Table 6.7 Proyeksi Perkembangan Tingkat Kemandirian Kabupaten Sleman
Tahun Anggaran 2005-2010
Tahun Anggaran No
Proyeksi Tingkat kemandirian
1 2005 12.83
2 2006 13.11
3 2007 13.39
4 2008 13.67
5 2009 13.95
6 2010 14.23
Dari perhitungan tersebut 6.7, menunjukkan bahwa Tingkat Kemandirian dikabupaten Sleman untuk tahun-tahun yang akan datang terus mengalami
peningkatan.
6.1.2 Efektivitas Pendapatan Asli Daerah
Efektivitas Pendapatan Asli Daerah menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli daerah yang
direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan bedasarkan potensi riil daerah. Untuk menentukan efektif tidaknya pemungutan
pendapatan asli daerah digunakan asumsi sebagai berikut: a
Apabila kontribusi keluaran yang dihasilakn realisasi Pendapatan Asli Daerah semakin besar terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut
target Pendapatan Asli Daerah maka dapat dikatakan pemungutan Pendapatan Asli Daerah semakin efektif.
b Apabila kontribusi keluaran yang dihasilakn realisasi Pendapatan Asli
Daerah semakin kecil terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut target Pendapatan Asli Daerah maka dapat dikatakan pemungutan
Pendapatan Asli Daerah semakin efektif Kemampuan pemerintah daerah dalam menjalankan tugasnya
dikategorikan efektif apabila rasio efektivitas yang dicapai minimal 100. Semakin tinggi rasio efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah
daerah yang semakin baik.
Tabel 6.8 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman
Tahun anggaran 2000-2004 Tahun
Anggaran Realisasi
PAD Target
PAD Rasio
Efektivitas 2000 17.889.710.954 15.829.886.951
113,01 2001 29.571.153.214 26.616.137.717
111,10 2002 39.908.192.767 34.846.979.982
111,65 2003 52.972.697.478 43.494.246.800
121,79 2004 70.449.050.998 53.919.261.011
130,74
Sumber|: BKD Kabupaten Sleman 2004
Dari tabel 6.8 di atas diketahui bahwa rasio efektivitas Kabupaten Sleman dalam melakukan pemungutan sumber pendapatan daerah
mencapai 111,10 sampai 130,74. Hal ini menggambarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman sudah efektif dalam melakukan
pemungutan sumber pendapatan daerah hal ini disebabkan karena realisasi PAD lebih besar dibandingkan target yang telah ditetapkan oleh
pemerintah Kabupaten Sleman. Untuk mengetahui perkembangan rasio efektivitas pemungutan
Pendapatan Asli Daerah selama lima tahun anggaran digunakan metode analisis trend dengan metode kuadrat terkecil dengan rumus Y’= a+bX
Tabel 6.9 Trend Rasio Efektivitas Kabupaten Sleman
Tahun Anggaran 2000-2004 Rasio
Efektivitas X
Tahun anggaran
Y tahun
XY X
2
2000 113,01 -2 -226,02 4
2001 111,10 -1 -111,1
1 2002 111,65
2003 121,79 1 121,79
1 2004 130,74
2 261,48 4
Total 588,29
41,15 10
Nilai a dan b di cari dengan rumus :
∑
Y 588,29 a = --------- = --------- = 117,65
∑
n 5
∑
XY 41,15 b = -------- = --------- = 4,16
∑
X
2
10 Diketahui bahwa: Y’=117.65+4.16X
Grafik 6.9.b Trend Perkembangan Efektivitas Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2000-2004
95 100
105 110
115 120
125 130
135
2000 2001
2002 2003
2004
Tahun
Y Y
Persamaan trend untuk tingkat Efektivitas di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut :
Y’=117.65+4.16X Dari persamaan trend di atas, maka prediksiproyeksi efektivitas untuk
tahun-tahun yang akan datang dapat dilihat pada tabel berikut :
Table 6.10 Proyeksi Rasio Efektivitas Kabupaten Sleman
Tahun Anggaran 2000-2004
Tahun Anggaran No
Proyeksi Efektivitas
1 2005 130.11
2 2006 134.29
3 2007 138.45
4 2008 142.61
5 2009 146.77
6 2010 150.93
Dari perhitungan tersebut, menunjukkan bahwa Tingkat Efektivitas dikabupaten Sleman untuk tahun-tahun yang akan datang terus mengalami
peningkatan.
6.1.3. Efisiensi Pendapatan Asli Daerah