15.9 13.9 67.3 18.8 Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pendidikan, Dan Sosial Terhadap Jiwa Dan Minat Kewirausahaan Mahasiswa
kerja p=.015. Pada kedua indikator tersebut, mahasiswa laki-laki memiliki rataan skor lebih baik dibandingkan mahasiswa perempuan.
Kepemilikan Informasi Kewirausahaan
Kepemilikan informasi kewirausahaan merupakan salah satu modal awal memulai sebuah usaha, karena salah satu karakter seorang wirausaha adalah
keinginan kuat memperoleh informasi. Hal ini sudah dibuktikan oleh Singh dan Krishna
dalam Indarti et al. 2008 di India bahwa keinginan kuat untuk memperoleh informasi adalah salah satu karakter utama seorang wirausaha. Kepemilikan
informasi kewirausahaan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah akses informasi bisnis, peluang usaha, dan informasi kewirausahaan lain dari berbagai
sumber juga memadai. Sebaran presentase contoh yang setuju pada indikator ketersedian informasi kewirausahaan disajikan dalam Tabel 24.
Tabel 24 Sebaran Persentase Contoh yang Setuju pada Indikator Ketersedian Informasi Kewirausahaan
No Indikator Ketersedian
Informasi Kewirausahaan Perempuan
n=151 Laki-laki
n=101 Total
n=252
1 Mendapatkan informasi kewirausahaan dari
berbagai sumber 61.6 74.3
66.7 2
Memiliki informasi peluang usaha 57.6
54.5 56.3
3 Memiliki informasi kewirausahaan yang memadai
43.7 49.5
46.0 4
Memiliki akses informasi bisnis 40.4
44.6 42.1
Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh mahasiswa perempuan 57.6 dan mahasiswa laki-laki 54.5 memiliki informasi peluang usaha, ada
yang berasal dari teman, internet, lembaga kemahasiswaan BEM, DPM,dan UKM, seminar dan pelatihan kewirausahaan, temu tokoh usaha, serta direktorat
pengembangan karir dan alumni universitas. Begitu juga dengan kepemilikan informasi bisnis 40.4 mahasiswa perempuan dan 44.6 mahasiswa laki-laki
paling banyak memperoleh informasi pada sumber yang sama dengan sumber informasi peluang usaha. Hal ini yang membuktikan bahwa mahasiswa perempuan
61.6 dan mahasiswa laki-laki 74.3 memperoleh informasi kewirausahaan dari berbagai sumber, meskipun hanya 43.7 persen mahasiswa perempuan dan 49.5
persen mahasiswa laki-laki yang memiliki informasi kewirausahaan memadai dalam arti memberikan kesempatan besar bagi contoh mewujudkannya dalam sebuah
usaha atau sekedar menambah keberanian, motivasi dan minat berwirausaha. Hasil uji beda menunjukkan hanya indikator kepemilikan berbagai sumber informasi
kewirausahaan yang bebeda nyata antara kedua kelompok contoh, dalam hal ini mahasiswa laki-laki lebih banyak memiliki sumber informasi kewirausahaan
dibandingkan mahasiswa perempuan p=.041.
Akses Modal
Kristiansen diacuh oleh Indarti et al. 2008 menyatakan akses modal menjadi
salah satu penentu kesuksesan suatu usaha. Akses kepada modal merupakan hambatan klasik dalam memulai usahausaha baru, setidaknya terjadi di negara-
negara berkembang dengan dukungan lembaga-lembaga penyedia keuangan yang tidak begitu kuat Indarti
et al. 2008. Sebaran contoh yang setuju pada indikator akses modal disajikan pada Tabel 25.
Tabel 25 Sebaran Persentase Contoh yang Setuju pada Indikator Akses Modal
No Indikator Akses
Modal Perempuan
n=151 Laki-laki
n=101 Total
n=252
1 Sumber modal berperan sangat penting dalam
berwirausaha 74.8 78.2
76.2 2
Memiliki modal sendiri untuk berwirausaha 46.4 50.5
48.0 3
Pengetahuan mendapatkan modal usaha 40.4
45.5 42.5
4 Berhubungan baik dengan sumber modal
29.8 30.7
30.2
Hasil penelitian menunjukan 74.8 persen mahasiswa perempuan dan 78.2 persen mahasiswa laki-laki menyatakan sumber modal berperan sangat penting
dalam berwirausaha. Hal ini diartikan bahwa modal dapat menjadi salah satu hambatan utama dalam menjalankan wirausaha. Oleh karena itu, sebanyak 46.4
persen mahasiswa perempuan dan 50.5 persen mahasiswa laki-laki yang memiliki modal sendiri untuk berwirausaha. Selain itu, sebanyak 40.4 persen mahasiswa
perempuan dan 45.5 persen mahasiswa laki-laki memiliki pengetahuan tentang cara mendapatkan modal usaha, namun hanya 29.8 persen mahasiswa perempuan dan
30.7 persen mahasiswa laki-laki yang memiliki hubungan baik dengan sumber modal. Hasil uji beda menunjukkan tidak ada indikator akses modal yang berbeda
nyata antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki p0.10.
Kepemilikan Jaringan Sosial
Mazzarol diacuh oleh Indarti et al. 2008 menyatakan kepemilikan jaringan
sosial mempengaruhi minat kewirausahaan seseorang, karena kepemilikan jaringan sosial mampu membuka semua kesempatan bisnis yang ada, mengatasi
permasalahan modal kerja, teknologi produksi, informasi bisnis, investasi, perubahan kebijakan dan peraturan, sehingga usaha akan lebih efektif dan efisien dan
mengurangi resiko usaha. Selain itu, Gregoire et al. diacuh oleh Gadar dan Yunus
2009 menyatakan kepemilikan jaringan sosial merupakan faktor yang paling berpengaruh pada wirausaha wanita. Sebaran contoh yang setuju pada indikator
kepemilikan jaringan sosial disajikan pada Tabel 26.
Tabel 26 Sebaran Contoh yang Setuju pada Indikator Kepemilikan Jaringan Sosial
No Indikator Kepemilikan Jaringan Sosial
Perempuan n=151
Laki-laki n=101
Total n=252
1 Suka berteman dan bergaul
96.7 94.1
95.6 2
Aktif dalam organisasiperkumpulan tertentu 80.1
79.2 79.8
3 Jaringan pergaulan yang luas
74.2 77.2
75.4 4
Jaringan usaha yang luas 29.1
28.7 29.0
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa perempuan 96.7 dan mahasiswa laki-laki 94.1 suka berteman dan bergaul, serta sebanyak 74.2
persen mahasiswa perempuan dan 77.2 persen mahasiswa laki-laki memiliki jaringan pergaulan yang luas, namun hanya 29.1 persen mahasiswa perempuan dan 28.7
persen mahasiswa laki-laki yang memiliki jaringan usaha yang luas. Selain itu, lebih dari tiga perempat mahasiswa perempuan 80.1 dan mahasiswa laki-laki 79.2
aktif dalam organisasi atau perkumpulan tertentu, baik di kampus maupun di luar kampus. Hal ini menunjukkan contoh memiliki peluang untuk bertemu dan menjalin
hubungan baik dengan sumber informasi kewirausahaan, mengakses sumber modal, serta mendapatkan dukungan teman dalam berwirausaha. Hasil uji beda
menunjukkan hanya ada satu indikator yang berbeda nyata antar kedua kelompok contoh. Indikator tersebut adalah indikator kepemilikan jaringan yang luas, dalam hal
ini mahasiswa laki-laki memiliki jaringan yang lebih luas dibandingkan mahasiswa perempuan p=.090. Hal tersebut berarti mahasiswa laki-laki memiliki peluang yang
lebih besar dalam berwirausaha.
Dukungan Masyarakat
Dukungan masyarakat dalam penelitian ini adalah situasi dan kondisi yang mendukung contoh untuk terlibat dalam masyarakat, membangun konsep diri positif
tentang kewirausahaan dan mencapai kesuksesan dalam hidup. Seseorang yang memiliki teman dekat atau tetangga yang berwirausaha, memiliki peluang dua kali
lipat untuk menjadi seorang wirausaha baru ‘ a nascent entrepreneur’ Davidsson dan
Honig 2003.Sebaran contoh yang setuju pada indikator dukungan masyarakat disajikan dalam Tabel 27.
Tabel 27 Sebaran Persentase Contoh yang Setuju pada Indikator Dukungan Masyarakat
No Indikator Dukungan Masyarakat
Perempuan n=151
Laki-laki n=101
Total n=252
1 Tetangga banyak yang berwirausahaberdagang 66.9
46.5 58.7
2 Merasa senang berada di lingkungan tempat tinggal
90.7 90.1
90.5 3
Sering dimintai tolong untuk membantu kegiatan di sekitar rumah RT, RW, masjidlainnya
45.0 52.5 48.0
4 Masyarakat sekitar sangat peduli dengan
pendidikan dan mendorong untuk sukses 77.5 71.3
75.0
Hasil penelitian menunjukkan sekitar tiga perempat contoh, baik mahasiswa perempuan 77.5 dan mahasiswa laki-laki 71.3, hidup dengan masyarakat
yang sangat peduli terhadap pendidikan dan mendorong contoh untuk sukses. Hal tersebut yang mungkin menyebabkan contoh, baik mahasiswa perempuan 90.7
maupun mahasiswa laki-laki 90.1 merasa senang berada di lingkungan tempat tinggal mereka. Selain itu, contoh sering dimintai tolong untuk membantu kegiatan di
sekitar rumah, baik RT, RW, masjid maupun kegiatan lainnya 45.0 mahasiswa perempuan dan 52.5 mahasiswa laki-laki, dan sebanyak 66.9 persen mahasiswa
perempuan dan 46.5 persen mahasiswa laki-laki memiliki banyak tetangga yang berwirausahaberdagang.
Wirausahawan yang akan berhasil salah satunya adalah wirausahawan yang memiliki bakat dan selanjutnya dibentuk melalui suatu pendidikan atau pelatihan,
serta hidup di lingkungan yang berhubungan dengan dunia usaha Kemendiknas 2010. Hasil uji beda menunjukkan mahasiswa perempuan memiliki lebih banyak
tetangga yang berwirausahaberdagang dibandingkan mahasiswa laki-laki p=.002. Selain itu, dibandingkan mahasiswa laki-laki, mahasiswa perempuan merasa lebih
senang berada di tempat tinggal asalnya p=.089, namun contoh yang lebih sering dimintai tolong untuk membantu kegiatan di sekitar rumah, baik RT, RW, masjid
maupun lainnya adalah mahasiswa laki-laki p=.071.
Dukungan Guru
Dukungan guru yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah dorongan guru terhadap contoh untuk berwirausaha dan mempengaruhi pendapat dan keyakinan
contoh bahwa dengan berwirausaha akan mencapai kebebasan finansial dan tidak perlu susah mencari kerja. Kelekatan dengan guru menunjukkan peranan guru
dalam mempengaruhi pembentukan persepsi dan minat karir contoh. Sebaran contoh yang setuju pada indikator dukungan guru disajikan pada Tabel 28.
Tabel 28 Sebaran Persentase Contoh yang Setuju pada Indikator Dukungan Guru
No Indikator Dukungan Guru
Perempuan n=151
Laki-laki n=101
Total n=252
1 Guru mendorong berwirausaha
63.6 54.5
59.9 2
Guru berpendapat dengan berwirausaha, tidak perlu susah mencari kerja
68.9 59.4 65.1
3 Guru percaya bahwa dengan memiliki usaha akan
membuat lebih mandiri dan miliki kebebasan finansial 80.8 74.3
78.2
Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh mahasiswa perempuan 63.6 dan mahasiswa laki-laki 54.5 mendapatkan dorongan guru untuk
berwirausaha. Sebanyak 80.8 persen mahasiswa perempuan dan 74.3 persen mahasiswa laki-laki memiliki guru yang percaya dengan memiliki usaha akan
membuat lebih mandiri dan miliki kebebasan finansial. Selain itu, sebanyak 68.9 persen mahasiswa perempuan dan 59.4 persen mahasiswa laki-laki memiliki guru
yang berpendapat dengan berwirusaha, tidak perlu susah mencari kerja. Hasil uji beda menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata antar kedua kelompok contoh
pada seluruh indikator dukungan guru p0.10.
Lingkungan Sosial Total
Lingkungan sosial total diperoleh dari penjumlahan total skor dukungan teman, dukungan masyarakat, ketersedian informasi kewirausahaan, akses modal,
kepemilikan jaringan sosial, dan dukungan guru. Hasil tabulasi silang menunjukkan lebih dari separuh contoh 57.9, baik mahasiswa perempuan 58.9 maupun
mahasiswa laki-laki 56.4 memiliki lingkungan sosial total dengan kategori cukup baik Tabel 29.
Tabel 29 Sebaran Contoh Menurut Lingkungan Sosial dan Jenis Kelamin Lingkungan Sosial Total
Perempuan Laki-laki Total
n n
n
Kurang Baik 33.4 55 36.4 34 33.7 89 35.3
Cukup Baik 33.4-66.7 89