109 Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pendidikan, Dan Sosial Terhadap Jiwa Dan Minat Kewirausahaan Mahasiswa
manusia, karena tempat pertama manusia berinteraksi dimulai dari keluarga. Berdasarkan penelitian dan pengalaman klinis, orangtua merupakan faktor utama
dalam belajar anak Hawadi, 2001. Karakteristik keluarga meliputi usia orangtua, status pernikahan orangtua, ukuran keluarga, pendidikan orangtua, pekerjaan
orangtua, serta penghasilan orangtua.
Usia Orangtua
Pengkategorian usia pada penelitian ini mengacu pada Hurlock 1991 yang mengategorikan usia menjadi tiga kelompok: dewasa awal 18-40 tahun, dewasa
madya 41-60 tahun, dan dewasa lanjut atau lanjut usia 60 tahun. Berdasarkan klasifikasi tersebut, umur ayah contoh paling banyak tergolong dewasa madya
93.4 dengan sebaran antara 33-68 tahun dan rata-rata 49.7 tahun, sedangkan sebaran umur ibu antara 31-62 tahun dan rata-rata 45.3 tahun. Sebagian besar umur
ibu 82.1 tergolong dewasa madya Tabel 10. Fase dewasa madya merupakan masa transisi dan paling ditakuti diantara fase kehidupan lainnya. Pada masa
dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini
dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial. Sebanyak 4.0 persen ayah dan 0.8 persen ibu contoh sudah meninggal dunia. Jumlah ini sudah dikeluarkan dari penghitungan
rentang dan rataan umur orangtua contoh.
Status Pernikahan
Status pernikahan orangtua contoh berdasarkan Tabel 10 menunjukkan sebagian besar 91.3 berstatus menikah 92.1 mahasiswa laki-laki dan 90.7
mahasiswa perempuan, hal itu berarti hampir seluruh contoh memiliki keluarga utuh. Keluarga yang utuh memberikan peluang besar bagi anak untuk membangun
kepercayaan terhadap kedua orang tuanya yang merupakan unsur esensial dalam membantu anak memiliki dan mengembangkan diri Putri, 2008. Situasi kehidupan
orangtua, seperti status pernikahan, pekerjaan, dan keadaan sosial ekonomi sangat mempengaruhi kualitas hubungan antara remaja dan orangtuanya Papalia
et al., 2009.
Status orangtua yang utuh menikah cenderung memiliki kehangatan yang tinggi dibandingkan dengan orangtua tunggal. Selain itu, remaja laki-laki dan
perempuan yang orangtuanya bercerai lebih menunjukkan masalah akademis, psikologis, dan perilaku, dibandingkan teman sebaya yang orangtuanya tidak
bercerai Sun dalam Papalia et al., 2009. Tidak terdapat perbedaan status
pernikahan orangtua antara contoh laki-laki dan perempuan p0,05.