Tanaman Pangan GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

pemanfaatan iptek, mengembangkan agribisnis, mengembangkan hortikultura dan upaya pengentasan kemiskinan

c. Tanaman Pangan

Tanaman pangan meliputi padi, palawija dan holtikultura. Tanaman palawija mencakup komoditas jagung, ubi kayu, kacang tanah, kedelai serta kacang hijau. Adapun hotikultura terdiri dari sayur-sayuran, buah- buahan, tanaman hias dan tanaman obat-obatan. Tabel 2.7. Jumlah Produksi tanaman pangan di Kabupaten Sleman tahun 2004 No Tanaman Pangan Jumlah Produksi 1. Padi sawah dan padi lading 253.873 ton 2. Palawija: - Ubi kayu - Jagung - Kacang Tanah - Ubi Jalar - Kedelai - Kacang Hijau 28,20 ribu ton 22,56 ribu ton 5,35 ribu ton 4.305 ton 755 ton 11 ton 3. Hortikultura : - Melindjo - Cabe merah - Kacang panjang - Tanaman Mawar - Tanaman Anggrek - Krisan - Anthurium - Jahe - Kunyit - Temulawak - Laos - Lempuyang - Temuireng 50.900 kwintal 45.465 kwintal 40.471 kwintal 36.378 tangkai 22.794 tangkai 19.528 tangkai 15.439 tangkai 49.969 kg 21.298 kg 16.841 kg 16.969 kg 16.518 kg 15.419 kg Sumber data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman Tahun 2004 d. Perkebunan Visi bidang perkebunan adalah mewujudkan keluarga pertanian dan kehutanan yang professional, mampu bersaing dan memenangkan persaingan. Untuk itu misi yang diemban adalah memberdayakan SDM pertanian dan kehutanan secara professional, mengelola SDM secara optimal dan lestari, serta meningkatkan kesejahteraan dan membangun daerah. Tabel 2.8. Produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Sleman pada tahun 2004 No Tanaman Perkebunan Jumlah 1. Tebu 642.872 kwintal 2. Kelapa 84.659 kwintal 3. Mendong 30.279 kwintal 4. Tembakau Rakyat 12.273 kwintal Sumber data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman Tahun 2004 e. Kehutanan Sasaran pembangunan kehutanan di Kabupaten Sleman adalah terciptanya kondisi hutan dan sumber daya aalam hayati lainnya yang dapat terjamin keberadaannya serta dapat berfungsi secara optimal. Dengan demikian tingkat prroduktivitas dan kualitas yang dihasilkan harus cukup tinggi untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dalam negri, tingkat erosi tidak melewati ambang batas dan terkendali, debit sungai yang relative stabil, terpeliharanya keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup serta tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar di hutan yang cukup tinggi. Potensi kehutanan di Kabupaten Sleman adalah relative kecil. Hal ini karena dari sekitar luas Kabupaten Sleman 57.482 hektar hanya memiliki hutan seluas 5.089 hektar atau 8,85. Kawasan hutan tersebut terdiri dari 3.360 hektar hutan rakyat dan selebihnya merupakan hutan Negara yakni sekitar 1.728 hektar. Letak hutan rakyat tersebar di beberapa kecamatan dengan kawasan hutan terluas di Kecamatan Prambanan seluas+1.350 hektar. Sedangkan sebagian besar hutan Negara berlokasi di Kecamatan Pakem yang digunakan sebagai hutan wisata dengan luas +118,61 hektar, hutan lindung seluas +193,117 hektar dan hutan cagar alam seluas +163,64 hektar, f. Peternakan Pembangunan peternakan diprioritaskan pada pengembangan peternakan rakyat guna mendorong diversivikasi pengan dalam rangka mencukupi kebutuhan protein hewani yaitu daging, telur dan susu melalui kegiatan pemuliaan ternak dan inseminasi buatan. Tabel 2.9. Populasi ternak besar, ternak kecil dan unggas di Kabupaten Sleman pada tahun 2004 No Jenis Ternak Jumlah 1. Ternak Besar: - Sapi Potong - Sapi Perah - Kerbau - Kuda + 38.785 ekor + 7.502 ekor + 3.855 ekor + 282 ekor 2. Ternak Kecil: - Domba - Kambing - Babi 48.657 ekor 27.010 ekor + 3.907 ekor 3. Unggas: - Ayam Buras - Ayam potong - Ayam Petelur + 133 juta ekor + 986 juta ekor + 796.670 ekor Sumber data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman Tahun 2004 Selain produksi daging, kegiatan peternakan di Kabupaten Sleman juga menghasilkan telur dan susu. Pada tahun 2004, susu yang dihasilkan mencapai 6.976 ton. Sebagian besar dihasilkan oleh peternakan yang dikelola oleh perusahaan dan hanya sebagian kecil dihasilkan dari peternakan rakyat. Untuk produksi telur pada tahun 2004 tercatat sebesar 7.639 ton, turun sekitar 0.65 dibanding produksi tahun 2003 yang mencapai + 7.689 ton. Produksi ikan di Kabipaten Sleman didominasi oleh budidaya di kolam air tawar, yaitu 4.022.600 kg. Budidaya mina padi dan perairan umum hanya menghasilkan masing-masing 175.300 kg dan 157.300 kg. g. Pertambangan dan Penggalian Banyaknya usaha pertambangan bahan galian golongan C di Kabupaten Sleman hanya ada 2, jenis bahan galiannya hanya pasir. Adapun lokasinya berada di kecamatan Kalasan dan Pakem. Jumlah pemegang ijin penggunaan air bawah tanah di Kabupaten Sleman sebanyak 362. Jumlah sumur bor dan gali sebanyak 353 sumur dan terbanyak ada di kecamatan Depok yaitu sebesar 121 sumur. h. Transportasi Tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai, merupakan salah satu syarat utama untuk mengembangkan potensi yang dimiliki Kabupaten Sleman. Di Kabupaten Sleman data panjang jalan dirinci menurut status jalan yaitu jalan negara, jalan propinsi, dan jalan kabupaten yang ada di Kabupaten Sleman. Tabel 2.10. Data Panjang Jalan dan Status Jalan di Kabupaten Sleman Tahun 2004 Status Jalan Panjang Jalan Negara 61,65 km Jalan Propinsi 139,69 km Jalan Kabupaten 1.085,13 km Sumber data : Badan Pusat Statistik Kab. Sleman tahun 2004 Dari jalan negara yang ada 55,49 km kondisinya baik dan 9,25 km kondisinya sedang. Untuk jalan propinsi, kondisi jalannya baik hanya sepanjang 113,28 km dan kondisi sedang 26,41 km. sedangkan untuk jalan kabupaten hanya 335,80 km saja yang kondisinya baik yaitu sekitar 33. Untuk jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di wilayah huku Polres Sleman pada akhir tahun 2004 mencapai 305.529 kendaraan tidak termasuk kendaraan milik TNI. Kondisi ini menunjukkan kenaikan sebesar 12,89 jika dibandingkan pada akhir tahun 2003. i. Perdagangan Arah pembangunan perdagangan di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut: • Peningkatan wawasan manajemen perdagangan bagi pengusaha menuju profesionalisme untuk dapat bersaing di pasara dalam maupun luar negri. • Pementapan peningktan ekspor barang dan jasa serta diarahkan pada penganekaragaman produk dan mutu komoditas ekspor. • Pembangunan perdagangan diarahkan untuk meningkatkan iklim dan kepastian berusaha yang konduktif terhadap perkembangan dan peningkatan perekonomian. • Peningkatan peluang pasar dengan mendorong peningkatan daya saing serta optimalisasi kegiatan promosi yang terstruktur dan terarah. Realisasi ekspor Kabupaten Sleman tahun 2004 tercatat 50.226.547,89 USD dengan Volume 10.119.991,96 kg. bedasarkan data tersebut, terlihat bahwa volume ekspor mengalami kenaikan sebesar 12,50 dan nilai nominalnya naik 27,58 j. Hotel Dari hasil pendaftaran banyaknya hotelpenginapan di Kabupaten Sleman dari tahun ke tahun cenderung menigkat. Dibandingkan tahun 2001 yang tercatat 255 hotelpenginapan, terjadi peningkatan 9,02 menjadi 278 hotelpenginapan pada tahun 2002. Banyaknya kunjungan wisatawan asing ke wilayah Kabupaten Sleman dari benua Amerika, Asia, Eropa dan Australia selama tahun 2004 seluruhya mengalami penurunan 2,13 dari Amerika dan 23,77 dari Asia. k. Periwisata Aktivitas pariwisata di Kabupaten Sleman digerakkan oleh wisata museum, wisata candi, alam serta kegiatan kesenian pentas. Empat museum yang tersebar di Kabupaten Sleman mampu menyedot pengunjung sebanyak 376.926 orang pada tahun 2004. dari kunjungan tersebut diperoleh pendapatan dari karcis masuk sekitar Rp. 666.175 juta. Wisata candi Kabupaten Sleman mamppu menarik wisatawan 1.031.876 orang yang terdiri dari 976.948 orang wisatawan nusantara dan 54.928 orang wisatawan manca Negara. Aktivitas wisata yang mempertunjukkan seni pentas pada tahun 2004 menggelar pertunjukkan yang ditonton oleh 32.188 pengunjung. Dari hasil pertunjukkan tersebut diperoleh pendapatan dari karcis masuk sekitar Rp. 1.752.817,- Untuk wisata alam, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman mencatat sebanyak 872.926 orang pengunjungpada tahun 2004. sebagian besar adalah wisatawan nusantara sebnayak 869.167 orang dan wisatawan mancanegara hanya 3.759 orang.

2.6 Bidang Kesejahteraan Mayarakat