Karakteristik Spektral Lamun TINJAUAN PUSTAKA
pigmen daun biasanya diukur menurut luas permukaan daun, dalam studi penginderaan jauh konsentrasi pigmen berkaitan dengan kemampuan
memantulkan cahaya dari permukaan sehelai daun Fyfe, 2004.
Gambar 4. Reflektansi cahaya yang mengenai permukaan daun lamun .
β : sudut cahaya yang datang mengenai daun lamun, θ : sudut cahaya yang dipantulkan dari daun lamun.
Sumber : Larkum et al.,2006
Variasi genetik, perubahan musim, pertumbuhan, dan kondisi lingkungan yang sehat dapat juga merubah konsentrasi pigmen dalam tiap spesies. Respon
spektral dalam panjang gelombang sinar tampak akan berubah untuk setiap spesies tumbuhan pada jarak dan waktunya. Perubahan ini memungkinkan
terjadinya peningkatan kemungkinan tumpang tindih spektral dengan spesies lain Fyfe and Dekker, 2001. Absorbansi, reflektansi, dan iradiansi dalam suatu
tanaman ditentukan oleh pigmen optik aktif dari daun. Klorofil a dan b adalah pigmen yang paling melimpah dan bertanggung jawab dalam fotositesis di lamun.
Sifat optik dari daun dihasilkan dari suatu proses yang kompleks dalam kloroplas dan sel Zimmerman and Dekker, 2006.
Penginderaan jauh untuk tanaman bentik di perairan terbatas pada panjang gelombang sinar tampak, penetrasi cahaya pada kolom air dapat dipantulkan
kembali ke sensor. Fyfe 2004, menyatakan bahwa penginderaan jauh terhadap tanaman bentik yang terendam lamun difokuskan pada panjang gelombang sinar
tampak-NIR 430-900 nm. Di perairan pesisir, gelombang elektromagnetik akan direflektansikan dan diserap oleh fitoplankton, materi organik dan anorganik yang
tersuspensi, serta zat organik terlarut dan untuk selanjutnya akan dipantulkan kembali ke sensor Fyfe and Dekker, 2001. Penginderaan jauh mengutamakan
deteksi dan diferensiasi reflektansi pigmen tumbuhan Fyfe, 2004.