commit to user
Jatipurno Girimarto SKT
Girimarto PP
Jatisrono Slogohimo
Jatisrono Otm Sidoharjo
Ngadirojo
Jatiroto
®
2.5 5
7.5 10
1.25 Kilometers
PETA SUB DAS KEDUANG KABUPATEN WONOGIRI
KETERANGAN Stasiun hujan manual
Stasiun hujan otomatis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Sub DAS Keduang yang terletak di Kabupaten Wonogiri seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.1. Sub DAS Keduang memiliki 9
sembilan stasiun hujan, yaitu: 1 Sidoharjo, 2 Slogohimo, 3 Jatiroto, 4 Jatipurno, 5 Jatisrono, 6 Ngadirojo, 7 Girimarto PP, 8 Girimarto SKT, dan 9
Jatisrono Otm.
Gambar 3.1 Peta Sub DAS Keduang
3.2 Data yang Dibutuhkan
Data yang dibutuhkan dalam analisis adalah: 1. Peta sub DAS keduang beserta stasiun hujan yang ada di dalamnya.
2. Peta batas DAS Wonogiri.
24
commit to user 25
3. Data hujan dari stasiun hujan manual dari tahun 1989-2008.
4. Data hujan dari stasiun hujan otomatis dari tahun 2006-2009.
5. Koordinat stasiun hujan.
5.3 Alat yang digunakan
Alat bantu yang digunakan dalam kajian ini adalah perangkat lunak: 1. AutoCAD untuk pengolahan peta DAS.
2. Microsoft Excel atau program terapan untuk pengolahan data hujan. 3. Transkoord untuk mengubah koordinat stasiun hujan dari geografis ke
UTM. 4. Curve Expert untuk pembuatan kurva.
5. Arc Map untuk pengeplotan data dan pembuatan polygon thissen. 6. Havara untuk analisis frekuensi data.
5.4 Tahapan Penelitian
5.4.1 Pengolahan data hujan dari stasiun otomatis
1. Mengelompokan data hujan berdasarkan durasi hujan dalam satuan jam. 2. Menentukan durasi hujan sesuai dengan kejadian hujan.
3. Membuat pola hujan jam-jaman observed.
5.4.2 Pengolahan data hujan dari stasiun manual
1. Melakukan uji jaringan pada peta DAS dan uji kepanggahan data pada stasiun hujan di dalam peta DAS.
2. Melakukan plotting stasiun hujan dan pembuatan poligon Thiessen. 3. Menyiapkan seri data hujan.
4. Menghitung parameter statistik data hujan. 5. Melakukan uji kecocokan distribusi frekuensi data.
6. Menghitung analisis frekuensi data. 7. Melakukan test jenis distribusi.
8. Menghitung hujan rencana. 9. Menghitung durasi hujan dan waktu konsentrasi.
commit to user 26
10. Menghitung intensitas hujan jam-jaman dengan metode Modified Mononobe. 11. Menentukan pola agihan hujan jam-jaman empiris berdasarkan observed
data. 12. Menentukan kesesuaian pola agihan hujan jam-jaman.
Tahapan penelitian ditunjukkan dalam bagan alir Gambar 3.2.
commit to user 27
5.5 Diagram Alir Tahapan Penelitian
frekuensi data
Gambar 3.2 Diagram Alir Tahapan Penelitian
Data hujan dari Sta manual
Uji: Jaringan
Kepanggahan Plot stasiun hujan
Polygon thiessen Mulai
Hujan wilayah Parameter statistik
Uji kecocokan distribusi frekuensi Penyiapan seri data hujan:
-Hujan Harian Maksimum Tahunan Cara I -Hujan Harian Cara II
-Hujan Harian Max Tiap Sta CaraIII
Cara I dan III Uji Chi Kuadrat dan Smornov Kolmogorov
Cara II Uji Parameter Statistik
Test jenis distribusi Jenis distribusi frekuensi terpilih
Hujan rencana Durasi hujan dan waktu konsentrasi
Selesai Intensitas hujan
Pola agihan hujan jam- jaman empiris
Data hujan dari Sta otomatis
Pengelompokan hujan berdasarkan durasi
Pola agihan hujan jam-jaman
observed Kesesuaian pola agihan hujan
commit to user 28
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Triatmodjo, 2008, Hidrologi Terapan. Beta Offset, Yogyakarta. CD Soemarto , 1986, Hidrologi Teknik. Usaha Nasional, Surabaya.
Chow, dkk, 1988, Applied Hidrology. McGraw-Hill, New York. Mamok Soeprapto, 2000, Buku Pegangan Kuliah: Hidrologi. Universitas Sebelas
Maret, Surakarta. Mamok Suprapto, 2008, Pemodelan Pengelolaan Aliran Rendah Dengan
Pendekatan Hidrologi Elementer. Disertasi, UGM, Yogyakarta. Sri Harto Br, 1993, Analisis Hidrologi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Suripin, 2004, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi, Yogyakarta. Dunne, dkk, 2008, The impacts of climate change on hydrology in Ireland.
University College, Dublin, Ireland. Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda, 1976, Hidrologi Untuk Pengairan.
Pradnya Paramita, Jakarta. Thodsen, Hans, 2007, The influence of climate change on stream flow in Danish
rivers. University of Compenhagen, Denmark. Dhanu Apriyanto, 2006. Perhitungan Aliran Permukaan Menggunakan Sistem
Informasi Geografis Studi Kasus DAS Keduang. Skripsi, UNS, Surakarta. Trenberth, dkk, 1995. The Effects of Climate Change. University Wincosin-
Madison. US Sulistyowati, 2006. Dampak Pola Iklim Terhadap Sumber Daya Air di Indonesia.
Suara Pembaruan. UNDP, 2007. Sisi Lain Perubahan Iklim. Jakarta.
xvi
commit to user
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Kepanggahan Data Hujan
Sub DAS Keduang mempunyai sembilan stasiun hujan. Untuk menguji validitas data hujan yang ada digunakan data hujan tahunan dengan menggunakan metode
Rescaled Adjusted Partial Sums RAPS. Data hujan tahunan disajikan dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Hujan Tahunan Stasiun Hujan di Sub DAS Keduang
TAHUN
HUJAN TAHUNAN mmtahun
G irim
a r
to S
K T
5 7
G irim
a r
to P
P 1
2 5
b S
id o
h a
r jo
1 2
5 c
Ng a
d iro
jo 1
2 5
f
J a
tip u
r n
o 1
3 .b
J a
tiro to
1 3
c
J a
tis r
o n
o 1
3 1
S lo
g o
h im
o 1
3 1
b J
a tis
r o
n o
O to
m a
tis
1989 1926
701 2043
1734 1857
2192 2484
2290 1990
1319 1269
1687 1645
1159 1499
1765 1697
1991 2300
181 1622
497 1575
1950 1674
1690 3190
1992 4842
2456 2130
2509 2292
2405 2563
5415 1993
4054 2635
2230 1120
2572 2026
2180 2035
4427 1994
2534 2293
1795 1334
1632 1462
1647 1634
5458 1995
4343 4148
2509 2553
1853.5 2726
2313 2214
5099 1996
3403 3214
1772 1888
2605.5 2202
2007 2020
4043 1997
2461 1979
1214 1633
1909 1636
1145 1394
3461 1998
4537 3667
1967 2251
1984 2721
2742 2378
5404 1999
3357 3149
1788 1978
1730 2136
2239 506
4522 2000
3361 2980
1898 1812
2334 2472
2221 1726
2125 2001
2665 2683
1939 1642
1896 1865
1948 1650
2482 2002
1210 1275
502 1074
1014 1322
921 771
2043 2003
1224 1665
1204 1699
1105 1408
709 2203
2004 1738
1231 378
1293 1562
1497 309
2585 2005
2298 1971
1359 973
1030 1452
714 2313
2006 2236
1421 1513
1400 2027
1637 1954
2007 2614
2706 3594
2222 2383
1571 2314
2008 2567
831 147
2761 2475
1928 1198
2569
Sumber: Dinas Pengairan Kabupaten Wonogiri Keterangan:
28 = Data rusak