Jenis Kelamin Lama Usaha

Tabel 29. Hasil Regresi Logit Pilihan Bersedia atau Tidak Bersedia Membayar Responden Masyarakat Sekitar Obyek Wisata dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Parameter Koefisien P-value Odds Ratio Keterangan Constant -3,89516 0,126 JK 2,33488 0,101 10,33 Berpengaruh Nyata TGG -0,013621 0,964 0,99 Tidak Berpengaruh PNDDKN 0,834934 0,150 2,30 Tidak Berpengaruh LAMA USAHA 0,244227 0,018 1,28 Berpengaruh Nyata PM1 1,24803 0,159 3,84 Tidak Berpengaruh PNDPTN 0,10813 0,891 1,11 Tidak Berpengaruh α = 0,10 Log-Likelihood = -18,949 Test that all slope are zero : G= 10,972, DF= 6, P-value = 0,089 Goodness-of-Fit test Method Chi-square DF P-value Keterangan Pearson 39,2887 33 0,209 Model Baik Deviance 37,8975 33 0,256 Model Baik Hosmer-Lemeshow 5,8822 8 0,660 Model Baik Sumber : Data Primer, Diolah 2011 pada tingkat kepercayaan 95 pada tingkat kepercayaan 85 Model yang dihasilkan dalam analisis ini adalah: = - 3,89516 + 2,33488 JK + 0,244227 LAMAUSAHA + εi Berdasarkan model tersebut diketahui variabel-variabel bebas yang memiliki pengaruh nyata terhadap kesediaan membayar responden masyarakat sekitar obyek wisata dalam upaya pelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari antara lain jenis kelamin dan lama usaha. Penjelasan lebih lanjut mengenai variabel-variabel yang berpengaruh secara nyata adalah sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Variabel jenis kelamin memiliki nilai odds ratio sebesar 10,33. Hal ini berarti responden pria memiliki peluang untuk membayar 10,33 kali lebih besar dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar, cateris paribus. Variabel jenis kelamin memiliki P-value sebesar 0,101 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang responden bersedia membayar pada taraf α = 0,15. Nilai koefisien bertanda positif + berarti responden yang berjenis kelamin pria bersedia membayar dalam upaya pelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari dibandingkan responden wanita. Hal ini terjadi karena sebagian besar responden dalam penelitian ini berjenis kelamin pria yang merupakan pemilik usaha yang berhubungan dengan kegiatan wisata pada obyek wisata Tirta Jangari seperti pemilik perahu sewa, pemilik rumah makan, dan pemilik lahan parkir.

2. Lama Usaha

Variabel lama usaha memiliki nilai odds ratio sebesar 1,28. Hal ini berarti responden yang lebih lama memiliki usaha memiliki peluang untuk membayar 1,28 kali lebih besar dibandingkan peluangnya untuk tidak membayar, cateris paribus . Variabel lama usaha memiliki P-value sebesar 0,018 yang artinya bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap peluang responden bersedia membayar pada taraf α = 0,05. Nilai koefisien bertanda positif + berarti semakin lama responden memiliki usaha, maka responden bersedia membayar dalam upaya pelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari. Hal ini dikarenakan responden yang sudah lama memiliki usaha menyadari akan kebutuhan kenyamanan lingkungan tempat usaha yang sekaligus digunakan sebagai tempat tinggal bagi responden. Variabel lainnya yang diduga berpengaruh adalah jumlah tanggungan, tingkat pendidikan, pengetahuan tentang fungsi waduk dan kerusakan waduk, serta tingkat pendapatan ternyata secara statistik tidak berpengaruh nyata dalam pengambilan keputusan responden untuk bersedia membayar. Variabel tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara nyata karena sebagian besar responden tingkat pendidikannya rendah. Variabel jumlah tanggungan memiliki P-value sebesar 0,964 artinya bahwa variabel ini tidak berpengaruh secara nyata karena nilai P-value yang dihasilkan lebih besar dari taraf α = 0,15. Hal ini dikarenakan seberapapun besar jumlah tanggungan seorang responden tidak mempengaruhi kesediaan membayar dalam upaya pelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari. Variabel pengetahuan tentang fungsi waduk dan kerusakan waduk tidak berpengaruh secara nyata karena nilai P-value yang dihasilkan yaitu sebesar 0,159 lebih besar dari taraf α = 0,15. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden mengetahui tentang fungsi waduk dan kerusakan waduk. Variabel tingkat pendapatan tidak berpengaruh secara nyata karena tidak dapat mencerminkan kepedulian responden terhadap lingkungan, hal tersebut dikarenakan dalam penelitian ini pada umumnya responden menjawab bersedia membayar dengan alasan kepedulian terhadap lingkungan yang dicerminkan oleh jenis kelamin dan lama usaha. 6.2.2 Analisis Kesediaan Membayar Responden Pengunjung dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Obyek Wisata Tirta Jangari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 77 responden menyatakan bersedia untuk membayar, dan sisanya sebanyak 23 menyatakan tidak bersedia untuk membayar dalam upaya pelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari. Perbandingan persentase responden yang bersedia dan tidak bersedia membayar ditampilkan pada Gambar 6. Sumber : Data Primer, Diolah 2011 Gambar 6. Persentase Kesediaan Membayar oleh Pengunjung Beberapa alasan responden tidak bersedia membayar peningkatan harga retribusi tiket masuk antara lain: 1. Responden beranggapan bahwa harga retribusi tiket masuk saat ini sudah tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur yang merupakan keputusan pemerintah sehingga sudah semestinya Pemerintah Kabupaten Cianjur dapat melakukan upaya pelestarian lingkungan secara optimal tanpa harus melakukan peningkatan harga retribusi tiket masuk. 2. Pengelolaan obyek wisata Tirta Jangari merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Cianjur, sehingga sudah semestinya jika Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan anggaran yang pantas untuk upaya pelestarian lingkungan. Berdasarkan hasil analisis regresi logit yang dapat dilihat pada Tabel 30, pengujian ketika semua slope model bernilai nol menghasilkan statistik-G sebesar 42,416 dan P-value bernilai 0,000. Hipotesis H ditolak jika statistik-G χ 2 α, k-1 hipotesis uji statistik-G dapat dilihat pada subbab 4.7.2 halaman 32. Berdasarkan tabel Khi-kuadrat, χ 2 yang diperoleh untuk α = 0,05 dan k-1 = 8 adalah 15,507 77 23 Bersedia Tidak Bersedia sehingga H ditolak, artinya dapat disimpulkan bahwa model regresi logit secara keseluruhan dapat menjelaskan atau memprediksi keputusan responden untuk membayar dalam upaya pelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari atau terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nol. Berdasarkan uji kebaikan model metode Pearson, Deviance, Hosmer dan Lemeshow diperoleh P- value lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut baik. Hasil analisis regresi logit untuk responden pengunjung dapat dilihat pada Tabel 30 dan Lampiran 6. Tabel 30. Hasil Regresi Logit Pilihan Bersedia atau Tidak Bersedia Membayar Responden Pengunjung dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Parameter Koefisien P-value Odds Ratio Keterangan Constant 12,2424 0,999 JK 1,37635 0,454 3,96 Tidak Berpengaruh USIA 0,0077033 0,937 1,01 Tidak Berpengaruh STATUS -25,1923 0,998 0,00 Tidak Berpengaruh PNDDKN 1,29613 0,027 3,66 Berpengaruh Nyata JARAK -0,160368 0,819 0,85 Tidak Berpengaruh PNDPTN 1,08082 0,320 2,95 Tidak Berpengaruh FREK 1,85477 0,016 6,39 Berpengaruh Nyata BIAYA 0,623399 0,435 1,87 Tidak Berpengaruh PM1 2,62133 0,212 13,75 Tidak Berpengaruh α = 0,05 Log-Likelihood = -11,338 Test that all slope are zero : G= 42,416, DF= 9, P-value = 0,000 Goodness-of-Fit test Method Chi-square DF P-value Keterangan Pearson 43,8107 49 0,683 Model Baik Deviance 22,7762 49 1,000 Model Baik Hosmer- Lemeshow 9,3914 8 0,310 Model Baik Sumber : Data Primer, Diolah 2011 pada tingkat kepercayaan 95 Berdasarkan hasil analisis regresi logit pada Tabel 30, maka diperoleh model logit yang sesuai untuk analisis ini, yaitu : = 12,2424 + 1,29613 PNDDKN + 1,85477 FREK + εi Berdasarkan model tersebut diketahui variabel-variabel bebas yang memiliki pengaruh nyata terhadap kesediaan membayar responden pengunjung dalam upaya pelestarian lingkungan obyek wisata Tirta Jangari antara lain tingkat pendidikan, dan frekuensi kunjungan. Penjelasan lebih lanjut mengenai variabel- variabel yang berpengaruh secara nyata adalah sebagai berikut:

1. Tingkat Pendidikan