3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Untung Jawa sebelah selatan dan Pulau Belanda sebelah utara. Lama penelitian sekitar 3 bulan dan dilakukan
pada bulan April-Juni 2009. Lokasi penelitian dibagi atas dua lokasi yang masing- masing mewakili
perairan Pulau Untung Jawa dan Pulau Belanda. Penentuan didasarkan atas perbedaan kondisi variable fisik dan kimia perairan yang nyata di kedua pulau
tersebut. Pulau Untung Jawa yang letaknya di sebelah Selatan mewakili perairan yang konsentrasi pencemaran yang lebih tinggi atau mewakili tingkat kesuburan
perairan tinggi eutrofik. Sedangkan Pulau Belanda mewakili konsentrasi pencemaran yang lebih rendah atau mewakili tingkat kesuburan perairan sedang
mesotrofik karena letaknya yang lebih jauh dari daratan Jakarta. Posisi kedua stasiun dapat diketahui dengan menggunakan alat Global Positioning Sistem
GPS.
Tabel 1 Lokasi dan Koordinat Stasiun Pengamatan No.
Stasiun Lokasi
Koordinat Lintang
Bujur 1
Utara P. Untung Jawa S 05
o
58 25.5 E 106
o
42 26.1 2
Timur P. Untung Jawa S 05
o
58 38.5 E 106
o
42 45.5 3
Utara P. Belanda S 05
o
36 15.2 E 106
o
36 08.9 4
Selatan P. Belanda S 05
o
36 23.2 E 106
o
36 18.3 5
Barat P. Belanda S 05
o
36 18.2 E 106
o
36 04.3 Adapun orientasi lokasi penelitian disajikan pada gambar berikut;
Gambar 3 Lokasi Penelitian
3.2. Peralatan dan Bahan
A. Peralatan pengamatan terumbu karang :
• Perahu dengan motor tempel
• Peralatan scuba diving
• Transek kuadrat 1 m x 1 m
• GPS
• Tali dan pita meter roll meter
• Kamera bawah air
• Alat tulis bawah air.
• Buku identifikasi.
B. Peralatan pengukuran parameter perairan :
• Termometer, sebagai pengukur suhu permukaan air
• Refractometer, sebagai alat pengukur salinitas
• Secchi Disk diameter 30 cm, sebagai pengukur kecerahan perairan
• Floating drough, pengukur kecepatan arus perairan
• Tali pengukur kedalaman
• Botol plastik polietilen
3.3. Penentuan Titik Pengamatan
Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk melihat bagaimana variabel- variabel pada ekosistem terumbu karang berinteraksi sehingga dibutuhkan
ulangan yang cukup memadai dalam menentukan titik pengamatan. Variabel- variabel ekosistem termbu karang yang dijadikan subjek penelitian adalah karang
keras, makroalga, dan kualitas perairan. Penentuan titik pengamatan didasarkan atas perbedaan kondisi variable fisik dan kimia perairan yang nyata antara 2
lokasi yang akan dibandingkan. Pulau Untung Jawa mewakili perairan dengan konsentrasi pencemaran yang lebih tinggi eutrofik. Sedangkan Pulau Belanda
mewakili perairan dengan konsentrasi pencemaran yang lebih rendah mesotrofik. Pengamatan karang keras dan makroalga dilakukan pada 2 titik
pengamatan yang berbeda, yaitu pada titik pengamatan 0 – 5 m dan berikutnya
dilakukan pada titik pengamatan 5 – 10 m. Selanjutnya pengamatan parameter kualitas air dilakukan di kedua lokasi pada kedalaman lokasi terumbu karang.
3.4. Metode Pengumpulan Data