11
3.3 Analisis Data
Parameter yang diuji secara ststistik adalah bobot ikan nila dan rumput laut sebelum dan setelah penelitian, laju pertumbuhan ikan nila dan rumput laut,
kelangsungan hidup SR ikan nila, penyerapan nitrogen dan fosfat rumput laut, penghilangan nutrien atau unsur hara, serta parameter kualitas air TAN, nitrit,
nitrat, dan total fosfat, dan kualitas air dianalisis secara deskriptif. Data yang diperoleh diolah pada Microsoft Excel 2007 dan dianalisis ragam ANOVA
P0,05 program SAS 9.1.3 dan korelasi regresi dengan menggunakan Minitab.
3.4 Parameter yang Diukur dan Pengumpulan Data
3.4.1 Parameter yang Diukur 3.4.1.1 Laju Pertumbuhan Harian
Pertumbuhan harian merupakan pertumbuhan ikan tiap harinya saat pemeliharaan. Laju pertumbuhan harian LPH dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Effendi 1997 :
[√ ]
Keterangan : LPH : Laju pertumbuhan harian per hari Wt
: Bobot rata-rata ikan pada hari ke-t gram Wo
: Bobot rata-rata ikan pada saat hari ke-o gram t
: Lama pemeliharaan hari
3.4.1.2 Penyerapan Nitrogen dan Fosfat
Menghitung penyerapan nitrogen dan fosfat dalam thallus rumput laut maka dilakukan langkah perhitungan sebagai berikut: sejumlah rumput laut
melalui analisis proksimat kadar protein dan mineral fosfat akan diketahui jumlah nitrogen dan fosfat yang terkandung didalamnya Lampiran 1. Nitrogen yang
terkadung dalam thallus N tissue sama dengan seper enambelas dari nilai protein yang tertera. Setelah itu maka dilakukan perhitungan Zhou et al. 2006 :
Penyerapan nitrogen = Laju pertumbuhan harian x N tissue 100
Penyerapan fosfat = Laju pertumbuhan harian x P tissue 100
12
3.4.1.3 Rasio Konversi Pakan Feeding Convertion Ratio FCR
Rasio konversi pakan merupakan indikator untuk menentukan efektifitas pakan Effendi 1997. Persamaan yang digunakan untuk mengetahui konversi
pakan adalah:
Keterangan : FCR : Feeding convertion ratio Pa
: Jumlah pakan yang diberikan gram Wi
: Bobot rata-rata ikan pada hari ke-i gram Wo
: Bobot rata-rata ikan pada hari ke-o gram Wm
: Bobot rata-rata ikan yang mati gram
3.4.1.4 Tingkat Kelangsungan Hidup Survival Rate
Kelangsungan hidup Survival Rate adalah perbandingan antara jumlah total ikan yang hidup pada akhir percobaan dengan jumlah total ikan yang
ditanam pada awal percobaan. Persamaan yang digunakan menurut Effendi 1997 adalah:
Keterangan: SR : Kelangsungan hidup
Ni : Jumlah ikan pada akhir pemanenan
No : Jumlah ikan pada awal penebaran
3.4.1.5 Pertumbuhan Bobot Relatif PBR
Pertumbuhan bobot relatif adalah presentase biomasa ikan akhir dengan awal per biomasa awal. Rumus perumbuhan bobot relatif menurut Effendi 1997:
PBR = × 100
Keterangan: PBR = Pertumbuhan Bobot Relatif Wo
= Bobot ikan yang hidup di awal pengamatan gram Wt
= Bobot ikan yang hidup di akhir pengamatan gram
3.4.1.6 Nutrient Removal NR atau penghilangan unsur hara