commit to user 44
T A
c
= 0 76
0 38
,
, 38
,
98 .
420 .
76 ,
=
c
T
Tc = 7.55 jam
Selanjutnya digunakan Tc dengan menggunakan Persamaan 2. 25 yang nilainya 3.8 jam karena nilainya mendekati nilai durasi hujan.
4.7 Pola Agihan Hujan
4.7.1 Cara Observed
Pola agihan hujan dengan cara observed diperoleh dari data hujan dari stasiun otomatis yang sudah dikelompokan berdasar durasi hujan. Hasil olahan data hujan
dari stasiun otomatis ditunjukkan dalam Gambar 4.5 sampai dengan Gambar 4.11.
Gambar 4.5 Pola Agihan Hujan 2 Jam observed
Gambar 4.6 Pola Agihan Hujan 3 Jam observed
75.14 24.86
20 40
60 80
1 2
P ro
se n
tas e
H u
jan
Jam ke-
Pola Hujan 2 Jam observed
43.66 39.71
16.62 10
20 30
40 50
1 2
3 P
ro se
n tas
e H
u jan
Jam ke-
Pola Hujan 3 Jam observed
commit to user 45
Gambar 4.7 Pola Agihan Hujan 4 Jam observed
Gambar 4.8 Pola Agihan Hujan 5 Jam observed
Gambar 4.9 Pola Agihan Hujan 6 Jam observed
22.62 49.22
18.08 10.08
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
P ro
se n
tas e
H u
jan
Jam ke-
Pola Hujan 4 Jam observed
71.96
13.72 6.62
5.84 1.86
20 40
60 80
1 2
3 4
5
P ro
se n
tas e
H u
jan
Jam ke-
Pola Hujan 5 Jam observed
7.95 28.02
29.75 17.36
8.48 8.44
5 10
15 20
25 30
35
1 2
3 4
5 6
P ro
se n
tas e
H u
jan
Jam ke-
Pola Hujan 6 Jam observed
commit to user 46
Gambar 4.10 Pola Agihan Hujan 7 Jam observed
Gambar 4.11 Pola Agihan Hujan 8 Jam observed
4.7.2 Cara Empiris
Pola agihan hujan dapat pula didekati dengan cara empiris. Dengan adanya data hujan dari stasiun pencatat otomatis, maka cara empiris yang sesuai dapat
dibandingkan. Dengan hasil olahan data hujan dari stasiun pencatat otomatis, menunjukkan bahwa durasi hujan 2, 3, 5, 7, dan 8 jam mengikuti pola Modified
Mononobe. Durasi hujan 4 dan 6 jam mengikuti pola THM atau ABM. Contoh perhitungan intensitas hujan dengan Modified-Mononobe Persamaan
2.27 adalah sebagai berikut:
39.50
16.06 13.48 11.97
8.53 6.59
3.87 10
20 30
40 50
1 2
3 4
5 6
7
P ro
se n
tas e
H u
jan
Jam ke-
Pola Hujan 7 Jam observed
26.44 15.62
12.38 10.71 9.66 8.91
8.34 7.92 5
10 15
20 25
30
1 2
3 4
5 6
7 8
P ro
se n
tas e
H u
jan
Jam ke
Pola Hujan 8 Jam observed
commit to user 47
Dari data hujan wilayah harian maksimum tahunan diketahui: R
24
= 67.884 mm t
c
= 3.8 jam t
= 1 jam
3 2
24
÷ ø
ö ç
è æ
÷÷ ø
ö çç
è æ
= t
t t
R I
c c
3 2
1 8
. 3
8 .
3 884
. 67
÷ ø
ö ç
è æ
÷ ø
ö ç
è æ
= I
I = 43.50 mmjam Dengan Persamaan 2.27 dengan menggunakan 3 cara penyajian data, maka pola
agihan hujan 2 jam dapat dilihat pada Tabel 4.14. Tabel 4.14 Agihan Hujan 2 Jam Sub DAS Keduang
Cara t
Immjam Pmm
Deltamm Cara I
1 43.50
43.50 43.50
79.37 2
27.40 54.81
11.31 20.63
Cara II 1
0.63 0.63
0.63 79.37
2 0.40
0.79 0.16
20.63 Cara III
1 13.99
13.99 13.99
79.37 2
8.81 17.62
3.64 20.63
Dengan perhitungan sebagai berikut, kolom 1 dimasukkan durasi hujan pada kolom 2 nilai intensitas hujan didapatkan dari rumus Modified-Mononobe
Persamaan 2.30. Untuk nilai curah hujan P pada kolom 3 didapat dengan mengalikan nilai pada kolom 1 dengan nilai pada kolom 2. Sedangkan nilai pada
kolom 4 didapat dari selisih hujan pada jam ke
t
dengan jam ke
t-1
. Untuk nilai pada kolom 5 adalah persentase dari besarnya hujan tiap jam dengan keseluruhan
hujan.
Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa hasil agihan data dengan cara I, II, dan III adalah sama. Pola agihan hujan 2 jam dengan metode Modified Mononobe
ditampilkan pada Gambar 4.12.
commit to user 48
Gambar 4.12 Pola Agihan Hujan 2 Jam Modified Mononobe Dengan Persamaan 2.27 dengan menggunakan 3 cara penyajian data, maka pola
agihan hujan 3 jam dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15 Agihan Hujan 3 Jam Sub DAS Keduang
Cara t
Immjam Pmm
Deltamm Cara I
1 43.50
43.50 43.50
69.34 2
27.40 54.81
11.31 18.02
3 20.91
62.74 7.93
12.64 Cara II
1 0.63
0.63 0.63
69.34 2
0.40 0.79
0.16 18.02
3 0.30
0.91 0.11
12.64 Cara III
1 13.99
13.99 13.99
69.34 2
8.81 17.62
3.64 18.02
3 6.72
20.17 2.55
12.64
Dari Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa hasil agihan data dengan cara I, II, dan III adalah sama. Pola agihan hujan 3 jam dengan metode Modified Mononobe
ditampilkan pada Gambar 4.13.
79.37
20.63 20
40 60
80 100
1 2
In te
n si
tas H
u jan
Jam ke-
Pola Hujan 2 Jam Modified Mononobe
commit to user 49
Gambar 4.13 Pola Agihan Hujan 3 Jam Modified Mononobe Dengan Persamaan 2.27 dengan menggunakan 3 cara penyajian data, maka pola
agihan hujan 5 jam dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Agihan Hujan 5 Jam Sub DAS Keduang
Cara t
Immjam Pmm
Deltamm
Cara I 1
43.50 43.50
43.50 58.48
2 27.40
54.81 11.31
15.20 3
20.91 62.74
7.93 10.66
4 17.26
69.05 6.31
8.49 5
14.88 74.39
5.33 7.17
Cara II 1
0.63 0.63
0.63 58.48
2 0.40
0.79 0.16
15.20 3
0.30 0.91
0.11 10.66
4 0.25
1.00 0.09
8.49 5
0.22 1.08
0.08 7.17
Cara III 1
13.99 13.99
13.99 58.48
2 8.81
17.62 3.64
15.20 3
6.72 20.17
2.55 10.66
4 5.55
22.20 2.03
8.49 5
4.78 23.92
1.71 7.17
Dari Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa hasil agihan data dengan cara I, II, dan III adalah sama. Pola agihan hujan 5 jam dengan metode Modified Mononobe
ditampilkan pada Gambar 4.14.
69.34
18.02 12.64
20 40
60 80
1 2
3
In te
n si
tas H
u jan
Jam ke-
Pola Hujan 3 Jam Modified Mononobe
commit to user 50
Gambar 4.14 Pola Agihan Hujan 5 Jam Modified Mononobe Dengan Persamaan 2.27 dengan menggunakan 3 cara penyajian data, maka pola
agihan hujan 7 jam dapat dilihat pada Tabel 4.17. Tabel 4.17 Agihan Hujan 7 Jam Sub DAS Keduang
Cara t
Immjam Pmm
Deltamm
Cara I 1
43.50 43.50
43.50 52.28
2 27.40
54.81 11.31
13.59 3
20.91 62.74
7.93 9.53
4 17.26
69.05 6.31
7.59 5
14.88 74.39
5.33 6.41
6 13.17
79.05 4.66
5.60 7
11.89 83.22
4.17 5.01
Cara II 1
0.63 0.63
0.63 52.28
2 0.40
0.79 0.16
13.59 3
0.30 0.91
0.11 9.53
4 0.25
1.00 0.09
7.59 5
0.22 1.08
0.08 6.41
6 0.19
1.15 0.07
5.60 7
0.17 1.21
0.06 5.01
Cara III 1
13.99 13.99
13.99 52.28
2 8.81
17.62 3.64
13.59 3
6.72 20.17
2.55 9.53
4 5.55
22.20 2.03
7.59 5
4.78 23.92
1.71 6.41
6 4.24
25.42 1.50
5.60 7
3.82 26.76
1.34 5.01
58.48 15.20
10.66 8.49
7.17 20
40 60
80
1 2
3 4
5
In te
n si
tas H
u jan
Jam ke-
Pola Hujan 5 Jam Modified Mononobe
commit to user 51
Dari Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa hasil agihan data dengan cara I, II, dan III adalah sama. Pola agihan hujan 7 jam dengan metode Modified Mononobe
ditampilkan pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Pola Agihan Hujan 7 Jam Modified Mononobe Dengan Persamaan 2.27 dengan menggunakan 3 cara penyajian data, maka pola
agihan hujan 8 jam dapat dilihat pada Tabel 4.18.
52.28
13.59 9.53 7.59 6.41 5.60 5.01
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5 6
7
In te
n si
tas H
u jan
Jam ke-
Pola Hujan 7 Jam Modified Mononobe
commit to user 52
Tabel 4.18 Agihan Hujan 8 Jam Sub DAS Keduang
Cara t
Immjam Pmm
Deltamm
Cara I 1
43.50 43.50
43.50 50.00
2 27.40
54.81 11.31
13.00 3
20.91 62.74
7.93 9.12
4 17.26
69.05 6.31
7.26 5
14.88 74.39
5.33 6.13
6 13.17
79.05 4.66
5.36 7
11.89 83.22
4.17 4.79
8 10.88
87.00 3.79
4.35
Cara II 1
0.63 0.63
0.63 50.00
2 0.40
0.79 0.16
13.00 3
0.30 0.91
0.11 9.12
4 0.25
1.00 0.09
7.26 5
0.22 1.08
0.08 6.13
6 0.19
1.15 0.07
5.36 7
0.17 1.21
0.06 4.79
8 0.16
1.26 0.05
4.35
Cara III 1
13.99 13.99
13.99 50.00
2 8.81
17.62 3.64
13.00 3
6.72 20.17
2.55 9.12
4 5.55
22.20 2.03
7.26 5
4.78 23.92
1.71 6.13
6 4.24
25.42 1.50
5.36 7
3.82 26.76
1.34 4.79
8 3.50
27.98 1.22
4.35
Dari Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa hasil agihan data dengan cara I, II, dan III adalah sama. Pola agihan hujan 8 jam dengan metode Modified Mononobe
ditampilkan pada Gambar 4.16.
commit to user 53
Gambar 4.16 Pola Agihan Hujan 8 Jam Modified Mononobe
Contoh perhitungan intensitas hujan dengan THM Persamaan 2.28 dan 2.29 adalah sebagai berikut:
Dari data hujan wilayah harian maksimum tahunan diketahui: p
= 67.884 mm Td
= 4 jam
Td p
I
p
2 =
4 884
. 67
2x I
p
=
Ip = 33.942 mmjam Dengan rasio = 0,3 maka:
Td r
Tp .
= 4
3 .
0 x Tp =
Tp = 1.2 jam Dengan Persamaan 2.28 dan Persamaan 2.29 dengan menggunakan 3 cara
penyajian data, maka pola agihan hujan 4 jam dapat dilihat pada Tabel 4.19.
50.00
13.00 9.12 7.26 6.13 5.36 4.79 4.35
10 20
30 40
50 60
1 2
3 4
5 6
7 8
In te
n si
tas H
u jan
Jam ke-
Pola Hujan 8 Jam Modified Mononobe
commit to user 54
Tabel 4.19 Agihan Hujan 4 Jam Sub DAS Keduang THM
Cara I Cara II
Cara III Ip mmjam
33.94 0.49
10.91 Tp jam
1.2 1.2
1.2
Pola agihan hujan 4 jam dengan menggunakan THM dapat dilihat pada Gambar 4.17.
Gambar 4.17 Pola Agihan Hujan 4 Jam THM Berdasar Gambar 4.17 pola agihan yang terjadi diubah menjadi diagram batang.
Hasil perhitungan pola agihan 4 jam dalam diagram batang dapat dilihat pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20 Agihan Hujan 4 Jam Sub DAS Keduang THM dalam digram batang
t jam Cara I
Cara II Cara III
Pmm Pmm
Pmm 1
14.14 19.55
0.20 19.55
4.55 19.55
1.2 33.94
46.93 0.49
46.93 10.91
46.93 3
18.18 25.14
0.26 25.14
5.85 25.14
4 6.06
8.38 0.09
8.38 1.95
8.38 Jumlah
72.32 100.00
1.05 100.00
23.26 100.00
Dari Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa hasil agihan data dengan cara I, II, dan III adalah sama. Pola agihan hujan 4 jam setelah diubah menjadi diagram batang
dapat dilihat pada Gambar 4.18.
Ip
10 20
30 40
1 2
3 4
In te
n si
tas H
u jan
m m
j am
Jam ke-
Pola Hujan 4 Jam
commit to user 55
Gambar 4.18 Pola Agihan Hujan 4 Jam THM dalam diagram batang Dengan Persamaan 2.28 dan Persamaan 2.29 dengan menggunakan 3 cara
penyajian data, maka pola agihan hujan 6 jam dapat dilihat pada Tabel 4.21. Tabel 4.21 Agihan Hujan 6 Jam Sub DAS Keduang THM
Cara I Cara II
Cara III Ip mmjam
22.63 0.33
7.28 Tp jam
1.8 1.8
1.8
Pola agihan hujan 6 jam dengan menggunakan THM dapat dilihat pada Gambar 4.19.
Gambar 4.19 Pola Agihan Hujan 6 Jam THM Berdasar Gambar 4.19 pola agihan yang terjadi diubah menjadi diagram batang.
Hasil perhitungan pola agihan 6 jam dalam diagram batang dapat dilihat pada Tabel 4.22.
19.55 46.93
25.14 8.38
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
1 1,2
3 4
P e
rs e
n tas
e H
u jan
Jam ke-
Pola Hujan 4 JamTHM
Ip 10
20 30
2 4
6
In te
n si
tas H
u jan
m m
j am
Jam ke-
Pola Hujan 6 Jam
commit to user 56
Tabel 4.22 Agihan Hujan 6 Jam Sub DAS Keduang THM dalam diagram batang
t jam Cara I
Cara II Cara III
Pmm Pmm
Pmm 1
6.29 8.73
0.09 8.73
2.02 8.73
1.8 22.63
31.42 0.33
31.42 7.28
31.42 3
18.86 26.19
0.27 26.19
6.06 26.19
4 13.47
18.70 0.20
18.70 4.33
18.70 5
8.08 11.22
0.12 11.22
2.60 11.22
6 2.69
3.74 0.04
3.74 0.86
3.74 72.02
100 1.04
100 23.16
100
Dari Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa hasil agihan data dengan cara I, II, dan III adalah sama. Pola agihan hujan 6 jam setelah diubah menjadi diagram batang
dapat dilihat pada Gambar 4.20.
Gambar 4.20 Pola Agihan Hujan 6 Jam THM dalam digram batang Dengan menggunakan ABM, maka hasil perhitungan pola agihan hujan 4 jam
dapat dilihat pada Tabel 4.23.
8.73 31.42
26.19 18.70
11.22 3.74
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
1 1,8
3 4
5 6
P e
rs e
n tas
e H
u jan
Jam ke-
Pola Hujan 6 JamTHM
commit to user 57
Tabel 4.23 Agihan Hujan 4 Jam Sub DAS Keduang ABM
Cara I t
I mmjam
P mm
Delta mm
Hyetograph mm
1 43.50
43.50 43.50
63.00 11.49
7.80 2
27.40 54.81
11.31 16.37
63.00 42.76
3 20.91
62.74 7.93
11.49 16.37
11.12 4
17.26 69.05
6.31 9.14
9.14 6.21
Cara II t
Immjam Pmm
Deltamm Hyetograph
mm 1
0.63 0.63
0.63 63.00
11.49 0.11
2 0.40
0.79 0.16
16.37 63.00
0.62 3
0.30 0.91
0.11 11.49
16.37 0.16
4 0.25
1.00 0.09
9.14 9.14
0.09
Cara III t
Immjam Pmm
Deltamm Hyetograph
mm 1
13.99 13.99
13.99 63.00
11.49 2.51
2 8.81
17.62 3.64
16.37 63.00
13.75 3
6.72 20.17
2.55 11.49
16.37 3.57
4 5.55
22.20 2.03
9.14 9.14
2.00
Dari Tabel 4.23 dapat dilihat bahwa hasil agihan data dengan cara I, II, dan III adalah sama. Pola agihan hujan 4 jam dengan ABM dapat dilihat pada Gambar
4.21.
Gambar 4.21 Pola Agihan Hujan 4 Jam ABM
11.49 63.00
16.37 9.14
0,00 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
1 2
3 4
K e
te b
al an
H u
jan m
m
Jam ke-
Pola Hujan 4 Jam ABM
commit to user 58
Dengan menggunakan ABM, maka hasil perhitungan pola agihan hujan 6 jam dapat dilihat pada Tabel 4.24.
Tabel 4.24 Agihan Hujan 6 Jam Sub DAS Keduang ABM
Cara I t
I mmjam
P mm
Delta mm
Hyetograph mm
1 43.50
43.50 43.50
55.03 7.99
5.42 2
27.40 54.81
11.31 14.30
10.03 6.81
3 20.91
62.74 7.93
10.03 55.03
37.36 4
17.26 69.05
6.31 7.99
14.30 9.71
5 14.88
74.39 5.33
6.75 6.75
4.58 6
13.17 79.05
4.66 5.90
5.90 4.00
Cara II
t I
mmjam P
mm Delta
mm Hyetograph
mm 1
0.63 0.63
0.63 55.03
7.99 0.08
2 0.40
0.79 0.16
14.30 10.03
0.10 3
0.30 0.91
0.11 10.03
55.03 0.54
4 0.25
1.00 0.09
7.99 14.30
0.14 5
0.22 1.08
0.08 6.75
6.75 0.07
6 0.19
1.15 0.07
5.90 5.90
0.06
Cara III
t I
mmjam P
mm Delta
mm Hyetograph
mm 1
13.99 13.99
13.99 55.03
7.99 1.74
2 8.81
17.62 3.64
14.30 10.03
2.19 3
6.72 20.17
2.55 10.03
55.03 12.01
4 5.55
22.20 2.03
7.99 14.30
3.12 5
4.78 23.92
1.71 6.75
6.75 1.47
6 4.24
25.42 1.50
5.90 5.90
1.29
Dari Tabel 4.24 dapat dilihat bahwa hasil agihan data dengan cara I, II, dan III adalah sama. Pola agihan hujan 6 jam dengan ABM dapat dilihat pada Gambar
4.22.
commit to user 59
Gambar 4.22 Pola Agihan Hujan 6 Jam ABM
4.7.3 Kesesuaian Pola Agihan Hujan