dari laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Sumatera Utara yang diperbanyak di laboratorium dengan kepadatan populasi 10
8
2. Persiapan lahan
SPKml.
Lahan yang digunakan adalah lahan kebun di Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. Lahan dibersihkan dengan membabat semak dan membuang gulma
yang tumbuh, kemudian tanah dicangkul untuk membalikan tanah. Pengolahan tanah kedua dilakukan 4 hari kemudian untuk menggemburkan tanah. Selanjutnya di buat
plot dengan ukuran masing-masing 250 x 150 cm sehingga terdapat 27 plot sesuai dengan jumlah kombinasi perlakuan. Setiap ulangan dibatasi parit drainase selebar
100 cm dan jarak antar plot 50 cm.
3. Pemberian Pupuk Urea, SP-36, dan KCl
Pemberian pupuk Urea diberikan sesuai dengan perlakuan dan pemberiannya dilakukan dengan cara larikan. Pemberian urea dilakukan dalam dua tahap pemberian
yaitu pemberian tahap pertama dilakukan pada saat tanam dan pemberian tahap kedua dilakukan pada tiga puluh hari setelah tanam. Jumlah urea yang diberikan pada tahap
pertama adalah setengah dari jumlah keseluruhan urea yang diberikan sedangkan sisanya diberikan pada pemberian tahap kedua, dimana dosis pemberiannya
disesuaikan dengan perlakuan. Pemberian pupuk SP-36 dan KCl yang diberikan sesuai rekomendasi yaitu 150 kgha SP-36 dan 75 kgha KCl. Pemberiannya
dilakukan pada saat tanam.
Universitas Sumatera Utara
4. Penanaman
Benih yang ditanam terlebih dahulu direndam dengan larutan Rhizobium dengan takaran 1 ml per biji. Perendaman benih dilakukan selama lima menit lalu
ditiriskan. Setelah itu benih dimasukkan kedalam lubang tanam. Masing-masing lubang dimasukkan sebanyak 3 benih dengan jarak tanam 40 cm X 10 cm pada
kedalaman 2-3 cm. Penanaman dilakukan secara tugal.
5. Pemeliharaan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari sesuai kondisi dilapangan. Penjarangan dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam. Penjarangan dilakukan
dengan memotong tanaman yang kurang bagus pertumbuhannya sehingga hanya tinggal satu tanaman. Penyiangan dilakukan setiap bulan sekali atau jika dibutuhkan
untuk membuang gulma yang tumbuh.
6. Parameter Pengamatan
Pengamatan parameter dilakukan untuk komponen vegetatif sesuai dengan interval pengamatan dan komponen generatif mulai masa reproduktif hingga saat
panen.
7. Pemanenan
Pemanenan dilakukan dengan kriteria panen yang ditandai dengan sebagian besar daun sudah menguning tetapi bukan karena serangan hama penyakit, lalu gugur,
buah berubah warna dari hijau sampai kuning kecoklatan, batang berwarna kuning
Universitas Sumatera Utara
agak kecoklatan dan gundul. Kemudian polong dijemur dibawah sinar matahari selama 4 hari dan biji diambil dari polongnya.
Parameter yang diamati 1. Tinggi tanaman cm
Pengukuran tinggi tanaman diukur mulai leher akar sampai ujung tajuk tertinggi untuk 5 tanaman sampel. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada umur
2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam MST.
2. Luas Daun cm