22
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
Secara  astronomis,  perairan  Teluk  Jakarta  terletak  pada  5
o
54’40”  – 6
o
00’40” Lintang  Selatan  LS  106
o
40’45”  –  107
o
01’19”  Bujur  Timur  BT.  Teluk  Jakarta memiliki  luas  285  km
2
,  dengan  garis  pantai  sepanjang  33  km  dengan  rata-rata kedalaman  perairan  15  meter  Agnitasari  2006.  Sepanjang  perairan  Teluk  Jakarta
bermuara beberapa sungai besar dan terdapat pula beberapa pulau kecil diantaranya Pulau  Bidadari,  Pulau  Damar,  Pulau  Anyer,  Pulau  Rambut,  Pulau  Untung  Jawa,
Pulau Lancang, Pulau Bokor, Pulau Pari dan lain sebagainya Rochyatun and Rozak 2007.
Secara  umum  kondisi  perairan  Teluk  Jakarta  berada  dalam  kondisi ekosistem yang labil. Selain itu perairan Teluk Jakarta juga telah berada pada tingkat
yang  cukup  mengkhawatirkan  yaitu  berada  pada  kondisi  telah  tercemar  yang termasuk kategori tercemar sedang sampai tercemar berat Fachrul et al. 2004.
Ikan  kuniran  ditangkap  di  sekitar  perairan  Pulau  Damar  yang  nantinya  akan didaratkan  di  pangkalan  pendaratan  ikan  Kalibaru.  Nelayan  yang  terdapat  di
Pangkalan  Pendaratan  Ikan  PPI  Kalibaru  merupakan  nelayan  harian  dengan  alat yang  masih  sederhana  dan  hanya  menggunakan  kapal  kecil  5  GT  sehingga  hasil
tangkapan relatif lebih sedikit dibandingkan nelayan yang menggunakan kapal-kapal besar.
4.2. Sebaran Frekuensi Panjang Ikan Kuniran Upeneus moluccensis
Jumlah  keseluruhan  contoh  ikan  kuniran  selama  tiga  bulan  pengambilan  data adalah  sebanyak  400  ekor  yang  didominasi  oleh  ikan  betina.  Jumlah  ikan  betina
sebanyak  237  ekor  dan  jumlah  ikan  jantan  sebanyak  163  ekor  ikan.  Sebaran frekuensi panjang dari ikan kuniran dapat dilihat pada Gambar 4.
23
Gambar 4. Sebaran selang kelas ukuran panjang ikan kuniran Upeneus moluccensis
Dari Gambar 4 terlihat sepuluh selang kelas ukuran panjang dari ikan kuniran. Ikan kuniran dominan tertangkap pada selang kelas 120-127 mm sebanyak 90 ekor
dan  paling  sedikit  tertangkap  pada  selang  kelas  168-175  mm  sebanyak  2  ekor. Selang  kelas  168-175  mm  merupakan  selang  kelas  saat  ikan  kuniran  berumur  tua
sehingga  jumlah  ikan  kuniran  lebih  sedikit  dibandingkan  selang  kelas  yang  lain. Selang  kelas  120-127  mm  didominasi  oleh  ikan  betina  dan  jantan  yang  memiliki
TKG  II  dan  TKG  III.  Hal  ini  diduga  bahwa  nelayan  menangkap  ikan  pada  daerah fishing  ground  yaitu  di  sekitar  Pulau  Damar  sehingga  ikan-ikan  tersebut  memiliki
kesempatan untuk bereproduksi lebih baik. Selain itu ukuran mata jaring dogol yang digunakan  oleh  nelayan  sebesar  1,5  inchi  pada  bagian  kantong  dan  2  inchi  pada
bukaan  mulut  merupakan  ukuran  yang  sesuai  untuk  sumberdaya  ikan  kuniran  agar tetap  lestari.  Sebaran  ukuran  panjang  ikan  kuniran  untuk  setiap  pengambilan  data
dapat dilihat pada Gambar 5.
24
23 Juli 2010
06 Austus 2010 2010
06 Agustus 2010
20 Agustus 2010
03 September 2010
25
Gambar 5. Sebaran ukuran panjang ikan kuniran Upeneus moluccensis untuk setiap pengambilan data
17 September 2010
01 Oktober 2010
15 Oktober 2010
29 Oktober 2010
26
Pada  Gambar 5 terlihat kelas panjang  ikan kuniran hasil pengamatan pada 23 Juli  2010  hingga  17  September  2010  mengalami  pergeseran  modus  ke  arah  kanan.
Hal  ini  menunjukkan  bahwa  ikan  kuniran  mengalami  pertumbuhan.  Pada  waktu pengambilan data tanggal 23 Juli 2010  ikan  yang tertangkap  masih  berumur  muda,
karena  masih  terdapat  ikan  yang  berukuran  kecil  yaitu  104-111  mm.  Ikan  akan mengalami  pertumbuhan  seiring  dengan  bertambahnya  waktu.  Hal  ini  dikarenakan
adanya  faktor  makanan,  kualitas  air,  umur,  dan  jenis  kelamin  Effendie  2002. Kecepatan pertumbuhan ikan muda relatif lebih cepat dibandingkan ikan yang sudah
besar.  Hal  ini  dikarenakan  ikan  besar  lebih  menggunakan  energinya  untuk perkembangan  gonadnya  dibandingkan  untuk  pertumbuhan  tubuhnya  Brojo  and
Sari 2002.  Sedangkan dari 17 September 2010 hingga 1 Oktober 2010 mengalami pergeseran  modus  ke  arah  kiri  yang  diduga  ikan  tersebut  mengalami  rekruitmen.
Rekruitmen  adalah  masuknya  individu  baru  karena  ikan –  ikan  dewasa  telah
melakukan pemijahan.
4.3.  Aspek Pertumbuhan dan Reproduksi 4.3.1.  Hubungan panjang-berat