Hubungan Kondisi Macro Alga dengan Parameter Perairan

perairan, karena substrat yang halus cenderung mempunyai nilai kecerahan yang rendah.

5.5 Hubungan Kondisi Macro Alga dengan Parameter Perairan

Hubungan antara kondisi macroalga dengan kondisi kualitas perairan dilihat dengan melakukan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan menggunakan variabel tergantung Y sebagai persentase tutupan macroalga dan variabel bebas X merupakan komponen kualitas perairan yang sangat berpengaruh terhadap alga yaitu; kecerahan X1, nitrat X2, nitrit X3, ammonia X4 dan fosfat X5. Model regresi yang dibuat berdasarkan beberapa variable tersebut adalah: Y = b o + b 1 X 1 + b 2 X 2 + …+ b k X k dimana; Y : Persentase tutupan macroalga X : Parameter kualitas perairan yaitu; kecerahan X1, nitrat X2, nitrit X3, ammonia X4 dan fosfat X5. b o : koefisien model regresi Dengan mengunakan software SPSS ver 13.0 didapat hasil perhitungan bahwa dari 5 variabel bebas yang ada, 4 variabel direduksi dan dikeluarkan dari model karena tidak dapat menunjukkan peranannya dalam menjelaskan variable Y sehingga tinggal satu variable yang terpakai yaitu variable fosfat X 5 sehingga diperoleh model regresi sebagai berikut: Y = 1278.709 – 28.837 X 5 R 2 =0,884 dan p.sign=0,06 0,05 Namun jika dilihat dari nilai p.sign yang 0,05 menunjukkan bahwa model regresi ini tidak signifikan dan tidak bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variable yang ada. Walaupun model regresi ini tidak signifikan, namun dapat menunjukkan bahwa variable fosfat mempunyai peranan yang cukup besar dengan koefisen determinasi R 2 sebesar 0,884 atau 84 sehingga dapat dikatakan bahwa 84 tutupan makroalga dapat dijelaskan oleh variable X 5 fosfat, artinya bahwa jika ada pertambahan variable fosfat maka tutupan macroalga akan mengalami peningkatan. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa fosfor adalah salah komponen utama yang terkait dengan parameter nutrient. Pertumbuhan makroalga sangat dipengaruhi oleh nutrien, jika ada pertambahan nutrien diperairan maka tutupan makroalga pun akan bertambah. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Lapointe et al. 1997. Nutrien digunakan oleh makroalga sebagai nutrisi bagi proses fotosintesis yang akan menghasilkan asam amino yang dibutuhkan oleh organisme lain seperti ikan karang, bulu babi untuk metabolisme dan pertumbuhannya. Pertambahan tutupan makroalga akibat dari tingginya kadar nutrien akan mengganggu pertumbuhan karang keras yang berkompetisi ruang dengan makroalga. Faktor fosfat merupakan faktor yang mempunyai pengaruh yang sangat tinggi terhadap pengayaan nutrient di perairan, terutama di Pulau Untung Jawa. Pulau Untung Jawa sendiri merupakan pulau yang cukup padat dengan pemukiman penduduk sehingga limbah- limbah rumah tangga akan masuk ke dalam perairan dan memperkaya ketersediaan fosfat di perairan tersebut.

5.6 Pembahasan Umum