Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

terlarut, blooming fitoplankton ini juga dapat mengganggu kawasan wisata bahari melalui penurunan nilai estetika perairan. Diperkirakan, ma ssa air kaya nutrien dari Teluk Jakarta dapat memasuki perairan oligotrophic Kepulauan Seribu dan dapat menimbulkan terjadinya ekspansi makro algae di kawasan terumbu karang tersebut. Tumbuhnya makro algae secara berlebihan di kawasan terumbu karang merupakan salah satu ancaman serius bagi pertumbuhan hewan karang. Alga dan terumbu karang merupakan biota yang sama-sama menempel di substrat sehingga terumbu karang dan algae berkompetisi untuk mendapatkan ruang Ladrizabal 2007. Kondisi algae yang diteliti oleh Estradivari et al. 2007 di Kepulauan Seribu pada tahun 2004 dan 2005 mengalami peningkatan sebesar 1.5. Menurut Lapointe 1989, salah satu penyebab utama terjadinya blooming makro alga pada ekosistem terumbu karang adalah meningkatnya unsur hara yang menyebabkan peningkatan laju pertumbuhan alga sampai pada kondisi dimana ketersediaan populasi hewan herbivora tidak sanggup lagi mengontrol kelimpahan alga ini yang pada gilirannya menyebabkan kematian karang akibat tertutup alga. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, akan dilakukan kajian mengenai kondisi ekosistem terumbu karang dan keterkaitannya dengan proses eutrofikasi akibat pengaruh pencemaran di Teluk Jakarta dan m emberikan rekomendasi bagi pengelolaan ekosistem terumbu karang untuk mengantisipasi tingginya tingkat eutrofikasi di Teluk Jakarta .

1.2. Perumusan Masalah

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa tingginya tingkat pencemaran di Teluk Jakarta akan memberikan pengaruh yang besar terhadap proses eutrofikasi sehingga menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan yang dapat mengancam kelestarian ekosistem terumbu karang. Dengan masuknya massa air kaya nutrien dari Teluk Jakarta yang memasuki perairan oligotrophic Kepulauan Seribu akan dapat menimbulkan terjadinya ekspansi makro algae di kawasan terumbu karang tersebut. Tumbuhnya makro algae secara berlebihan di kawasan terumbu karang merupakan salah satu ancaman serius bagi pertumbuhan hewan karang karena alga dan terumbu karang merupakan biota yang sama-sama menempel di substrat sehingga terumbu karang dan algae berkompetisi untuk mendapatkan ruang. Pertumbuhan makro alga yang lebih cepat dibanding terumbu karang akan menyebabkan terjadinya pergeseran keseimbangan phase-shift, dimana suatu terumbu yang tadinya didominasi oleh karang keras Scleractinian menjadi terumbu yang didominasi oleh ganggang- ganggang makro McCook 1999. Berkaitan dengan kondisi tersebut, maka permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah; 1. Adanya ancaman degradasi kondisi terumbu karang di Kepulauan Seribu karena level eutrofikasi yang tinggi. 2. Belum adanya strategi pengelolaan ekosistem terumbu karang terkait dengan tingginya tingkat eutrofikasi.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengkaji kondisi ekosistem terumbu karang dan kaitannya dengan proses eutrofikasi di Kepulauan Seribu. 2. Mengkaji parameter kualitas perairan dan komposisi makro alga pada perairan. 3. Menganalisis hubungan antara persentase tutupan karang dan makro alga serta hubungan antara persentase tutupan makro alga dan parameter kualitas perairan. 4. Menyusun rekomendasi strategi pengelolaan ekosistem terumbu karang.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Tersedianya data dan informasi tentang kondisi ekosistem terumbu karang dan kaitannya dengan proses eutrofikasi di Kepulauan Seribu. 2. Dapat menjadi acuan dalam pengembangan pengelolaan ekosistem terumbu karang untuk mengantisipasi tingginya tingkat eutrofikasi.

1.5. Kerangka Pemikiran