Umum Kualitas Data Hujan

commit to user

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Umum

Trenberth, dkk 1995 menyatakan bahwa perubahan iklim didefinisikan sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer, dan akan memperbesar keragaman iklim pada periode yang cukup panjang. Perubahan iklim global disebabkan karena peningkatan jumlah karbon dioksida CO 2 dan Metana CH 4 di atmosfer. Perubahan iklim memperlihatkan variasi abnormal dari iklim bumi dan selanjutnya mempengaruhi bagian lain bumi terutama curah hujan dan suhu udara. Untuk wilayah Asia Tenggara, terjadi kenaikan suhu sekitar 2,5 - 4 ºC dengan kisaran 2- 6 ºC dan curah hujan yang lebih banyak Sulistyowati, 2006. Perubahan iklim telah menyebabkan fluktuasi curah hujan tinggi dan mengubah pola distribusi hujan dengan kecenderungan daerah yang basah semakin basah, dan daerah yang kering semakin kering. Di negara dengan empat musim, siklus musim seasonal cycle telah terpengaruh oleh perubahan iklim yang ditandai dengan meningkatnya intensitas hujan pada musim dingin, berkurangnya hujan di musim panas, dan peningkatan suhu Dunne, dkk, 2008. UNDP-Indonesia 2007 menyatakan bahwa ada kecenderungan sebagian wilayah Indonesia, terutama wilayah yang terletak di sebelah selatan katulistiwa, dapat mengalami musim kemarau yang lebih panjang dan musim hujan yang lebih pendek dengan rombakan pola hujan yang cukup drastis. Hujan rata-rata tahunan menunjukkan peningkatan sebesar 7 selama satu dekade, dikarenakan meningkatnya intensitas hujan pada bulan Oktober sampai 4 commit to user 5 Maret dan menurunnya intensitas hujan selama Juli sampai September. Peningkatan jumlah terjadinya hujan dengan intensitas yang melampaui hujan maksimum sebesar 0.1 dari seluruh hari hujan dengan rata-rata peningkatan kedalaman hujan 7. Hans Thodsen, 2007.

2.1.2 Kualitas Data Hujan

Besaran hujan merupakan masukan terpenting dalam analisis tansformasi hujan- aliran, sehingga dapat dipahami apabila kesalahan yang terbawa dalam data hujan terlalu besar maka hasil analisisnya pantas diragukan Sri Harto, 1993. Oleh karena itu perlu dilakukan uji kualitas data hujan. a. Kelengkapan Data Sering sekali data hujan dari suatu stasiun hujan tidak terekam, dan jika itu terjadi akan sangat merugikan. Untuk mengisi data yang hilang dapat dicoba dengan memperkirakan besaran data hasil ekstrapolasi data stasiun lain di sekitarnya. Dalam hal ini diandaikan bahwa karakter hujan di stasiun yang ditunjau sebanding dengan karakter hujan di stasiun sekitarnya. Namun menurut Sri Harto 1993, dalam pengujian yang dilakukan di sejumlah DAS di Pulau Jawa, ditemukan bahwa cara tersebut menghasilkan data hujan yang menyimpang jauh dari yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena variabilitas ruang hujan yang sangat tinggi, sehingga andaian yang melandasi cara tersebut terlalu jauh dari kenyataan. Oleh sebab itu, disarankan untuk tidak melakukan pengisian data yang hilang tersebut. b. Kepanggahan Sri Harto 1993 menguraikan bahwa satu seri data hujan untuk satu stasiun tertentu, dimungkinkan sifatnya tidak panggah. Data semacam ini tidak dapat langsung digunakan dalam analisis. Ketidakpanggahan dapat saja terjadi karena berbagai sebab, yaitu: 1. Alat ukur yang diganti spesifikasi yang berbeda atau alat yang sama, tetapi dipasang dengan patokan aturan yang berbeda. commit to user 6 2. Alat ukur dipindahkan dari tempat semula, tetapi secara administratif nama stasiun tersebut tidak diubah, misalnya karena masih dalam satu desa yang sama. 3. Alat ukur sama, tempat tidak dipindahkan, tetapi lingkungan berubah, misalnya semula dipasang di tempat ideal menjadi berubah karena ada bangunan atau pohon besar. Dalam uji kepanggahan ada beberapa cara yang dapat digunakan, di antaranya adalah dengan lengkung massa ganda double mass curve dan Rescaled Adjusted Partial Sums RAPS. Untuk stasiun hujan lebih dari 3, dilakukan uji konsistensi menggunakan cara double mass curve, dan untuk individual stasiun stand alone station dengan cara RAPS Rescaled Adjusted Partial Sums Mamok Suprapto, 2008.

2.1.3 Seri Data Hidrologi