Konsentrasi Protein Rumput Laut

37 Tabel 3. Perubahan kualitas air pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan. Kualitas air Padat tanam rumput laut gramm 3 Kontrol 200 400 600 TAN 0.00±0.00 61.12±6.20 85.04±8.73 87.72±3.53 Nitrat NO 3 - 0.00±0.00 77.67±0.17 86.36±0.78 94.95±2.02 Nitrit NO 2 - 0.00±0.00 47.91±4.69 59.40±6.58 86.09±2.16 Fosfat PO 4 3- 0.00±0.00 15.19±2.07 9.67±4.83 72.15±3.24 Keterangan : Nilai 0 nol pada perlakuan 0 gramm 3 rumput laut menunjukkan tidak adanya perubahan pengurangan kualitas air di akhir pemeliharaan .

4.1.10 Konsentrasi Protein Rumput Laut

Kemampuan rumput laut G. verrucosa dalam menyerap nitrogen di wadah pemeliharaan berkaitan dengan konsentrasi protein dalam talus. Tabel 4 menunjukkan perbedaan kadar protein dalam talus rumput laut di awal dan di akhir penelitian. Perlakuan dengan kepadatan rumput laut lebih besar 600 gramm 3 + ikan nila 100 ekorm 3 memiliki konsentrasi protein lebih besar yaitu 24,31, nilai ini tidak jauh berbeda pada perlakuan dengan kepadatan rumput laut 400 gramm 3 rumput laut + ikan nila 100 ekorm 3 yaitu 22,06, sedangkan perlakuan 200 gramm 3 rumput laut + ikan nila 100 ekorm 3 memiliki konsentrasi protein sebesar 18,38. Ketiga perlakuan tersebut mengalami peningkatan kandungan protein yaitu saat sebelum perlakuan memiliki 1,49 protein dalam talus, hal ini menunjukkan adanya penyerapan nitrogen rumput laut di wadah pemelliharaan yang dikonfersi menjadi protein P0,05; Lampiran 18. Tabel 4. Konsentrasi protein rumput laut Gracilaria verrucosa sebelum dan sesudah perlakuan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan. Awal Padat tanam rumput laut gramm 3 200 400 600 1 1.48 18.00 21.31 23.63 2 1.50 18.75 22.88 25.00 Rata-rata 1.49 18.38 22.06 24.31 4.1.11 Tingkat Konsumsi Oksigen Ikan Nila Oreochromis niloticus dan Rumput Laut Gracilaria verrucosa Tingkat konsumsi oksigen ikan nila berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan nila dalam suatu wadah pemeliharaan. Ikan nila mengambil oksigen terlarut sebagai salah satu sumber energi untuk melakukan metabolisme. Gambar 22 menunjukkan hubungan antara waktu terhadap tingkat konsumsi oksigen ikan nila 38 pada bobot yang berbeda. Berdasarkan grafik terlihat bahwa pada umumnya bobot 1,8 gram, 1,9 gram, dan 2,0 gram memiliki tingkat konsumsi oksigen yang tidak jauh berbeda dan memiliki slope yang sama yaitu negatif turun, semakin besar lama waktu maka semakin rendah tingkat konsumsi oksigen mg O 2 gramjam ikan nila, dan penurunan tingkat konsumsi oksigen tertinggi pada satu jam pertama. Tingkat konsumsi oksigen ikan nila pada kepadatan 100 ekorm 3 , dengan bobot awal 1,8 gram, 1,9 gram, 2,0 gram secara berturut-turut 0,0059 mg O 2 gramjam, 0,0054 mg O 2 gramjam, dan 0,0051 mg O 2 gramjam Lampiran 24. Gambar 22. Tingkat konsumsi oksigen ikan nila Oreochromis niloticus pada bobot ikan 1,8 gram, 1,9 gram, dan 2,0 gram dengan kepadatan 100 ekorm 3 selama 180 menit dalam wadah tertutup. Berdasarkan persamaan linier yang terbentuk pada Gambar 23, yaitu y = -0,0008x + 0,006, maka setiap 1 gram ikan nila akan mengonsumsi oksigen sebanyak 0,0052 mg O 2 gramjam, dengan kondisi wadah pemeliharaan yang sesuai. Persamaan linier grafik pada Gambar 24 terlihat memiliki slope negatif turun, hubungan antara bobot ikan gram dengan tingkat konsumsi oksigen mg O 2 gramjam yaitu berbanding terbalik semakin besar bobot ikan maka tingkat konsumsi oksigen akan semakin kecil. 0,000 0,005 0,010 0,015 0,020 0,025 0,030 30 60 90 120 150 180 T K O m g O 2 g ram j am Waktu menit 1.8 gram 1.9 gram 2.0 gram 39 Gambar 23. Persamaan kurva linier tingkat konsumsi oksigen ikan nila Oreochromis niloticus pada bobot ikan 1,8 gram, 1,9 gram, dan 2,0 gram dengan kepadatan 100 ekorm 3 selama 180 menit dalam wadah tertutup. Rumput laut yang dipelihara bersama dengan ikan nila juga mengalami proses respirasi pada siang hari terpapar cahaya maupun malam hari tidak ada cahaya. Tingkat konsumsi oksigen rumput laut tidak sebesar tingkat konsumsi oksigen ikan nila. Gambar 24 menunjukkan tingkat konsumsi oksigen saat terpapar cahaya matahari 6000-14000 lux. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi oksigen rumput laut saat terpapar cahaya matahari lebih rendah daripada saat tanpa cahaya. Grafik pada Gambar 24 menggambarkan hubungan waktu terhadap tingkat konsumsi oksigen pada masing-masing bobot rumput laut. Rumput laut dengan kepadatan rendah 200 gramm 3 menghasilkan tingkat konsumsi oksigen lebih tinggi, sedangkan pada kepadatan 400 gramm 3 dan 600 gramm 3 menghasilkan konsumsi yang tidak jauh berbeda akan tetapi masih lebih tinggi tingkat konsumsi oksigen 400 gramm 3 rumput laut. Tingkat konsumsi oksigen rumput laut terpapar cahaya matahari pada kepadatan 200 gramm 3 , 400 gramm 3 , dan 600 gramm 3 secara berturut-turut 0,0030 mg O 2 gramjam, 0,0015 mg O 2 gramjam, dan 0,0011 mg O 2 gramjam Lampiran 25. 0,005915 0,005447 0,005075 0,000 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,006 0,007 0,008 1,8 1,9 2 TK O m g O 2 gr am j am Bobot ikan nila gram 40 Gambar 24. Tingkat konsumsi oksigen rumput laut Gracilaria verucosa pada berbagai padat tanam, saat terpapar cahaya matahari 6000-14000 lux dan hubungannya dengan waktu selama 180 menit dalam wadah tertutup. Gambar 25 menunjukkan persamaan kurva linier yang terbentuk dari perlakuan tingkat konsumsi oksigen rumput laut saat terpapar cahaya matahari, yaitu y = - 0,003x + 0,005, maka pada bobot rumput laut 1 gram akan mengonsumsi oksigen sebanyak 0,002 mg O 2 gramjam, yaitu padat tanam rumput laut sebagai sumbu axis x dan tingkat konsumsi oksigen rumput laut sebagai sumbu ordinat y, dan pada kondisi wadah pemeliharaan yang sesuai dan terpapar cahaya matahari yang cukup untuk rumput laut. Berdasarkan grafik pada Gambar 25 menunjukkan slope negatif turun pada grafik garis persamaan linier yang terbentuk. Hal ini memiliki arti bobot rumput laut memiliki hubungan berbanding terbalik terhadap tingkat konsumsi oksigen, semakin besar bobot rumput laut maka semakin kecil tingkat konsumsi oksigen yang dihasilkan per bobot rumput laut gram per satuan waktu jam berdasarkan perhitungan pada wadah tertutup. Intensitas cahaya matahari yang terserap oleh rumput laut mempengaruhi tingkat konsumsi oksigen karena hal ini berkaitan dengan produk oksigen dan karbohidrat yang dihasilkan. Grafik tingkat konsumsi oksigen rumput laut hubungan antara waktu dan tingkat konsumsi oksigen yang dilakukan pengukuran pada suatu wadah tertutup, terdapat pada Gambar 25. 0,000 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,006 0,007 30 60 90 120 150 180 T K O m g O 2 g ram j am Waktu menit 200 gramm3 400 gramm3 600 gramm3 41 Gambar 25. Persamaan linier tingkat konsumsi oksigen rumput laut Gracilaria verucosa pada berbagai kepadatan, saat terpapar cahaya matahari 6000-14000 lux dan hubungannya dengan waktu selama 180 menit dalam wadah tertutup. Rumput laut yang dipelihara bersama dengan ikan nila juga mengalami proses respirasi pada siang hari terpapar cahaya maupun malam hari tidak ada cahaya. Tingkat konsumsi oksigen rumput laut tidak sebesar tingkat konsumsi oksigen ikan nila. Gambar 26 menunjukkan tingkat konsumsi oksigen saat tanpa terpapar cahaya matahari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi oksigen rumput laut saat tanpa terpapar cahaya matahari lebih tinggi dibandingkan saat terpapar cahaya. Grafik pada Gambar 26 menggambarkan hubungan waktu terhadap tingkat konsumsi oksigen pada masing-masing bobot rumput laut. Rumput laut dengan kepadatan tinggi 600 gramm 3 menghasilkan tingkat konsumsi oksigen lebih tinggi, sedangkan pada kepadatan 400 gramm 3 dan 200 gramm 3 menghasilkan konsumsi yang tidak jauh berbeda. Tingkat konsumsi oksigen rumput laut tanpa dipapar cahaya matahari pada kepadatan 600 gramm 3 , 400 gramm 3 , dan 200 gramm 3 secara berturut-turut 0,0046 mg O 2 gramjam, 0,0025 mg O 2 gramjam, dan 0,0018 mg O 2 gramjam Lampiran 26. Grafik tingkat konsumsi oksigen rumput laut G. verucosa pada berbagai kepadatan, saat tanpa terpapar cahaya matahari dan hubungannya dengan waktu selama 180 menit dalam wadah tertutup, terdapat pada Gambar 26. 0,0030 0,0015 0,0011 0,0000 0,0005 0,0010 0,0015 0,0020 0,0025 0,0030 0,0035 200 400 600 T K O m g O 2 g ram j am Padat tanam rumput laut gramm 3 42 Gambar 26. Tingkat konsumsi oksigen rumput laut Gracilaria verucosa pada berbagai kepadatan, saat tanpa terpapar cahaya matahari dan hubungannya dengan waktu selama 180 menit dalam wadah tertutup. Gambar 27 menunjukkan persamaan kurva linier yang terbentuk dari perlakuan tingkat konsumsi oksigen rumput laut saat tanpa terpapar cahaya matahari. Persamaan linier yang terbentuk yaitu y = 0,002x + 0,006, sehingga setiap 1 gram rumput laut akan mengonsumsi oksigen sebanyak 0,008 mg O 2 gramjam dengan kondisi yang sesuai untuk wadah pemeliharaan dan tanpa cahaya yang mempengaruhi. Berdasarkan grafik Gambar 27 menunjukkan slope positif naik, pada persamaan linier memiliki arti bobot rumput laut memiliki hubungan berbanding positif terhadap tingkat konsumsi oksigen, semakin besar bobot rumput laut yang ditanam maka semakin besar tingkat konsumsi oksigen yang dilakukan per gram per satuan waktu perhitungan dalam kondisi tanpa terpapar cahaya matahari. Berikut akan disajikan Gambar 27 persamaan linier tingkat konsumsi oksigen rumput laut G. verucosa pada kepadatan 200 gramm 3 , 400 gramm 3 , dan 600 gramm 3 , saat tanpa terpapar cahaya matahari dan hubungannya dengan waktu selama 180 menit dalam wadah tertutup, grafik garis menunjukkan trend atau model yang terbentuk berdasarkan hubungan biomasa rumput laut terhadap tingkat konsumsi oksigen yang dilakukan. 0,000 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,006 0,007 0,008 30 60 90 120 150 180 T K O m g O 2 g ram j am Waktu menit 600 gramm3 400 gramm3 200 gramm3 43 Gambar 27. Persamaan linier tingkat konsumsi oksigen rumput laut Gracilaria verucosa pada berbagai padat tanam, saat tanpa terpapar cahaya matahari dan hubungannya dengan waktu selama 180 menit dalam wadah tertutup.

4.2 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Studi Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dalam Air Tawar Dan Dalam Campuran Air Tawar Dan Air Laut

3 92 100

Efektifitas Pertumbuhan Bibit Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap Pengaruh Mineral Fe, Na, Ca, Mg, Dan Cl Pada Akuarium Air Tawar Dan Campuran Air Tawar Dan Air Laut.

4 66 64

Analisis Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Kolam Air Tawar Dan Campuran Air Laut Berdasarkan Perubahan Kandungan Mineral

2 52 116

Screening of Probiotic Bacterium for Controling Streptococcosis in Tilapia Oreochromis niloticus.

0 4 112

Improvement of corn quality using physical mechanism and fermentation with Rhizopus oligosporus and its utilization in tilapia (Oreochromis niloticus) feed

0 5 173

Changes of Media Quality with production of Tilapia Oreochromis niloticus on Intensive Cultivation with Outdoor IMTA System by aplication of Different fish Density

0 3 97

The evaluation use coconut leaves substrates with different area to increase media quality and production of Tilapia Oreochromis niloticus base on periphyton.

0 5 66

Improvement of corn quality using physical mechanism and fermentation with Rhizopus oligosporus and its utilization in tilapia (Oreochromis niloticus) feed

0 3 100

The Improvement of the Survival, Growth and Production of Vaname Shrimp (Litopenaeus vannamei) and Seaweed (Gracilaria verucosa) based on Polyculture Cultivation | Susilowati | International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-exist

0 0 6