57
a Fungsi yang mempunyai ketergantungan pada oksigen
101 102
b Fungsi yang mempunyai kergantungan pada temperatur
103 104
c Fluks sedimen terlarut
105 d
Pertukaran gas atmosfer 106
e Penenggelaman settling
107 f
Mortalitas dan ekskresi biologis 108
g Uptake biologis
109 h
Respirasi biologis 110
i Grazing
111
3.7.2.1 Cahaya
Untuk produktivitas primer intensitas gelombang pendek pada permukaan di konversi menjadi komponen PAR 400
– 700 nm. PAR diasumsikan masuk kedalam kolom air mengikuti hukum Lambert-Beer persamaan Hipsey et al.,
2009: 112
58
dimana adalah PAR pada kedalaman z di bawah permukaan, adalah
intensitas kejadian gelombang pendek dan adalah koefisien ekstingsi PAR,
yang bervariasi secara spasial dan temporal yang mana dalam model akan mengikuti konsentrasi fitoplankton, partikel detritus dan anorganik, dan DOC
Hipsey et al., 2009 : 113
dimana adalah atenuasi pada air murni konstan, dan
adalah laju peningkatan koefisien ekstingsi dengan pertambahan konsentrasi dari variabel
yang berhubungan.
3.7.2.2 Oksigen Terlarut
Dinamika DO dalam CAEDYM termasuk pertukaran dari atmosfer sedimen dan kolom air; konsumsi dari dekomposisi dan nitrifikasi bahan organik;
produksi oksigen dari fotosintesis; dan konsumsi oksigen untuk respirasi zooplankton. Pertukaran atmosferik didasarkan pada model Wanninkhof 1992
dan persamaan fluks dari Rilley and Skirrow 1974 dalam Hipsey et al 2009.
114 Keterangan 1: perubahan oksigen terlarut karena pertukaran atmosfer
2: perubahan oksigen terlarut dari fitoplankton fotosintesis dan respirasi dari fitoplankton dan zooplankton
3: perubahan oksigen terlarut selama proses nitrifikasi 4: perubahan oksigen karena kebutuhan reduksi dan oksidasi di
sedimen
3.7.2.2 Siklus Karbon, Nitrogen dan Fosfor
Kedua bentuk organik dan organik dari karbon, nitrogen dan fosfor baik yang terlarut maupun partikulat dimodelkan secara eksplisit mengikuti jalur
perubahan POM-DOM-DIM. Siklus nitrogen termasuk proses tambahan dari denitrifikasi, nitrifikasi dan fiksasi N
2
yang tidak ada dalam siklus karbon.
59
Keseimbangan DIC juga termasuk fluks CO
2
dari atmosfer yang didasarkan pada perbedaan antara nilai pCO
2
antara atmosfer dan kolom air. Perpindahannya dihitung mengikuti Wanninkhof 1992 dalam Hipsey et al 2009 dengan produk
keterlarutan CO
2
dari Weiss, 1974 dalam Hipsey et al., 2009. Nilai fase gas dan cair CO
2
dihubungkan dari hukum Henry untuk sirkulasi dari pCO
2
. Untuk menduga fraksi CO
2
dari kolom DIC dan sistem penyangga karbonat, pH dan alkalinitas dimodelkan menurut Buttler 1982 dalam Hipsey et al 2009.
Persamaan-persamaan pembangun dalam siklus karbon, nitrogen dan fosfor yang dimodelkan dalam CAEDYM adalah sebagai berikut Hipsey et al., 2009:
1 Persamaan karbon
- Karbon dalam bentuk organik
Perubahan oleh zooplankton
115 Perubahan oleh fitoplankton
116 Perubahan bentuk partikulat
117 Perubahan bentuk terlarut
118
60
- Karbon dalam bentuk anorganik
Perubahan DIC 119
Total Alkalinitas 120
Konsentrasi CO
2
121 Tekanan Parsial CO
2
122 Derajat Keasaman
123 2
Persamaan Nitrogen Nitrogen internal pada zooplankton
124 Nitrogen internal pada fitoplankton
125 Perubahan nitrogen organik partikulat
126 Perubahan nitrogen organik terlarut
127
61 Perubahan amonium
128 Perubahan nitrat
129 Total nitrogen
130 3
Persamaan fosfor Fosfor internal pada zooplankton
131 Fosfor internal pada fitoplankton
132 Perubahan Fosfor organik partikulat
133 Perubahan fosfor organik terlarut
134 Perubahan fraksi fosfor reaktif
135 Total fosfor
136
62
3.7.2.3 Dinamika Fitoplankton