3
karakteristik arus pasang surut dan pola sedimentasi, Simanjutak 2000 mengkaji sebaran silikat. Damar 2003 mengakaji efek pengkayaan nutrien terhadap
dinamika fitoplankton dan produktivitasnya. Penelitian pemodelan yang dilakukan di Teluk lampung diantaranya dilakukan Mihardja dkk 1995 yang memodel
sebaran panas di Tarahan, Koropitan 2003 yang memodelkan ekosistem perairan Teluk Lampung dalam model dua dimensi atau perata-rataan kedalaman,
sedangkan Baskoro 2009 memodelkan pengaruh pembangunan jetti terhadap kapasitas sungai Way Kuripan.
Penelitian pemodelan yang telah dilakukan belum memberikan gambaran yang utuh mengenai interaksi nutrien, fitoplankton dan zooplankton terutama
interaksi antara kolom air dan sedimen, karena hanya menggunakan pemodelan dua dimensi. Oleh karenanya pemodelan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah menggabungkan antara model hidrodinamika 3 dimensi dengan model biogeokimia untuk mengetahui dinamika nutrien secara komprehensif. Model
divalidasi dengan data hasil pengukuran lapangan untuk mengetahui tingkat akurasi model. Hasil model dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis
peran zooplankton dalam dinamika nutrien di Teluk Lampung.
1.3 Perumusan Masalah
Pengaruh aktivitas manusia yang terjadi di sekitar Teluk Lampung akan berdampak terhadap pengayaan nutrien di perairan yang akan merangsang
produktivitas biologi sehingga dapat mempunyai konsekuensi buruk bagi kegiatan pariwisata lokal, perikanan dan kegiatan ekonomi lainnya. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian yang mendalam dan komprehensif yang mencakup proses fisik, kimia dan biologi dalam mempelajari perubahan ekosistem.
Zooplankton berperan sebagai perantara perpindahan energi dari tingkat trofik paling rendah ke tingkat trofik yang lebih tinggi. Proses produksi energi
oleh fitoplankton melalui fotosintesis akan membutuhkan nutrien sebagai bahan bakunya, sehingga perpindahan energi dari fitoplankton ke tingkat trofik yang
lebih tinggi melalui zooplankton diduga akan mempengaruhi ketersediaan nutrien di perairan. Studi tentang peran zooplankton dalam siklus nutrien merupakan studi
yang komplek dan membutuhkan biaya yang besar serta waktu yang cukup lama.
4
Untuk mengkuantifikasi peran zooplankton dalam siklus nutrien yang dinamis sangat sulit untuk diukur secara langsung, sehingga untuk dapat mengkuantifikasi
peran tersebut dilakukan pendekatan numerik dengan simulasi pemodelan. Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini akan menjawab permasalahan:
bagaimana zooplankton berperan dalam dinamika nutrien dan seberapa besar kontribusi dari peran tersebut terhadap ketersediaan nutrien bagi fitoplankton di
perairan Teluk Lampung. Perumusan penyelesaian masalah yang dilakukan untuk mencapai tujuan
penelitian ini adalah dengan melakukan pemodelan hubungan antara parameter fisika, kimia dan biologi di perairan dalam sebuah model ekosistem yang
merupakan gabungan dari model hidrodinamika dan model biogeokimia. Hasil dari simulasi pemodelan ini adalah pola sebaran komponen ekosistem sebagai
gambaran interaksi faktor fisika, kimia dan biologi dalam dinamika nutrien yang melibatkan fitoplankton dan zooplankton. Interaksi antara tingkat trofik yang
berbeda fitoplankton dan zooplankton dapat diekstraksi kuantitas perannya sehingga didapatkan pola dinamika trofik dan dinamika nutrien di perairan,
sehingga dapat dikuantifikasi peran zoolankton dalam proses tersebut. Secara skematik pola pendekatan penyelesaian masalah hingga mencapai tujuan
penelitian disajikan dalam Gambar 1.
1.4 Tujuan Penelitian