Konsentrasi TAN, Nitrit, dan Nitrat, dan Fosfat

26 Tabel 2. Nitrogen dalam air yang dikeluarkan oleh ikan nila Oreochromis niloticus pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan mgL. Padat tanam gramm 3 Minggu ke- 1 2 3 4 5 200 1.589±0.00 2.004±0.13 ab 2.148±0.30 ab 2.271±0.13 ab 2.504±0.13 bc 400 1.589±0.00 2.032±0.02 a 2.235±0.16 ab 2.429±0.17 a 2.797±0.10 b 600 1.589±0.00 2.060±0.03 a 2.358±0.24 a 2.564±0.32 a 3.151±0.10 a 1.589±0.00 1.779±0.12 b 1.871±0.13 b 1.825±0.24 b 2.257±0.19 c Keterangan :  Huruf superscript dibelakang nilai standar deviasi yang berbeda pada setiap kolom menunjukkan pengaruh perlakuan yang berbeda nyata P0,05  Pada minggu ke-6 telah dilakukan pemanenan, sehingga angka N yang dikeluarkan ikan nila sebesar 0 tidak dilakukan pengukuran.

4.1.6 Konsentrasi TAN, Nitrit, dan Nitrat, dan Fosfat

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan konsentrasi nitrogen TAN, nitrat, dan nitrit dan fosfat pada perlakuan polikultur ikan nila dan rumput laut dengan budidaya monokultur ikan nila. Kemampuan rumput laut dalam menyerap nitrogen di wadah pemeliharaan mampu mengurangi konsentrasi nitrogen di wadah pemeliharaan. Konsentrasi TAN pada Gambar 12 menunjukkan pada perlakuan ikan nila 100 ekorm 3 tanpa rumput laut menghasilkan konsentrasi TAN paling tinggi. Setiap minggu konsentrasi TAN pada perlakuan ini semakin meningkat, dan pada minggu kedua menuju minggu ketiga, peningkatan TAN lebih tinggi dari minggu sebelum dan sesudahnya, terlihat dari kemiringan grafik yang lebih curam. Konsentrasi TAN perlakuan tersebut yaitu 2,470±0,3 mgL selama 35 hari pemeliharaan Lampiran 20. Konsentrasi TAN pemeliharaan polikultur rumput laut dan ikan nila kepadatan 100 ekorm 3 lebih rendah dari perlakuan monokultur ikan nila saja. Perlakuan dengan kepadatan rumput laut paling tinggi 600 gramm 3 + ikan nila 100 ekorm 3 memiliki konsentrasi TAN terendah setiap minggu yaitu 0,303±0,1 mgL pada 35 hari pemeliharaan, akan tetapi tidak berbeda nyata terhadap perlakuan dengan kepadatan 400 gramm 3 rumput laut + ikan nila 100 ekorm 3 yaitu 0,369±0,3 mgL, sedangkan perlakuan dengan kepadatan rumput laut lebih rendah 200 gramm 3 + ikan nila 100 ekorm 3 menghasilkan TAN lebih tinggi dari kedua perlakuan sebelumnya yaitu 0,961±0,4 mgL. Perlakuan polikultur dengan 27 perbedaan kepadatan rumput laut yang berbeda memiliki konsentrasi TAN yang tidak berbeda nyata, tetapi ketiga perlakuan tersebut berbeda nyata terhadap perlakuan tanpa rumput laut atau monokultur P0,05. Gambar 12. Konsentrasi TAN di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan. Hasil pengukuran TAN di wadah pemeliharaan polikultur ikan nila dan rumput laut maupun monokultur ikan nila selama 35 hari pemeliharaan menghasilkan persamaan kubik, TAN = 2,470 – 0,01051x + 0,000016x 2 – 0,0000001x 3 dengan R 2 = 92,6. Berdasarkan persamaan tersebut, setiap 1 gram rumput laut dipelihara bersama ikan nila dengan kepadatan 100 ekorm 3 akan menghasilkan TAN sebanyak 2,459 mgL pada kondisi wadah pemeliharaan yang sesuai. Gambar 13 menunjukkan garis membentuk slope negatif turun, peningkatan padat tanam rumput laut berbanding terbalik terhadap konsentrasi TAN yang dihasilkan, semakin besar padat tanam rumput laut yang ditanam maka semakin rendah konsentrasi TAN yang dihasilkan. Hal ini terlihat pada 600 gramm3 rumput laut, konsentrasi TAN jauh lebih rendah dibandingkan pemeliharaan tanpa rumput laut, memiliki korelasi -0,875 dan signifikan P0,05. Berikut disajikan grafik garis model dari penambahan rumput laut dengan berbagai kepadatan terhadap konsentrasi TAN selama 35 hari pemeliharaan di wadah budidaya Gambar 13. -0,5 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 1 2 3 4 5 K onse nt ras iTA N m g L Minggu ke- 0 gramm3 200 gramm3 400 gramm3 600 gramm3 28 Gambar 13. Persamaan konsentrasi TAN di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan. Konsentrasi nitrit pada Gambar 14 menunjukkan perlakuan kepadatan 100 ekorm 3 ikan nila tanpa rumput laut memilki konsentrasi nitrit paling tinggi setiap minggu dibandingkan perlakuan polikultur dengan penambahan rumput laut, konsentrasi nitrit perlakuan monokultur sebesar 0,622±0,30 mgL selama 35 hari pemeliharaan. Minggu keempat konsentrasi nitrit perlakuan tersebut mengalami titik puncak dan penurunan pada minggu kelima. Konsentrasi nitrit polikultur rumput laut dan ikan nila menunjukkan perbedaan lebih rendah dari perlakuan tanpa rumput laut. Perlakuan kepadatan 600 gramm 3 rumput laut + ikan nila 100 ekorm 3 menunjukkan konsentrasi nitrit paling rendah selama 35 hari pemeliharaan yaitu 0,087±0,03 mgL berbeda nyata terhadap ketiga perlakuan yang lain. Perlakuan 200 gramm 3 rumput laut + ikan nila 100 ekorm 3 dan 400 gramm 3 rumput laut + ikan nila 100 ekorm 3 memiliki nilai nitrit tidak berbeda nyata, secara berturut-turut 0,324±0,12 mgL dan 0,253±0,17 mgL. Namun, ketiga perlakuan polikultur ikan nila dan rumput laut berbeda nyata tehadap perlakuan tanpa rumput laut Lampiran 21. Grafik konsentrasi nitrit NO 2 - hubungan penambahan waktu pemeliharaan dengan konsentrasi nitrit yang dihasilkan selama 35 hari pemeliharaan, terdapat pada Gambar 14. 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 200 400 600 K onsentr as i T A N m g L Padat tanam rumput laut gramm 3 Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 29 Gambar 14. Konsentrasi nitrit NO 2 - di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan. Gambar 15 menunjukkan konsentrasi nitrit media pemeliharaan polikultur rumput laut dan ikan nila maupun monokultur ikan nila. Pengukuran nitrit NO2- selama 35 hari pemeliharaan menghasilkan persamaan kurva kubik. yaitu Nitrit = 0,6220 – 0,002595x + 0,000007x 2 – 0,0000001x 3 dengan R 2 =62,6. Berdasarkan persamaan kubik tersebut, maka setiap 1 gram rumput laut dipelihara bersama ikan nila kepadatan 100 ekorm3 akan menghasilkan konsentrasi nitrit di wadah pemeliharaan sebesar 0,619 mgL kondisi wadah pemeliharaan sesuai untuk pemeliharaan ikan nila selama 35 hari. Grafik garis membentuk slope negatif dengan nilai korelasi -0,765 yaitu semakin tinggi peningkatan padat tanam rumput laut, konsentrasi nitrit semakin rendah dengan signifikan P0,05. Garis pada persamaan kubik Gambar 15 membentuk slope negatif turun yang artinya padat tanam rumput laut memiliki nilai berbanding terbalik terhadap konsentrasi nitrit yang dihasilkan. Semakin besar padat tanam rumput laut yang ditanam maka semakin rendah konsentrasi nitrit yang dihasilkan selama 35 hari pemeliharaan bersama ikan nila 100 ekorm 3 , terlihat pada biomasa rumput laut 600 gramm 3 akan menghasilkan nitrit lebih rendah dibanding tanpa rumput laut 0 gramm 3 . Grafik garis menggambarkan hubungan peningkatan padat tanam rumput laut terhadap konsentrasi nitrit di wadah pemeliharaan ikan nila dan rumput laut selama 35 hari, terdapat pada Gambar 15. -0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1 2 3 4 5 K onsentr as i nit ri t m g L Minggu ke- 0 gramm3 200 gramm3 400 gramm3 600 gramm3 30 Gambar 15. Persamaan konsentrasi nitrit NO 2 - di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan. Konsentrasi nitrat pada Gambar 16 menunjukkan perlakuan ikan nila 100 ekorm 3 tanpa rumput laut memiliki konsentrasi nitrat selalu lebih tinggi sejalan dengan bertambahnya waktu dibandingkan dengan perlakuan penambahan rumput laut polikultur. Perlakuan monokultur mengalami peningkatan nitrat sampai minggu ketiga dan terjadi penurunan setelahnya hingga minggu kelima, tetapi nilai tersebut masih lebih besar dari perlakuan polikultur ikan nila dan rumput laut. Konsentrasi nitrat perlakuan monokultur ikan nila adalah 7,319±1,34 mgL selama 35 hari pemeliharaan. Konsentrasi nitrat perlakuan tanpa rumput laut monokultur berbeda nyata terhadap perlakuan polikultur P0,05. Konsentrasi nitrat perlakuan dengan kepadatan rumput laut paling besar 600 gramm 3 + ikan nila 100 ekorm 3 selalu menghasilkan nilai paling kecil sebesar 0,370±0,22 mgL dibandingkan dengan perlakuan penambahan rumput laut yang lain. Nilai tersebut tidak berbeda jauh dengan konsentrasi nitrat yang dihasilkan pada perlakuan dengan kepadatan rumput laut 400 gramm 3 + ikan nila 100 ekorm 3 sebesar 0,998±0,24 mgL selama 35 hari pemeliharaan. Perlakuan dengan kepadatan rumput laut 200 gramm 3 + ikan nila 100 ekorm 3 menghasilkan nitrat yang memiliki nilai lebih besar dan tidak berbeda nyata dari kedua perlakuan polikultur yang lain P0,05, memiliki nilai sebesar 1,635±0,39 mgL Lampiran 22. 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 200 400 600 K onse nt ras i ni tr it m g L Padat tanam rumput laut gramm 3 Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 31 Gambar 16. Konsentrasi nitrat NO 3 - di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan. Gambar 17 menggambarkan konsentrasi nitrat NO 3 - wadah pemeliharaan budidaya ikan nila dan rumput laut selama 35 hari. Persamaan kurva kubik yang terbentuk pada pemeliharaan ikan nila dan rumput laut terhadap konsentrasi nitrat NO 3 - adalah nitrat = 7,319 – 0,04945x + 0,000126x 2 -0,0000001x 3 dengan R2= 95,7, sehingga setiap 1 gram rumput laut dipelihara bersama ikan nila dengan kepadatan 100 ekorm 3 menghasilkan nitrat 7,269 mgL kondisi wadah pemeliharaan yang sesuai, yaitu sumbu axis x merupakan padat tanam rumput laut yang ditanam dan sumbu ordinat y merupakan konsentrasi nitrat yang dihasilkan selama 35 hari pemeliharaan di wadah pemeliharaan. Grafik garis menunjukkan kecenderungan negatif dengan korelasi -0,848 yaitu peningkatan padat tanam semakin menurunkan konsentrasi nitrat di wadah pemeliharaan dan signifikan P0,05. Garis persamaan kubik Gambar 17 menunjukkan slope negatif turun memiliki arti bahwa padat tanam rumput laut berbanding terbalik dengan konsentrasi nitrat yang dihasilkan selama 35 hari pemeliharaan, semakin besar padat tanam rumput laut maka semakin rendah konsentrasi nitrat NO 3 - yang dihasilkan. Konsentrasi nitrat pada 600 gramm 3 akan lebih rendah dari tanpa rumput laut 0 gramm 3 . Konsentrasi nitrat persamaan kubik perlakuan monokultur dan polikultur ikan nila dan rumput laut yang diperlihara bersama selama 35 hari pemeliharaan, terdapat pada Gambar 17. -2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 1 2 3 4 5 K onse nt ras i ni tr at m g L Minggu ke- 0 gramm3 200 gramm3 400 gramm3 600 gramm3 32 Gambar 17. Persamaan konsentrasi nitrat NO 3 - di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan. Konsentrasi fosfat perlakuan ikan nila 100 ekorm 3 tanpa rumput laut pada Gambar 18 terlihat mengalami peningkatan setiap minggu dan memiliki nilai yang lebih besar dari perlakuan yang lain. Peningkatan konsentrasi fosfat perlakuan ini terjadi pada minggu keempat, terlihat dari grafik lebih curam dari minggu sebelumnya. Konsentrasi fosfat perlakuan ini memiliki nilai 6,328±0,48 mgL selama 35 hari pemeliharaan. Nilai ini tidak berbeda nyata terhadap perlakuan pada kepadatan 200 gramm 3 rumput laut + ikan nila 100 ekorm 3 yang memiliki konsentrasi fosfat 5,716±0,58 mgL. Konsentrasi fosfat pada perlakuan dengan kepadatan rumput laut 600 gramm 3 + ikan nila 100 ekorm 3 menghasilkan konsentrasi fosfat lebih rendah dibandingkan perlakuan lain dan bahkan mengalami penurunan pada minggu ketiga hingga kelima, perlakuan ini memiliki nilai fosfat 1,762±0,63 mgL. Nilai tersebut tidak berbeda nyata terhadap perlakuan dengan kepadatan 400 gramm 3 rumput laut + ikan nila 100 ekorm 3 dengan konsentrasi fosfat 3,700±0,56 mgL P0,05 Lampiran 23. Konsentrasi fosfat di wadah pemeliharaan budidaya ikan nila dan rumput laut secara monokultur maupun polikultur selama 35 hari masa pemeliharaan hubungan antara waktu pemeliharaan dengan konsentrasi fosfat yang dihasilkan, terdapat pada Gambar 18. 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0 9,0 10,0 200 400 600 K onse nt ras i ni tr at m g L Padat tanam rumput laut gramm 3 Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3 33 Gambar 18. Konsentrasi fosfat PO 4 3- di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan. Gambar 19 menunjukkan konsentrasi fosfat di wadah pemeliharaan selama 35 hari pemeliharaan ikan nila dan rumput laut. Hasil pengukuran fosfat pemeliharaan ikan nila dan rumput laut secara polikultur menghasilkan persamaan kurva kubik, fosfat = 6,328 – 0,01745x + 0,000087x 2 – 0,0000001x 3 dengan R 2 = 71,8, maka setiap 1 gram rumput laut dipelihara bersama ikan nila dengan kepadatan 100 ekorm 3 selama 35 hari akan menghasilkan fosfat sebesar 6,310 mgL dengan catatan kondisi wadah pemeliharaan yang sesuai dengan pemeliharaan ikan nila, yaitu sumbu axis x merupakan padat tanam rumput laut yang dipelihara dan sumbu ordinat y adalah konsentrasi fosfat yang ada di wadah budidaya. Grafik garis memiliki kecenderungan negatif yaitu peningkatan padat tanam rumput laut, semakin menurunkan konsentrasi fosfat dengan korelasi -0,709 dan signifikan P0,05. Berdasarkan persamaan garis, terbentuk slope negatif turun yang memiliki arti padat tanam awal rumput laut akan berbanding terbalik dengan konsentrasi fosfat, semakin besar biomasa rumput laut maka akan semakin kecil konsentrasi fosfat yang dihasilkan selama 35 hari pemeliharaan. Oleh karena itu pada biomasa rumput laut 600 gramm 3 akan menghasilkan fosfat lebih rendah dari perlakuan tanpa rumput laut 0 gramm 3 . Grafik persamaan dari konsentrasi fosfat di wadah pemeliharaan selama 35 hari pemeliharaan pada perlakuan monokultur dan polikultur ikan nila bersama rumput laut, terdapat pada Gambar 19. 0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 1 3 4 5 K onse nt ras i fosf at m g L Minggu ke- 0 gramm3 200 gramm3 400 gramm3 600 gramm3 34 Gambar 19. Persamaan konsentrasi fosfat PO 4 3- di wadah pemeliharaan pada berbagai padat tanam rumput laut selama 35 hari pemeliharaan.

4.1.7 Penyerapan Nitrogen

Dokumen yang terkait

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Studi Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dalam Air Tawar Dan Dalam Campuran Air Tawar Dan Air Laut

3 92 100

Efektifitas Pertumbuhan Bibit Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap Pengaruh Mineral Fe, Na, Ca, Mg, Dan Cl Pada Akuarium Air Tawar Dan Campuran Air Tawar Dan Air Laut.

4 66 64

Analisis Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Kolam Air Tawar Dan Campuran Air Laut Berdasarkan Perubahan Kandungan Mineral

2 52 116

Screening of Probiotic Bacterium for Controling Streptococcosis in Tilapia Oreochromis niloticus.

0 4 112

Improvement of corn quality using physical mechanism and fermentation with Rhizopus oligosporus and its utilization in tilapia (Oreochromis niloticus) feed

0 5 173

Changes of Media Quality with production of Tilapia Oreochromis niloticus on Intensive Cultivation with Outdoor IMTA System by aplication of Different fish Density

0 3 97

The evaluation use coconut leaves substrates with different area to increase media quality and production of Tilapia Oreochromis niloticus base on periphyton.

0 5 66

Improvement of corn quality using physical mechanism and fermentation with Rhizopus oligosporus and its utilization in tilapia (Oreochromis niloticus) feed

0 3 100

The Improvement of the Survival, Growth and Production of Vaname Shrimp (Litopenaeus vannamei) and Seaweed (Gracilaria verucosa) based on Polyculture Cultivation | Susilowati | International Journal of Marine and Aquatic Resource Conservation and Co-exist

0 0 6