59 89 Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pendidikan, Dan Sosial Terhadap Jiwa Dan Minat Kewirausahaan Mahasiswa
Tabel 16 Sebaran Persentase Contoh yang Setuju pada Indikator Suasana Rumah
No Indikator Suasana Rumah
Perempuan n=151
Laki-laki n=101
Total n=252
1 Rumah memberikan ketenangan dalam
menyelesaikan pekerjaan. 92.1 93.1 92.5
2 Perhatian orangtua pada pekembangan
belajar dan bergaul 91.4 86.1 89.3
3 Rumah adalah tempat paling tepat untuk
belajar 82.1 71.3 77.8
4 Orangtua membantu kesulitan belajar
65.6 58.4
62.7
Selain itu, perhatian orangtua terhadap perkembangan belajar dan bergaul dirasakan oleh 91.4 persen mahasiswa perempuan dan 86.1 persen mahasiswa laki-
laki. 65.6 persen mahasiswa perempuan mendapatkan bantuan dari orangtua saat mengalami kesulitan belajar, sedangkan mahasiswa laki-laki hanya 58.4 persen yang
mendapatnya. Hasil uji beda menunjukkan terdapat tiga indikator suasana rumah yang berbeda antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki. Indikator yang
dimaksud antara lain: 1 perhatian orangtua pada pekembangan belajar dan bergaul, 2 rumah adalah tempat paling tepat untuk belajar, dan 3 orangtua
membantu kesulitan belajar contoh, dimana mahasiswa perempuan lebih baik dari mahasiswa laki-laki pada ketiga indikator.
Kondisi Ekonomi Keluarga
Keluarga dengan latar belakang ekonomi rendah akan memaksa ayah sebagai kepala keluarga bekerja lebih keras. Begitupun dengan ibu, turut
bertanggung jawab terhadap keluarga, ikut bekerja mencari tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Megawangi, 1993. Kondisi ekonomi yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kemampuan keluarga dalam memperoleh pendidikan, memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti pangan,
sandang dan papan, ukuran rumah yang cukup untuk dijadikan tempat tinggal yang layak, dan memberikan uang jajan yang cukup pada anak. Sebaran
persentase contoh yang setuju pada indikator kondisi ekonomi keluarga disajikan pada Tabel 17.
Hasil penelitian pada Tabel 17 menunjukkan 90.7 persen mahasiswa perempuan dan 94.1 persen mahasiswa laki-laki mengaku bahwa keluarga
mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan menyatakan penghasilan keluarga dapat mencukupi kebutuhan untuk memperoleh pendidikan 78.1 mahasiswa
perempuan dan 74.3 mahasiswa laki-laki. Bila dibandingkan persentase antara kedua indikator tersebut di atas terlihat bahwa keluarga mahasiswa laki-
laki kurang memproritaskan pemenuhan kebutuhan akan pendidikan dibandingkan mahasiswa perempuan, padahal kemampuan untuk memenuhi