Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

6

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

1 Kajian dilakukan di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah serta beberapa kabupaten yang berdekatan di Propinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. 2 Pengertian terintegrasi pada kajian ini meliputi integrasi rantai nilai integrasi vertikal, serta mengakomodasi kepentingan seluruh pemangku kepentingan, aspek pembangunan ekonomi lokal, industri, wilayah, kebijakan pemerintah setempat serta kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan daerah. 3 Para pelaku pengembangan agoindustri karet alam yang akan dilibatkan dalam kajian ini adalah pemerintah, petani karet dan para pengusaha pemilik perkebunan swasta maupun PTPN, beberapa pabrik pengolah karet serta sentra industri mebel yang lokasinya relatif berdekatan. 4 Industri karet alam berbasis lateks pada kajian ini dibatasi pada industri karet remah SIR 20 dan industri berbasis kayu karet adalah industri kayu olahan dan industri furnitur.

2. PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI TERINTEGRASI DAN BERKELANJUTAN

2.1 Integrasi industri

Integrasi industri masuk dalam obyek kajian organisasi industri terkait dengan cara kerja pasar dan industri khususnya bagaimana cara perusahaan bersaing satu dengan lainnya yang merupakan ranah mikroekonomi Shy, 1995. Pemahaman tentang prilaku organisasi industri ini dianggap sebagai salah satu sumber fundamental keunggulan bersaing dalam konteks manajemen strategis Njuguna, 2009; Shiferaw et al., 2011. Suatu organisasi modern, apapun ukurannya, membutuhkan kerjasama integratif yang menjamin keefektifan aliran data dan informasi seperti juga aliran barang. Pada skala UKM, tekanan ini terasa lebih kuat untuk membangun sebuah solusi teknologi murah untuk pertukaran data dan informasi Auinger dan Nedbal, 2008. Integrasi industri adalah “pengelompokan cabang-cabang industri yang berbeda dalam sebuah perusahaan yang dapat menggambarkan urutan tahap pengolahan bahan baku atau pelengkap bagi satu sama lainnya”. Integrasi industri terbentuk dengan tiga cara: 1 kombinasi urutan tahapan pengolahan produk, 2 penggunaan bahan mentah secara komprehensif, 3 penggunaan produk samping pengolahan oleh perusahaan lain. Integrasi dalam industri secara langsung terkait dengan pemusatan, spesialisasi dan kerjasama dalam produksi dan mendorong peningkatan efisiensi, alokasi rasional tenaga kerja produktif dan pengembangan kompleks industri teritorial Denisenko, 2000. Integrasi juga bisa terjadi dalam bentuk penyatuan unit-unit usaha kecil dan terpisah guna mencapai skala operasional secara kolektif Shiferaw et al., 2011. Meningkatnya tekanan ekonomi memaksa perusahaan untuk menemukan level baru kinerja operasional Sarkar, 2011. Tekanan ekonomi bisa bersumber dari luar seperti para pemangku kepentingan, mitra kerja pemasok, tuntutan mutu, ketepatan waktu dan ketersediaan dari pelanggan, lingkungan bisnis, regulasi, pesaing, maupun dari internal perusahaan sendiri terkait inefisiensi, manajemen inventori, keterbatasan teknologi dan tenaga kerja serta dis-integrasi proses seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1.