Panglima Laot Hasil Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Telah disinggung pada bab sebelumnya bahwa masyarakat yang bekerja di tengah-tengah lautan sangatlah mengandung banyak bahaya dan sarat denga resiko. Karena pekerjaaan nelayan adalah memburu ikan, maka hasilnya tidak dapat ditentukan kepastiannya, semuanya hampir serba spekulatif bersifat untung-untungan.

5.1.1 Panglima Laot

Panglima Laot juga merupakan seorang nelayan yang melakukan aktivitas menangkap ikan, lalu menjualnya. Kegiatan yang dilakukannya tidak ada beda dengan masyarakat nelayan lainnya. Karenanya, tidak menutup kemungkinan hasil yang diperolehnya lebih sedikit ataupun lebih banyak dibandingkan dengan nelayan lainnya. Hanya saja Panglima Laot memiliki posisi dan kedudukan yang lebih tinggi di tengah-tengah masyarakat nelayan, karena dia diberikan kepercayaan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan untuk mengatur hukum adat laut di wilayah tangkapan nelayan. Panglima Laot di Kelurahan Lhok Bengkuang hanya berjumlah satu orang, bernama Saiful Amri. Bapak Saiful Amri merupakan seorang Panglima Laot yang diberi kewenangan untuk mengatur hukum adat laut di wilayah Lhok Tapaktuan II sejak tahun 1998. Lhok Tapaktuan II terdiri dari 5 lima kelurahan : 1. Kelurahan Air Pinang 2. Kelurahan Lhok Rukam 3. Kelurahan Panjupian Universitas Sumatera Utara 4. Kelurahan Batu Itam 5. Kelurahan Lhok Bengkuang Sepanjang Panglima Laot ini masih adamasih berkuasa, maka segala apa yang terjadi di wilayah Lhok Tapaktuan II akan menjadi tanggung jawabnya. Apabila terjadi perselisihan antarnelayan, maka Panglima Laot bertanggung jawab menyelesaikanmendamaikannya. Aktivitas Panglima Laot di setiap kelurahan berbeda-beda. Hal ini tergantung pada beberapa keadaan, diantaranya adalah: 1. Keadaan daerah di mana Panglima Laot bertugas 2. Keadaan nelayan yang ada di daerah tersebut, dapat dilihat dari kedekatan emosional antarnelayan dan antara nelayan dengan Panglima Laot. Khususnya di Kelurahan Lhok Bengkuang, Panglima Laot wajib melakukan pengawasan terhadap kegiatan nelayan, baik di laut maupun di Tempat Pelelangan Ikan TPI. Walaupun demikian, Panglima Laot lebih sering atau bahkan melakukan pengawasankontrol di Tempat Pelelangan Ikan dari pada di tengah laut, sebab hal tersebut cukup sulit dilakukan. Kemudian, segala aktivitas yang ada di lapanganTempat Pelelangan Ikan akan dilaporkan oleh Panglima Laot ke Dinas Kelautan dan Perikanan, sesuai dengan fakta dan keadaan yang sesungguhnya.

5.1.2 Waktu dan Persiapan Penangkapan