Armada dan Alat-alat yang digunakan untuk Mempermudah

ditentukan. Jenis ikan yang mereka peroleh juga bervariasi. Seperti, ikan karang, tongkol, kepiting, udang dan ikan-ikan besar liannya. Sehingga harganya juga bervariasi.

5.1.4 Armada dan Alat-alat yang digunakan untuk Mempermudah

Penangkapan Ikan Adapun armada yang digunakan oleh nelayan sampel adalah perahu tanpa motor, perahu motor dan kapal motor, yang jalur penangkapannya telah ditentukan. Banyak alat-alat yang dapat digunakan oleh nelayan untuk mengetahui keberadaan ikan dan makhluk hidup lainnya yang ada di laut, sehingga mereka dapat secara langsung menentukan wilayah tujuan mereka. Alat ini dapat juga membantu nelayan untuk mengurangi biaya produksi, waktu dan tenaga mereka, sebab dengan menggunakan alat ini nelayan dapat dengan mudah melakukan aktivitas penangkapan ikan. Global Posotioning System GPS Sebagai alat yang menginformasikan posisi kita di bumi ini Global Positioning System, banyak aplikasi yang diciptakan tidak hanya sekedar untuk mengetahui dimana saya , namun telah beranjak menuju suatu sistem yang mengeksploitasi informasi itu untuk kemudahan penggunanya gambar terlampir. Gambar 5.1 Jenis alat GPS fishfinder Universitas Sumatera Utara Rumpon Rumpon merupakan salah satu alat bantu operasi penangkapan ikan. Fungsi rumpon yaitu sebagai tempat tumbuh makanan, tempat berlindung dan tempat mencari makan bagi ikan. Sebab, pada rumpon tersebut terdapat sumber makanan alami bagi phytoplankton dan zooplankton. Hal inilah yang menyebabkan ikan kecil banyak berkumpul di rumpon, sehingga memudahkan bagi nelayan dalam operasi penangkapan ikan. Untuk memudahkan pengoperasian rumpon, maka rumpon harus ditata dengan rapidi atas kapal secara berurutan, bagian pemberat sebelah bawah dilanjutkan dengan pemikat dan pelampung sebelah atas, sedangkan tali tambang digulung dengan rapi. Untuk efisiensi dalam pembuatan rumpon, hal yang perlu diketahui adalah kedalaman laut di mana rumpon akan dioperasikan. Hal ini akan memudahkan dalam menghitung bahan-bahan yang dibutuhkan. Adapun langkah kerja pembuatan rumpon secara sederhana adalah sebagai berikut : a. Membuat pelampung, ikat 5 lima batang bambu menjadi sebuah pelampung b. Sisipkan tali utama sepanjang kedalaman laut di mana rumpon akan dioperasikan, salah satu ujungya diikatkan pada pelampung c. Pasang pemikat pada tali cabang tersebut. Jarak ikatan antara pemikat yang satu dengan pemikat yang lian 1,5 m. Satu ikatan pemikat terdiri dari 2-3 pelepah daun pinangdaun kelapa d. Siapkan pemberat lebih kurang 75 kg Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2 Rumpon Sederhana 5.1.5 Penjualan Hasil Tangkapan Sebagian besar hasil tangkapan nelayan dibawa ke Tempat Pelelangan Ikan TPI. TPI merupakan suatu fasilitas yang dibangun pada Pangkalan Pendaratan Ikan PPI yang dilengkapi peralatan untuk keperluan melelang ikan, di mana nelayan dapat melakukan transaksi jual beli, baik dengan agenpedagang pengumpul, pedagang pengecer maupun langsung kepada konsumen. Pendapatan Nelayan Pemilik Perah Tanpa Motor Kondisi yang mencolok terlihat pada nelayan pemilik perahu tanpa motor. Hasil tangkapannya sebagian besar dikonsumsi untuk keluarga nelayan, dan sebagian lain dijual. Banyaknya ikan yang mereka peroleh setiap kali melaut sebanyak 3 kg-8 kg. Harga jual rata-rata Rp. 10.000kg. Pendapatan yang mereka terima sebesar Rp. 30.000-Rp. 80.000 atau bahkan tidak ada penghasilan sama sekali sebab hasil tangkapan habis untuk konsumsi keluarga nelayan. Pendapatan Nelayan Pemilik Perahu Motor Tidak berbeda jauh dengan nelayan pemilik perahu motor. Hasil tangkapan juga bervariasi, mulai dari 50 kg-150kg setiap kali melaut 3-5 hari. Harga jual ikan yang ditawarkan rata-rata Rp. 10.000-Rp. 15.000kg. Penghasilan Universitas Sumatera Utara yang diperoleh juga dibagi berdasarkan perjanjian yang telah disepakati. Nelayan pemilik mendapat 13 dari hasil penjualan. Rata-rata penerimaan neayan pemilik perahu motor setiap kali melaut adalah sebesar Rp. 150.000 sampai dengan Rp. 1.000.000 Pendapatan Nelayan Pemilik Kapal Motor Hasil tangkapan pemilik kapal motor berkisar antara 100 kg-300 kg setiap kali melaut 5-7 hari. Harga yang mereka tawarkan juga bervariasi, mulai dari Rp. 15.000-Rp. 25.000kg tergantung dari jenis ikannya. Penghasilan dibagi berdasarkan kesepakatan bersama. Biasanya nelayan pemilik mendapatkan 13 dari hasil penjualan. Rata-rata penerimaan nelayan pemilik kapal motor setiap kali melaut adalah sebesar Rp. 500.000 sampai dengan Rp. 1.500.000

5.1.6 Diskusi Nelayan