Kecerahan dan Kekeruhan Kondisi Fisika dan Kimia Perairan

2. Salinitas

Hasil pengukuran salinitas pada lokasi penelitian menunjukkan nilai yang relatif homogen dengan kisaran nilai antara 30‰ – 33‰ Gambar 16 dengan nilai salinitas terendah terdapat di stasiun Utara Untung Jawa. Perbedaan nilai salinitas antar stasiun pengamatan sangat kecil, hal ini diduga karena tidak adanya masukan air tawar dari daratan yang dapat menurunkan nilai salinitas akibat pengeceran. Nilai salinitas di lokasi penelitian masih dalam kategori normal untuk kehidupan biota laut, hal ini sesuai dengan pernyataan Effendi 2003 bahwa nilai salinitas perairan laut berkisar antara 30‰ - 40‰ sedangkan menurut Nybakken 1988 dan Thamrin 2006 salinitas perairan dimana karang dapat hidup adalah pada kisaran 27-40 ‰ dengan kisaran optimum untuk pertumbuhan karang adalah 34-36‰. Gambar 18 Grafik sebaran nilai rata-rata salinitas pada setiap stasiun pengamatan

3. Kecerahan dan Kekeruhan

Kecerahan dan kekeruhan merupakan parameter yang saling berkaitan. Peningkatan konsentrasi padatan tersuspensi akan meningkatkan kekeruhan perairan, sebaliknya akan mengurangi kecerahan perairan. Parameter-parameter tersebut marupakan indikasi tingkat produktivitas perairan sehubungan dengan proses respirasi biota perairan dan kualitas perairan. Kecerahan menggambarkan kemampuan cahaya menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. Kecerahan sangat penting bagi perairan karena berpengaruh terhadap berlangsungannya produktivitas primer melalui fotosintesis fitoplankton. Hasil pengukuran Gambar 19 menunjukan nilai parameter kecerahan di stasiun Utara dan Timur Untung Jawa sebesar 3,33 dan 3,67 lebih rendah dibandingkan dengan stasiun Pulau Belanda sebesar 5,67 s.d 6,5. Tingginya nilai kecerahan pada stasiun Pulau Belanda dikarenakan merupakan perairan tanpa aktivitas sehingga sedikit mendapat masukan bahan organic, sedangkan rendahnya kecerahan pada stasiun Pulau Untung Jawa diduga karena adanya masukan limbah organik dari aktivitas manusia. Dalam ekosistem terumbu karang, kecerahan erat kaitannya dengan cahaya matahari. Cahaya matahari sangat diperlukan terutama oleh alga simbion karang zooxanthellae untuk melakukan fotosintesis, selanjutnya hasil dari fotosintesis dimanfaatkan oleh karang untuk melakukan proses respirasi dan kalsifikasi Hubbard 1997. Gambar 19 Grafik sebaran nilai rata-rata kecerahan pada setiap stasiun pengamatan Nilai kekeruhan yang diperoleh selama penelitian berkisar antara 0,40 sampai dengan 0,85NTU Gambar 20, nilai terendah terdapat di stasiun Selatan Pulau Belanda dan nilai tertinggi terdapat di stasiun Utara dan Timur Untung Jawa. Secara umum nilai kekeruhan untuk semua stasiun pengamatan berada dalam kondisi normal dan nilai tersebut sesuai baku mutu air laut untuk biota laut yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara LH RI No. 51 Tahun 2004 yaitu 5 NTU. Hal tersebut dimungkinkan sedikitnya partikel terlarut pada perairan tersebut sehingga sangat baik untuk mendukung kehidupan biota. Gambar 20 Grafik sebaran nilai rata-rata kekeruhan pada setiap stasiun pengamatan

4. Kecepatan Arus