biasanya berupa pantai atau teluk, bisa mencakup wilayah seluas sebuah desa, beberapa desa, kecamatan bahkan gugus kepulauan.
Struktur organisasi vertikal Panglima Laot mulai ditata pada musyawarah Panglima Laot se-Nanggroe Aceh Darussalam di Banda Aceh pada Juni 2002 lalu.
Panglima Laot di tingkat Lhok, bertanggung jawab menyelesaikan persengketaan nelayan di tingkat Lhok. Bila persengketaan di tingkat Lhok belum juga selesai,
maka diajukan kepada Panglima Laot tingkat kabupaten. Selanjutnya, bila perselisihan mencakup antarkabupaten, propinsi atau bahkan internasional, akan
diselesaikan di tingkat propinsi oleh Panglima Laot Propinsi.
Tabel 5.2 Susunan Panglima Laot
No Susunan
Tingkat Terdiri dari
Jumlah org
1. Panglima Laot
Lhok LhokDesa
Kelurahan - Penasehat
- Ketua Panglima Laot - Wakil Ketua
- Sekretaris - Bendahara
3 1
1 1
1 2.
Panglima Laot Kabupaten
Kota Kabupaten
Kota - Penasehat
- Ketua Panglima Laot - Wakil Ketua
- Sekretaris - Bendahara
3 1
1 1
1 3.
Panglima Laot Propinsi NAD
Pasca Tsunami
Propinsi - Dewan Pertimbangan
- Penasehat - Ketua Umum Panglima Laot
Prop. NAD - Ketua
- Sekretaris Umum - Sekretaris
- Bendahara - Wakil Bendahara
- Anggota-anggota 9
3 1
5 1
3 1
1
5.2.2 Mekanisme Pemilihan Panglima Laot
Proses pemilihan Panglima Laot Lhok dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Dipilih untuk masa waktu selama 10 tahun sekali
Universitas Sumatera Utara
1. Pemilihan dilakukan secara musyawarah dan mufakat 2. Calon sedikitnya 5 lima orang, dipilih oleh pawang-pawang yang ada
dalam wilayah Lhok yang bersangkutan, dengan syarat : a. Pandai mengaji dan taat beragama
b. Pandai baca tulis c. Pernah menjadi pawang laut
d. Berdomisili di wilayah kerja lhok tersebut e. Usia minimal 25 tahun
Forum dianggap sah apabila dihadiri oleh minimal 23 dari jumlah pawang-pawang yang ada di daerah yang bersangkutan dan disaksikan
oleh pembina Dinas Perikanan dan camat 3. Calon yang memperoleh suara terbanyak I langsung menjadi Panglima
Laot, suara terbanyak II langsung menjadi wakil, berikutnya suara terbanyak III menjadi sekretaris dan suara terbanyak IV menjadi
bendahara serta suara terbanyak V menjadi wakil bendahara
5.2.3 Fungsi dan Tugas Panglima Laot
Secara umum, fungsi dan tugas Panglima Laot meliputi tiga hal : 1. Mempertahankan keamanan di laut
2. Mengatur pengelolaan sumber daya alam di laut 3. Mengatur pengelolaan lingkungan laut
Panglima Laot bertugas sebagai pengaman di laut. Artinya, Panglima Laot bertanggung jawab atas segala yang terjadi di lingkungan laut. Jalur-jalur
penangkapan ikan diatur secara adil agar tidak terjadi konflik atau perselisihan.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, dalam kerangka hukum nasional setiap nelayan harus mengajukan izin resmi berlayar dan menangkap ikan, yang dikeluarkan oleh Dinas Kelautan
dan Perikanan setempat dengan rekomendasi dari Panglima Laot. Mengatur bahan dan alat yang digunakan nelayan dalam menangkap ikan,
juga bagian dari tugas Panglima Laot. Melarang pem-bom-an, sebab tindakan tersebut beresiko pada pemanfaatan sumber daya laut, karena dapat merusak
sistem kehidupan makhluk hidup yang ada dalam laut. Serta mengatur waktu dan lokasi yang terlarang bagi nelayan untuk menangkap ikan. Untuk lokasi yang
boleh dilalui adalah berdasarkan jalur-jalur yang sudah ditetapkan : a.
Untuk jalur penangkapan 0-3 mil dikuasai oleh nelayan tradisional b.
Untuk jalur penangkapan 3-6 mil dikuasai oleh nelayan umum c.
Untuk jalur penangkapan 6 mil ke atas dikuasai oleh nelayan modern Dengan adanya pembagian jalur penangkapan seperti itu diharapkan
Panglima Laot dapat berlaku adil kepada setiap nelayan yang ingin menangkap ikan. Panglima Laot bertugas mengatur pengelolaan sumber daya alam di laut. Hal
ini berarti bahwa Panglima Laot harus memiliki kemampuan untuk melibatkan seluruh pihak yang terkait : para nelayan dan instansi terkait lainnya agar secara
bersama-sama ikut serta dalam mengelola pemanfaatan sumber daya laut. Panglima Laot Lhok Tapaktuan II, khususnya di kelurahan Lhok
Bengkuang kecamatan Tapaktuan kabupaten Aceh Selatan, merupakan penghubung antara masyarakat nelayan dengan pihak pemerintahan Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Selatan. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, maka secara khusus fungsi dan tugas
Panglima Laot Lhok adalah memelihara dan mengawasi ketentuan-ketentuan
Universitas Sumatera Utara
hukom adat laot, mengkoordinir setiap usaha penangkapan ikan di laut, menyelesaikan perselisihan dan persengketaan yang terjadi di antara sesama
anggota nelayankelompoknya, mengurus dan menyelenggarakan upacara adat laut, menjagamengawasi agar pohon-pohon pantai tidak ditebang dan merupakan
badan penghubung antara nelayan dengan pemerintah. Panglima Laot Lhok berada di luar struktur organiasai pemerintahan,
namun bertanggung jawab kepada Dinas Kelautan dan Perikanan. Meskipun begitu, jumlah rupiah yang diterima oleh Panglima Laot hanya berkisar antara Rp.
125.000 s.d Rp. 200.000 setiap bulannya. Untuk memudahkan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan, maka Panglima Laot bersedia untuk mengambil gajinya
setelah satu tahun.
5.2.4 Perkembangan Panglima Laot Selama 3 tiga Tahun Terakhir