pengawasan atau koraksi controlling terhadap pelaksanaan -
Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana -
Penilaian evaluating untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan.
Tahap implemantasi ini terdiri atas tiga langkah utama yakni, sosialisasi, pelaksanaan, dan internalisasi. Pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan pada dasarnya harus sejalan dengan pedoman CSR yang ada. Sedang internalisasi adalah tahap jangka panjang yang mencakup
upaya-upaya untuk memperkenalkan CSR didalam seluruh proses bisnis perusahaan.
3. Tahap evaluasi
Setelah program CSR diimpemantasikan, langkah berikutnya adalah evaluasi program. Tahap evaluasi adalah tahap yang perlu dilakukan
secara konsisten dari waktu ke waktu untuk megukur sejauh mana efektifitas penerapan CSR. Evaluasi bukan tindakan untuk mencari-cari
kesalahan atau mencari kambing hitam. Evaluasi justru dilakukan untuk pengambilan keputusan. Evaluasi juga bisa dilakukan dengan
meminta pihak independent untuk melakukan audit implementasi atas praktik CSR yang telah dilakukan.
4. Pelaporan
Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem informasi baik untuk keperluan proses pengambilan keputusan maupun keperluan
keterbukaan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Jadi selain berfungsi untuk keperluan stakeholder lainya yang memerlukan.
2.2.1.7. Pelaporan CSR