Tabel 2. Jenis dan sumber data primer
No Jenis data
Sumber data
1. Latar belakang pembangunan hutan
pesantren, tujuan pembangunan hutan, dan pengelola hutan.
Kepala biro
usaha hutan
pesantren 2.
Kegiatan perencanaan, pembibitan, cara penanaman cara penanaman, tata waktu
kegiatan penanaman, pola tanam, jumlah bibit per tahun yang ditanam, biaya
penanaman pertahun, dll, pemeliharaan pemupukan, pemangkasan, penjarangan,
dll, dan pemanenan tujuan pemanenan, umur
pohon yang
ditebang, alat
pemanenan, dan jumlah tenaga kerja. Kepala biro usaha pesantren
3. Jumlah hasil produksi yang dijual dalam
setahun, harga satuan dari hasil produksi yang dijual, dan pendapatan dari hutan
pesantren. Kepala biro usaha pesantren dan
bendahara pesantren
4. Karakteristik industri penggergajian kayu
yang meliputi tahun pendirian, izin pendirian, pengelola, dan kapasitas
produksi. Kepala
usaha penggergajian
kayu Pesantren
5. Jumlah pohon, diameter cm, dan tinggi
bebas cabang Tbc tegakan Acacia mangium
yang diusahakan
oleh Pesantren Darunnajah 2 Cipining.
Pengukuran langsung
Adapun data sekunder diperoleh melalui studi pustaka disajikan pada Tabel 3:
Tabel 3. Jenis dan sumber data sekunder
No Jenis data
Sumber data
1. 2.
Kondisi umum lokasi penelitian yang meliputi kondisi geografis pesantren, kondisi
fisik lingkungan pesantren. Peta lokasi penelitian hutan pesantren.
Studi literatur dokumen Pesantren Darunnajah 2
Cipinng Dokumen pesantren
3.5. Metode Pengambilan Contoh
Pengambilan contoh hanya dilakukan pada pendugaan potensi hutan pesantren. Penentuan plot contoh hutan Acacia mangium dilakukan dengan
menggunakan metode Purpossive Sampling pada salah satu blok masing-masing
kelas umur tegakan mangium. Adapun umur dan luasan tegakannya adalah sebagai berikut:
Umur 1 tahun : 15 ha
Umur 2 tahun : 10 ha
Umur 3 tahun : 18 ha
Umur 4 tahun : 5 ha
Umur 5 tahun : 4 ha
Selanjutnya pada masing-masing umur tegakan dibuat plot contoh berukuran 20 m x 50 m sebanyak 1 plot contoh, sehingga dalam penelitian ini plot contoh yang
dibuat adalah sebanyak 5 plot. Dalam plot contoh tersebut dihitung dan diukur jumlah pohon per plot, diameter cm dan tinggi bebas cabang m untuk
mendapatkan data potensi tegakan dan struktur tegakan hutan pesantren dengan tegakan Acacia mangium.
3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.6.1. Informasi Pengelolaan Hutan Pesantren
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabulasi dan gambar untuk mendapatkan informasi dan gambaran mengenai latar
belakang pengusahaan dan sistem pengelolaan hutan rakyat di Pesantren darunnajah 2 Cipining, Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
3.6.2.Potensi Hutan Pesantren Darunnajah Cipining Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif dalam bentuk
tabulasi dan gambar untuk mendapatkan gambaran mengenai potensi tegakan hutan rakyat Acacia mangium yang diusahakan oleh pesantren. Beberapa asumsi
yang mendasari analisis potensi hutan pesantren sebagai berikut: a.
Jenis kayu yang akan ditentukan potensinya adalah jenis kayu komersial b.
Daur ditentukan berdasarkan daur nyata di lapangan c.
Potensi dihitung umur daur, rumus volume kayu: Vst =
¼
x π x d
2
x h x f Adapun rumus-rumus yang digunakan dalam pendugaan potensi hutannya
adalah sebagai berikut:
a. Kerapatan tegakan per hektar:
∑pohon tiap plot 0,1 ha
b. Volume pohon dengan rumus berikut:
V = ¼ x π x d
2
x Tbc x f Keterangan:
V : Volume pohon m3
d : diameter pohon cm
Tbc : tinggi bebas cabang m f
: angka bentuk mangium 0,7 c.
Volume per hektar m
3
ha dapat dihitung dengan rumus: ∑pohon per hektar x volume pohon
3.6.2. Kontribusi Hutan Pesantren terhadap Pendapatan Pesantren
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara desktiptif berdasarkan tabulasi dan gambar untuk mendapatkan gambaran dan informasi mengenai
besarnya pendapatan total Pesantren Darunnajah dari berbagai sumber usaha yang ada di Pesantren dan besarnya kontribusi pendapatan hutan pesantren terhadap
pendapatan total pesantren. Besarnya pendapatan total pesantren dapat dihitung dengan rumus:
P = Ppt + Pi + Ppp + Ppi + Ppd +Pk P = Pendapatan total pesantren
Ppt = Pendapatan Usaha Peternakan Pi = Pendapatan Usaha Industri
Ppp= Pendapatan Usaha Pertanian dan Perkebunan Ppi = Pendapatan Usaha Perikanan
Ppd= Pendapatan Usaha Perdagangan Pk = Pendapatan Usaha Kehutanan
Persentase pendapatan usaha kehutanan terhadap pendapatan total pesantren dapat dihitung dengan rumus:
Pk = PkP x 100 Pk = Pendapatan Usaha Kehutanan
P = Pendapatan total usaha pesantren
BAB IV KONDISI UMUM