Analisis pola kemitraan dan lokasi agroindustri

59 Sub elemen ke-i masuk ke dalam kelompok dependent jika: 2 1 ∑ = ≤ n j i i DP DP dan 2 1 ∑ = ≥ n j j j D DP untuk i, j = 1, 2,…, n ................... 2 Sub elemen ke-i masuk ke dalam kelompok linkage jika: 2 1 ∑ = ≥ n j i i DP DP dan 2 1 ∑ = ≥ n j j j D DP untuk i, j = 1, 2,…, n ................... 3 Sub elemen ke-i masuk ke dalam kelompok independent jika: 2 1 ∑ = ≥ n j i i DP DP dan 2 1 ∑ = ≤ n j j j D DP untuk i, j = 1, 2,…, n ................... 4

c. Analisis pola kemitraan dan lokasi agroindustri

Analisis pola kemitraan dilakukan berdasarkan bobot elemen tujuan dan pengembangan yang diperoleh dari hasil analisis kebutuhan. Penentuan lokasi termasuk identifikasi daerah bahan baku, pemasaran, tenaga kerja dan lokasi serta sarana pendukung lainnya. Pemilihan lokasi didasarkan pada kebutuhan: 1 Biaya investasi tetap, 2 Ketersediaan bahan baku, 3 Ketersediaan tenaga kerja, dan 4 Utilitas dan infrastruktur, 5 Kemudahan akses. Elemen-elemen ini diperoleh melalui dari pendapat para pakar yang diperoleh melalui quisioner dan wawancara yang selanjutnya dilakukan agregasi dengan teknik analitical hierarchy process AHP. Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik dan dinamik menjadi bagian-bagian, serta menatanya dalam dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subyektif dibandingkan dengan variabel lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetpkan variabel yang memiliki prioritas tertinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut Marimin, 2004. Ide dasar prinsip kerja AHP adalah: 1. Penyusunan hierarki Persoalan yang akan diselesaikan diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki. 60 2. Penilaian kriteria dan alternatif Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan seperti disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Penilaian kriteria dan alternatif pada AHP Nilai Keterangan 1 Kriteriaalternatif A sama penting dengan kriteriaalternatif B 3 A sedikit lebih penting dari B 5 A jelas lebih penting dari B 7 A sangat jelas lebih penting dari B 9 A mutlak lebih penting dari B 2,4,6,8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan Nilai perbandingan A dengan B adalah 1 dibagi dengan nilai perbandingan B dengan A. Hasil penilaian para pakar diagregasi menggunakan rata-rata geometrik sebagai berikut: n n x x x x G × ⋅⋅ ⋅ × × × = 3 2 1 ................................................................ 5 Dimana: G = rata-rata geometrik n = jumlah responden X i = penilaian oleh responden ke-i Pengolahan data menggunakan program Expert Choice 2000 dengan cara pengoperasian terlampir pada Lampiran 3. 3. Penentuan prioritas Setiap kriteria dan alternatif dilakukan perbandingan berpasangan pairwise comparasions. Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. Baik kriteria kualitatif maupun kuantitatif dapat dibandingkan sesuai dengan penilaian yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas yang dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika. 4. Konsistensi logis Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingkat secara konsisten sesuai dengan kriteria yang logis. 61

d. Analisis kelayakan investasi