2. Nelayan Asli, yaitu nelayan yang sedikit banyak memiliki karakter yang sama dengan kelompok pertama, namun juga memiliki hak untuk
melakukan aktivitas secara komersial walaupun dalam skala yang sangat kecil
3. Nelayan Rekreasi, yaitu orang-orang yang secara prinsip melakukan kegiatan penangkapan hanya sekedar untuk kesenanganberolahraga
4. Nelayan Komersial, yaitu mereka yang menangkap ikan untuk tujuan komersialdipasarkan baik untuk pasar domestik maupun pasar ekspor,
kelompok nelayan ini juga dapat dibagi dua ; nelayan skala kecil dan skala besar
2.2 Pengaruh Panglima Laot
Panglima Laot merupakan suatu struktur adat di kalangan masyarakat nelayan, di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Panglima Laot ini bertugas
memimpin persekutuan adat pengelola Hukum Adat Laot, mengatur tata cara penangkapan ikan di laut, menetapkan waktu penangkapan ikan di laut,
melaksanakan ketentuan-ketentuan adat dan mengelola upacara-upacara adat kenelayanan, menyelesaikan perselisihan antarnelayan serta menjadi penghubung
antara nelayan dengan penguasa Wikipdia Indonesia, 2006.
Hukum Adat Laot dan adat istiadat merupakan hukum-hukum adat yang diperlukan oleh masyarakat nelayan, yaitu untuk menjaga ketertiban dalam
penangkapan ikan, menyelesaikan persengketaan antarnelayan serta mengatur kehidupan masyarakat nelayan di pantai Lembaga Hukum Adat Laot, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Sengketa diselesaikan Panglima Laot di tingkat desa lhok, bila belum selesai maka dibawa di tingkat kabupaten. Berbagai studi seperti Untung
Wahyono dkk 1992 dan Basuki dkk 1996 sebagaimana dikutip Satria, 2005 menggambarkan bahwa ada aturan aturan seperti :
1. Larangan pemasangan alat tangkap semi atau permanen di wilayah yang dijadikan alur navigasi
2. Semua nelayan wajib mengikuti sistem bagi hasil yang telah disepakati 3. Orang dari daerah luar bisa melakukan kegiatan penangkapan atas izin
Panglima Laot, termasuk verifikasi jenis dan metoda penangkapan ikan yang akan dipakai
Ada juga aturan mekanisme hubungan manusia dengan alam, berupa larangan pengeboman ikan, penebangan vegetasi pantai yang merusak ekosistem pantai
serta pelarangan untuk melaut pada hari-hari tertentu. Hal ini juga mendorong pemerintah untuk melibatkan masyarakat adat
serta hukum-hukumnya dalam mengelola sumber daya perikanan. Seperti yang tetuang dalam pasal 6 ayat 2 UU No. 31 tahun 2004 tentang perikanan sebagai
pengganti UU No. 9 tahun 1985 yang berbunyi pengelolaan perikanan untuk kepentingan penangkapan ikan dan
pembudidayaan ikan harus mempertimbangkan adatkearifan lokal serta memperhatikan peran serta
masyarakat Dzumairi, 2006. Selanjutnya dalam kerangka hukum nasional, setiap nelayan harus
mengajukan izin resmi berlayar dan menangkap ikan. Izin ini dikeluarkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan setempat dengan rekomendasi dari Panglima Laot.
Walaupun demikian, nelayan yang ingin menangkap ikan di wilayah lhok tertentu,
Universitas Sumatera Utara
tetap harus mengikuti aturan-aturan hukum adat laut yang menaungi wilayah tersebut Wikipdia Indonesia, 2006.
Dalam suatu wilayah lhok, di mana nelayan berpangkalan dan masyarakat nelayan berdomisili dipimpin oleh seorang Panglima Laot. Wilayah lhok yang
dimaksud adalah suatu wilayah di pesisir pantai, di mana nelayan berdomisili dan melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan. Wilayah tersebut dapat berorientasi
untuk satu desa pantai, beberapa desa satu pemukiman, kecamatan atau satu kepulauan Lembaga Hukum Adat Laot, 2006.
Mengenai susunan Panglima Laot, dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan, yakni Panglima Laot Propinsi, Panglima Laot KabupatenKota dan Panglima Laot
Lhok. Adapun jumlah Panglima Laot di Kabupaten Aceh Selatan dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Jumlah Panglima Laot di Kabupaten Aceh Selatan, 2006
NO KECAMATAN
JUMLAH PANGLIMA LAOT ORG
1 Labuhanhaji Barat 1
2 Labuhan Haji 1
3 Labuhanhaji Timur 1
4 Meukek 2
5 Sawang 2
6 Samadua 2
7 Tapaktuan 2
8 Pasie Raja 1
9 Kluet Utara 2
10 Kluet Selatan 2
11 Bakongan 1
12 Bakongan Timur 1
13 Trumon 2
TOTAL 20
Sumber Data : Dinas Kalautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Selatan, 2006
Sedangkan jumlah Panglima Laot di Kecamatan Tapaktuan dapat dilihat pada Tabel 2.2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2 Jumlah Panglima Laot di Kecamatan Tapaktuan, 2006
NO KELURAHAN
JUMLAH PANGLIMA LAOT ORG
1 Gunung Kerambil
1 2
Air Berudang 3
Air Pinang 4
Lhok Rukam 5
Panjupian 1
6 Batu Itam
7 Lhok Keutapang
8 Lhok Bengkuang
9 Pasar Tapaktuan
TOTAL 2
Sumber Data : Dinas Kalautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Selatan, 2006
Di laut ada sebuah institusi lokal bernama Panglima Laot, yakni orang yang memimpin adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di bidang
penangkapan ikan di laut, termasuk mengatur tempatareal penangkapan ikan, dan penyelesaian sengketa. Institusi Panglima Laot merupakan bagian dari produk
hukum yang dikeluarkan kesultanan di Aceh masa lalu. Tentu, Panglima Laot dulu berbeda dengan saat ini, mengingat adanya perubahan sistem politik maupun
modernisasi perikanan Satria, 2005.
2.3 Kilas Balik Panglima Laot Pra Kemerdekaan