6
air terakhir yang menampung limbah dari industri-industri dan pembuangan sampah yang ada di Jakarta dan sekitarnya yang membuang limbahnya secara langsung
maupun tidak langsung yaitu melalui 13 sungai yang bermuara ke Teluk Jakarta Rochyatun and Rozak 2007.
Kondisi Teluk Jakarta yang kian kotor telah menghalau ikan ketempat yang lebih jauh dan semakin sulit dijangkau oleh kapal kecil. Nelayan yang terdapat di
Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Kalibaru hanyalah nelayan tradisional yang menggunakan kapal 5 GT sehingga hasil tangkapan relatif lebih sedikit
dibandingkan nelayan yang menggunakan kapal besar. Jenis-jenis ikan yang umum ditangkap oleh nelayan PPI Kalibaru adalah samge Penahia sp., kurisi Nemipterus
sp., kuniran Upeneus sp., kembung Rastrelliger sp., slangetAnodontostoma sp., pepetek Leiognathus sp.,
dan kapasan Gerres sp.. Beberapa ikan tersebut memiliki nilai ekonomis yang rendah sehingga harus diolah terlebih dahulu agar
mempunyai nilai jual tinggi. Aktifitas run-off yang masuk ke Teluk Jakarta setiap tahun relatif sangat tinggi.
Hal ini memberikan pengaruh yang negatif terhadap kondisi perairan. Aktifitas run- off umumnya membawa berbagai macam buangan dari daratan, seperti limbah
rumah tangga, buangan pestisida, pupuk yang banyak mengandung nutrien, serta limbah cair dan padat dari berbagai industri. Berdasarkan penelitian dari Paonganan
et al. 2005 kecenderungan konsentrasi nutrien dan sedimentasi pada lokasi yang lebih dekat ke Teluk Jakarta lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi yang jaraknya
relatif lebih jauh dari Teluk Jakarta. Secara umum kondisi perairan Teluk Jakarta berada dalam kondisi ekosistem yang labil. Selain itu perairan Teluk Jakarta juga
telah berada pada tingkat yang cukup mengkhawatirkan yaitu berada pada kondisi telah tercemar yang termasuk kategori tercemar sedang sampai tercemar berat
Fachrul et al. 2004.
2.3. Siklus Hidup dan Daerah Pemijahan
Makanan dan kondisi lingkungan menjadi faktor penting dalam proses pertumbuhan dan reproduksi Effendie 2002. Apabila makanan mencukupi dan
kondisi lingkungan baik, maka keberlangsungan hidup suatu sumberdaya dapat
7
berjalan dengan baik. Saat ini, lingkungan perairan terus menerus mendapat tekanan dari adanya kegiatan manusia. Kegiatan manusia tersebut menimbulkan pencemaran
yang tinggi sehingga membuat kondisi ikan menjadi terganggu. Maka perlu adanya informasi mengenai siklus hidup serta daerah pemijahan agar keeksistensian dari
suatu sumberdaya dapat terjaga melalui kegiatan pengelolaan. Juvenil ikan kuniran dari spesies Upeneus tragula banyak terdapat di lamun,
kemudian ikan tersebut akan mencari makan di wilayah sekitar terumbu karang. Setelah mencapai waktu pemijahan ikan tersebut akan mencari dasar perairan yang
mengandung substrat lumpur Cormick 1993. Upeneus sulphureus di perairan selat Makassar dominan tertangkap pada kedalaman 30-40 m dengan kisaran panjang
ikan 55-165 mm Ernawati and Sumiono 2006. Ikan kuniran hidup di dasar perairan dengan jenis substrat berlumpur atau lumpur bercampur dengan pasir Burhanuddin
et al. 1984 in Sjafei and Susilawati 2001.
2.4. Pertumbuhan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai pertambahan dari ukuran panjang atau bobot tubuh dalam periode waktu tertentu. Pertumbuhan merupakan suatu indikator
yang baik untuk melihat kondisi kesehatan individu, populasi, dan lingkungan. Pertumbuhan dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan yaitu jumlah makanan yang tersedia dan kualitas air. Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan adalah keturunan, jenis
kelamin, umur, dan penyakit Effendie 2002. Laju pertumbuhan yang cepat menunjukkan kelimpahan makanan dan kondisi lingkungan tempat hidup yang
sesuai Tutupoho 2008. Keadaan lingkungan perairan yang buruk akan mempengaruhi kisaran ukuran ikan yang tertangkap dalam kaitannya dengan
ketersediaan makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan ikan Komara 1983 in Brojo and Sari 2002. Makanan yang dimakan oleh ikan tidak hanya digunakan
untuk pertumbuhan, namun energi tersebut juga digunakan untuk metabolisme, aktivitas, osmoregulasi, dan reproduksi Fujaya 2004.
Pertumbuhan ikan juga dipengaruhi oleh perbedaan musim. Pertumbuhan ikan umumnya akan meningkat pada musim penghujan sedangkan pada musim kemarau
8
pertumbuhan ikan relatif melambat. Hal ini dikarenakan perubahan musim akan menyebabkan perubahan ketersediaan makanan, perubahan suhu yang akan
memberikan pengaruh terhadap aktivitas makan serta aktivitas memijah. Kualitas dan kuantitas makanan merupakan hal yang paling mempengaruhi pertumbuhan,
namun temperatur juga memiliki pengaruh yang besar pada wilayah temperate Welcomme 2001 in Febriani 2010.
Menurut Dwiponggo 1982 in Harahap and Djamali 2005 kecepatan pertumbuhan akan berlainan setiap tahunnya terutama pada ikan yang masih muda.
Kecepatan pertumbuhan ikan muda relatif lebih cepat dibandingkan dengan ikan yang sudah besar. Hal ini besar kemungkinan disebabkan keadaan lingkungan yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan. Selain itu ikan dewasa yang mencapai matang gonad, energi yang digunakan untuk pertumbuhan gonadnya lebih besar daripada
untuk pertumbuhan tubuhnya Brojo and Sari 2002.
2.5. Aspek Reproduksi