Pembuatan nanoemulsi Pembuatan Nanogingerol dari Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Rosc) Menggunakan Homogenizer dengan Kombinasi InversiKomposisi dan Suhu

2.2 Pembuatan nanoemulsi

Salah satu metode yang paling banyak digunakan dalam pembuatan nanoemulsi adalah menggunakan metoda rendah energi, salah satunya metode inversi suhu Phase Inverse TemperaturePIT, metode ini didasarkan pada perubahan dalam kelarutan jenis surfaktan nonionik dengan suhu. Surfaktan bersifat hidrofilik pada suhu rendah tetapi menjadi lipofilik dengan meningkatnya suhu karena dehidrasi rantai polyoxyethylene Herrera 2012. Pada suhu yang rendah, lapisan surfaktan memiliki kelengkungan positif secara spontan yang membentuk fase minyak ow. Pada temperatur yang tinggi, kelengkungan menjadi negatif secara spontan membentuk kecenderungan fase air wo Ee et al. 2008. Metode rendah energi lain yang dapat digunakan untuk mempersiapkan nanoemulsi adalah metode inversi komposisi Phase Inverse CompositionPIC, di mana suhu dipertahankan konstan dan komposisi fase air dan minyak berubah dengan mencampur dua bagian fase bersama-sama. Dengan menggunakan metode ini menghasilkan nanomaterial yang berbeda seperti koloid Dinsmore et al. 2002, Liu et al. 2006 menggunakan surfaktan nonionikpolioksietilena PEO untuk persiapan parafin dalam air danmelaporkan bahwa pembuatan nanoemulsi dengan metode ini menggunakan high pressure homogenizationmenghasilkan diameter partikel mulai dari 100 sampai 200 nm. Surfaktan digunakan dalam sistem ini adalah kombinasi dari Span 80, sorbitan monooleate dengan HBL rendah 4.3 , dan tween 80 serta ethoxilated sorbitan monoolate ester dengan HLB tinggi. Dua surfaktan memiliki sifat yang sama yang dapat dicampuran dengan mudah. Peng et al. 2010 mengadopsi sebuah metoda analisis rendah energi menggabungkan gabungan metode PIT dan PIC untuk mempersiapkan nanoemulsi air dalam minyak wo. Tujuan pekerjaan mereka adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari hubungan antara rasio surfaktan, wo rasio, dan stabilitas emulsi. Mereka menemukan bahwa penambahan satu jenis surfaktan untuk penstabil dapat menghasilkan nanoemulsi yang baik. Pendapat ini juga disetujui oleh ilmuwan lain yang melaporkan bahwa untuk membentuk nanoemulsi, campuran surfaktan murni umumnya menghasilkan nanoemulsi yang baik dan dapat digunakan diberbagai aplikasi Herrera 2012. Tahapan lain yang umum digunakan dalam beberapa literatur dalam menghasilkan nanoemulsi yaitu sebagai berikut: Tahap preemulsi fasa lemak dan air dapat dicampur dengan menggunakan blender berkecepatan tinggi seperti Ultra-Turrax yang di operasikan pada kecepatan 20.000 rpm selama 1 menit. Preemulsi yang dihasilkan kemudian di homogenkan selama 20 menit, menggunakan ultrasonik. Selama proses disarankan suhu sampel dikontrol dengan bak air biasa untuk mencegah denaturasi protein serta tidak meningkatkan viskositas sampel secara signifikan. Dengan melakukan ini, suhu sampel tidak boleh naik lebih tinggi dari 40 o C selama tahap ultrasonifikasi. Kemudian emulsi didinginkan dengan cepat sekitar suhu 22,5 o C. Ukuran partikel yang diperoleh dengan proses ini dapat bervariasi dari 0,2 sampai 1 nm tergantung pada kondisi sistem yang diatur Alvarez Cerimedo et al. 2010. Aplikasi nanoemulsi dalam banyak produk makanan dan minuman terbatas pada saat ini karena sejumlah alasan teknis dan praktis.Sedikitnya jenis surfaktan untuk makanan yang saat ini tersedia untuk menstabilkan sistem nanoemulsi Sjoblom 2009. Banyak surfaktan sintetik yang tidak dibolehkan aplikasinya di beberapa negara, atau yang hanya dapat digunakan pada konsentrasi rendah karena masalah regulasi, ekonomi atau sensorik. Sulit untuk mempersiapkan mikroemulsi atau nanoemulsi dari minyak dalam jumlah besar Woosteret al. 2008 McLements dan Rao 2012 telah melakukan penelitian untuk membentuk faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan dan stabilitas mikroemulsi, nanoemulsi dan emulsi menggunakan surfaktan sukrosa monopalmitat SMP dan Tween 80 sebagai surfaktan dan minyak lemon sebagai fasa minyak. Selain itu, studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa minyak lemon dapat digunakan untuk membentuk berbagai dispersi koloid dengan sukrosa monoester Choi et al. 2009.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini bahwa nanoemulsi dan mikroemulsi menggunakan SMP dapat memfasilitasi sistem emulsi berbasis koloid untuk komponen lipofilik makanan. Komposisi minyak lemon pada proses produksi dan stabilitas mikroemulsi dan nanoemulsi didapatkan stabil dengan surfaktan nonionik Tween 80 McLements dan Rao 2012.

2.3 Jahe

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber Officinalle Var Rubra) Dengan Metode Pengolahan Yang Berbeda Terhadap Bobot Karkas Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria Tenella

4 75 54

Pemberian Larutan Jahe Merah (Zingiber officinale var rubra) dengan Metode Pengolahan Berbeda terhadap Performans Ayam Broiler Yang Terinfeksi Eimeria tenella

3 84 57

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Emprit (Zingiber officunale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri

15 125 67

Pengaruh Pemberian Ekstrak Jahe (Zingiber officinale ROSC.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Testis Dan Gambaran Histopatologi Tubulus Seminiferus Testis Mencit Yang Diberi Plumbum Asetat

3 54 98

Uji Efek Antiinflamasi Dari Kombinasi Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.)Dan Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dalam Sediaan Topikal Pada Mencit Jantan

17 119 74

PENGARUH PENAMBAHAN PERSENTASE OLEORESIN JAHE (Zingiber officinale ROSC) PADA PEMBUATAN SIRUP DARI TIGA JENIS JAHE.

0 0 6