Oleoresin jahe terbuat dari ekstraksi tepung jahe kering berukuran 30-60 mesh, bentuknya berupa cairan pekat berwarna cokelat tua.Minyak oleoresin
diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik tertentu seperti etanol, aseton, diklorida, isopropenol, dan heksan, dengan kandungan minyak
oleoresin 15-35 Suharjono 1989. Oleoresin termasuk minyak tak menguap sehingga cara mengekstraknya pun pada keadaan hampa udara. Komponen dalam
oleoresin adalah gingerol, zingerone, shogaol, resin, minyak atsiri dan masih banyak kandungan di dalamnya Paimin dan Murhananto 2000.
Gingerol Gambar 2 merupakan salah satu senyawa utama terdapat pada oleoresin jahe.Gingerol memiliki khasiat analgesik meredakan nyeri antipiretik
menurunkan panas, anti bakteri, anti koagulan pencegah penggumpalan darah Septiani 2013. Senyawa 6-gingerol, 6-shogaol dan zingeron jugadapat
digunakan sebagai antioksidan Ravindran dan Babu 2005.
Gambar2. Struktur molekul gingerol C
12
H
26
O
4
Baskar 2012
Gambar 3. Struktur molekul shogaol CO
17
H
24
O
3
Baskar 2012 Shagaol Gambar 3 adalah senyawa yang memiliki struktur kimia mirip
dengan gingerol. Shogaol terbentuk selama penyimpanan atau karena proses panas yang digunakan seperti ketika jahe dikeringkan Septiani 2013.
2.4 Surfaktan
Menurut Perkins 1998 surfaktan berasal dari kata surface active agen.Surfaktan banyak digunkan karena dapat mempengaruhi sifat permukaan
dan antar
muka. Penggunaan
surfaktan harus
mendukung proses
nanomikroemulsi dari fase minyak dan juga harus mempunyai potensi larut yang baik untuk senyawa aktif yang digunakan Debnath et al. 2011. Pemilihan
surfaktan sangat penting untuk formulasi nanoemulsi.
Tween 80
Tween 80 merupakan surfaktan nonionik.Menurut Watson 2007 Surfaktan nonionik digunakan dalam formulasi untuk melarutkan obat-obatan zat
aktif yang sukar larut dalam air. Surfaktan nonionikTween80 memiliki sinonim seperti: Crillet 4, Crillet 50, Montanox 80, Polyoxyethyene 20 oleate, Z-sorbitan
mono-9-octadecenoate, Polisorbat 80. Nama kimiawi Tween 80 adalah polyoxyethyene 20-sorbitan 42 monooleate dengan rumus formula C
64
H
124
O
26
dan bobot molekul 1310 gmol. Struktur Tween80 terlihat pada Gambar 4 dibawah
ini.Tween 80 merupakan sabun nonionik dan pengemulsi yang diperoleh dari polyoxilated sorbitol dan asam oleat Tarirai 2005.
Tween 80 berwujud cairan kental berwarna kuning yang larut dalam air dan juga dalam etanol. Grup hidrofilik senyawa ini adalah poliester yang juga
diketahui sebagai grup polioksietilen yang merupakan polimer dari etilen oksida Sukriya 2011
Gambar 4. Struktur kimia Tween80 Tween 80 digunakan sebagai agen pengemulsi konsentrasi 1-15; agen
pelarut konsentrasi 1-10;wetting agent, dispensingsuspending konsentrasi 0,1-3 dan sebagai surfaktan nonionik Tarirai et al. 2005. Tween 80 memiliki
karakteristik bau dan hangat, serta sedikit berasa pahit. Tween 80 merupakan cairan kuning berminyak pada 5°C, larut dalam air dan etanol, tapi tidak larut
dalam minyak sayuran dan mineral, memiliki nilai HBL 15 Utami 2010. Surfaktan dengan nilai HBL 8-18 cocok digunakan untuk nanoemulsi minyak
dalam air Devarajan dan Ravichandaran 2011.Spasifikasi Tween 80 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Spesifikasi Tween80
No Parameter Ciri
1 Rumus molekul
C
64
H
124
O
26
2 Massa molar
1310 gmol 3
Warna cairan Kental berwarna amber
4 Kerapatan
1,06 – 1,09 g ml, cairan
minyak 5
Titik leleh -
6 Kelarutan
Sangat larut dalam air, larut dalam etanol
7 Viskositas
25
o
C 300
– 500 Centistokes
2.5 Ko-surfaktan