Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan nyata p ≤0.10 pada beberapa
indikator jiwa wirausaha antar kedua kelompok contoh. Mahasiswa laki-laki lebih baik dibandingkan mahasiswa perempuan dalam hal: 1 kepribadian yang mantap dan
tidak mudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang lain; 2 pribadi yang independent serta memiliki rasa tanggung jawab tinggi, obyektif dan kritis; 3 orang
yang stabil secara emosional, tidak mudah tersinggung dan naik pitam, serta memiliki kepekaan sosial tinggi; 4 melihat masalah sebagai tantangan yang harus
dipecahkan; 5 diikuti dan dipercaya oleh teman atau bawahan di organisasi; 6 memiliki imajinasi dan ide-ide yang baik, sedangkan mahasiswa perempuan lebih
baik dibandingkan mahasiswa laki-laki dalam hal: 1 kepuasan kerja lebih penting daripada uang itu sendiri; dan 2 berusaha untuk berprestasi lebih baik meski tanpa
bonus finansial. Secara keseluruhan indikator jiwa wirausaha dikategorikan dalam Tabel 31 berikut.
Tabel 31 Sebaran Contoh Menurut Jiwa Kewirausahaan dan Jenis Kelamin Jiwa Kewirausahaan
Perempuan Laki-laki Total
n n n
Kurang Baik 33.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0
Cukup Baik 33.3-66.7 87
57.6 47 46.5 134 53.2
Baik 66.7 64 42.4 54 53.5
118 46.8 Total
151 100.0 101 100.0 252 100.0 Rataan ± SB Indeks
52.09 ± 14.35 55.5 ± 15.79
53.5 ± 15.01 Min – Maks Indeks
15.0 – 100.0 22.5 – 100.0
15.0 – 100.0 p-value 0.036
Keterangan: = nyata pada p ≤ 0.05
Tabel 31 di atas menunjukkan sebanyak 57.6 persen mahasiswa perempuan dan contoh total 53.2 memiliki jiwa kewirausahaan dengan kategori cukup baik.
Hal ini menunjukkan mahasiswa perempuan cukup memiliki kepercayaan diri, cukup originalitas dan kreatif, berorientasi tugas dan hasil kerja, berorientasi masa depan,
berani mengambil resiko, dan berorientasi manusia atau dengan kata lain memiliki jiwa kepemimpinan yang cukup baik. Berbeda dengan mahasiswa perempuan,
sebanyak 53.5 persen mahasiswa laki-laki termasuk kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki memiliki kepribadian yang mantap dan tidak
mudah terombang-ambing oleh pendapat dan saran orang lain, pribadi yang independent, serta memiliki rasa tanggung jawab tinggi, obyektif dan kritis, termasuk
orang yang stabil secara emosional, tidak mudah tersinggung dan naik pitam, serta memiliki kepekaan sosial tinggi, melihat masalah sebagai tantangan yang harus
dipecahkan, memiliki imajinasi dan ide-ide yang baik, serta diikuti dan dipercaya oleh teman atau bawahan di organisasi. Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan
yang nyata jiwa wirausaha antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki
p ≤0.05, dalam hal ini rataan nilai jiwa kewirausahaan mahasiswa laki-laki lebih
besar dibandingkan rataan nilai mahasiswa perempuan Tabel 31.
Minat Kewirausahaan
Minat kewirausahaan adalah rasa ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko Yuwono 2008.
Steinhoff dan Burgess diacuh oleh Suryana 2006 menyatakan ada tujuh alasan
seseorang berminat terhadap kegiatan kewirausahaan, yaitu: ingin memiliki penghasilan yang tinggi, karier yang memuaskan, bisa mengarahkan diri sendiritidak
diatur oleh orang lain, meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis, menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas, kesejahteraan hidup dalam jangka
panjang, dan ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Tabel 32 Sebaran Persentase Contoh yang Setuju pada Indikator Minat Kewirausahaan
No Indikator Minat Wirausaha
Perempuan n=151
Laki- laki
n=101 Total
n=252
1 Ingin penghasilan yang tinggi, meski tidak tetap
94.1 99.3
97.2 2
Pernah mengikuti seminar kewirausahaan 90.1
86.8 88.1
3 Menikmati mata kuliah kewirausahaan
94.1 95.4
94.8 4
Suka membuat sesuatu untuk dijual 52.5
62.9 58.7
5 Ingin bisa mengatur waktu dan diri sendiri
99.0 100.0
99.6 6
Ingin jam kerja yang fleksibel dan lebih pendek 90.1
89.4 89.7
7 Telah mewujudkan minat berwirausaha dengan
mendirikan usaha sendiri atau bersama teman-teman 49.5 39.1
43.3 8
Pernah mengikuti program magang kewirausahaan atas keinginan sendiri
37.6 18.5 26.2
9 Lebih suka memiliki pendapatan yang tetap meskipun
kecil 48.5 53.6
51.6 10
Ingin membantu orang lain dengan menciptakan lapangan kerja baru
97.0 98.7 98.0
11 Suka pekerjaan yang memungkinkan untuk
menjalankan tanggung jawab terhadap keluarga dan kerja.
96.0 99.3 98.0
12 Ingin mengatur pekerjaan dan kantor sendiri
97.0 94.7
95.6 13
Suka mendengar kisah sukses orang lain yang memiliki usaha sendiri
96.0 99.3 98.0
Keterangan: = nyata pada p ≤ 0.01, = nyata pada p ≤ 0.05, = nyata pada p ≤ 0.10
Hampir seluruh mahasiswa perempuan 94.1 dan mahasiswa laki-laki 99.3 menginginkan penghasilan yang tinggi, meski tidak tetap, terbukti hanya
48.5 persen mahasiswa perempuan dan 53.6 persen mahasiswa laki-laki yang lebih suka memiliki pendapatan tetap meskipun kecil Tabel 32. Selain itu, hampir seluruh
mahasiswa perempuan 99.0 dan mahasiswa laki-laki 100 menginginkan jam kerja yang fleksibel dan lebih pendek, ingin membantu orang lain dengan
menciptakan lapangan kerja baru, ingin bisa mengatur waktu dan diri sendiri, dan
ingin mengatur pekerjaan dan kantor sendiri. Hal ini dikarenakan hampir seluruh contoh 98.0 suka pekerjaan yang memungkinkan untuk menjalankan tanggung
jawab terhadap keluarga dan kerja, sehingga tidak ada yang harus dikorbankan salah satunya 96.0 mahasiswa perempuan dan 99.3 mahasiswa laki-laki.
Lebih dari lima perenam mahasiswa perempuan 94.1 dan mahasiswa laki- laki 95.5 sangat menikmati mata kuliah kewirausahaan yang telah didapatkan
pada tingkat pertama, sebagian besar diantaranya pernah mengikuti seminar kewirausahaan 90.1 mahasiswa perempuan dan 86.8 mahasiswa laki-laki dan
suka mendengar kisah sukses orang lain yang memiliki usaha sendiri 96.0 mahasiswa perempuan dan 99.3 mahasiswa laki-laki, namun hanya 37.6 persen
mahasiswa perempuan dan 18.5 persen mahasiswa laki-laki yang pernah mengikuti program magang kewirausahaan atas keinginan sendiri Tabel 32. Selain itu, lebih
dari separuh mahasiswa perempuan 52.5 dan mahasiswa laki-laki 62.9 suka membuat sesuatu untuk dijual, baik untuk mencari keuntungan pribadi, maupun
untuk donatur kegiatan organisasikepanitian tertentu. Terdapat 49.5 persen mahasiswa perempuan dan 39.1 persen mahasiswa laki-laki mengaku telah
mewujudkan minat berwirausaha dengan mendirikan usaha sendiri atau bersama teman-teman. Hasil uji beda menunjukkan terdapat beberapa indikator minat
wirausaha yang berbeda nyata antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan. Mahasiswa laki-laki lebih menikmati mata kuliah kewirausahaan
p0.10, telah mewujudkan minat berwirausaha dengan mendirikan usaha sendiri atau bersama teman-teman p0.05, dan lebih banyak yang pernah mengikuti
program magang kewirausahaan atas keinginan sendiri p0.01. Secara keseluruhan indikator minat wirausaha dikategorikan pada Tabel 33 berikut.
Tabel 33 Sebaran Contoh Menurut Minat Kewirausahaan dan Jenis Kelamin Minat Kewirausahaan
Perempuan Laki-laki Total
n n n
Kurang Baik 33.4 1 .7 3
3.0 4 1.6
Cukup Baik 33.3-66.7 106
70.2 58
57.4 164
65.1
Baik 66.7 44 29.1 40 39.6 84 33.3
Total 151 100.0 101 100.0 252 100.0
Rataan ± SB 59.1 ± 14.43
61.9 ± 16.90 60.2 ± 15.50
Min – Maks 30.8 – 92.3
23.1 – 96.1 23.1 – 96.1
p-value 0.079
Keterangan: = nyata pada p ≤ 0.05
Secara keseluruhan, kurang lebih dua pertiga contoh 65.1, baik mahasiswa laki-laki 57.4 maupun mahasiswa perempuan 70.2 memiliki minat
kewirausahaan dengan kategori cukup baik Tabel 33, artinya contoh memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku kewirausahaan terkategori cukup baik. Hal ini
dibuktikan dengan keikutsertaan contoh dalam seminar kewirausahaan, mendapatkan mata kuliah kewirausahaan, ingin bisa mengatur waktu dan diri sendiri,
ingin penghasilan yang tinggi, meski tidak tetap, ingin menciptakan lapangan kerja baru, suka pekerjaan yang memungkinkan untuk menjalankan tanggung jawab
terhadap keluarga dan kerja, ingin jam kerja yang fleksibel dan lebih pendek, serta suka membuat sesuatu untuk dijual.
Hasil uji beda menunjukkan terdapat perbedaan minat kewirausahaan yang nyata p
≤0.10 antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki. Nilai rataan minat kewirausahaan mahasiswa laki-laki lebih tinggi dibandingkan nilai rataan
mahasiswa perempuan, artinya mahasiswa laki-laki memiliki minat kewirausahaan lebih baik dibandingkan mahasiswa perempuan. Hal ini dikarenakan laki-laki memiliki
tanggung jawab yang lebih besar terhadap keluarganya, sehingga motivasi untuk menyejahterakan kehidupan keluarganya menjadi salah satu motivasi berwirausaha
Alma, 2009, Selain itu, Alma 2009 menyebutkan kaum perempuan memiliki beberapa faktor yang dapat menghambat mereka dalam berwirausaha salah satunya
adalah persepsi bahwa berwirausaha akan menyita banyak waktu mereka yang harusnya dalokasikan untuk mengurus dan merawat keluarga.
Hasil Uji Beda Variabel Penelitian
Hasil uji beda dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan yang nyata antar variabel-variabel penelitian berdasarkan jenis kelamin, diantaranya
karakteristik individu indeks prestasi, uang saku, pengeluaran, rasio uang saku- pengeluaran, kepemilikan tabungan, karakteristik keluarga ukuran keluarga, lama
pendidikan ayah, lama pendidikan ibu, penghasilan ayah, penghasilan ibu, lingkungan keluarga kualitas pengasuhan, relasi antar anggota keluarga, suasana
rumah, kondisi ekonomi keluarga, latar belakang budaya, lingkungan pendidikan lingkungan pendidikan sekolah, lingkungan pendidikan universitas, lingkungan
sosial dukungan teman, ketersediaan info kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial, akses modal, dukungan masyarakat, dukungan guru, jiwa kewirausahaan
kepemimpinan, kreativitas dan orisinalitas, orientasi masa depan, orientasi tugas dan hasil kerja, kepercayaan diri, keberanian mengambil resiko, dan minat
kewirausahaan. Secara keseluruhan hasil uji beda masing-masing variabel penelitian disajikan pada Tabel 34.
Tabel 34 Hasil Uji Beda Variabel Penelitian
Variabel Perempuan Laki-laki
Total Uji Beda
p-value Karakteristik Individu
Indeks prestasi 3.03 3.03
3.03 0.489
Uang saku 747,185.4
765,049.5 754,345.2 0.068 Pengeluaran 625,728.48
595,841.6 613,750.0 0.137 Rasio uang saku-pengeluaran
1.20 1.28
1.23 0.032
Kepemilikan tabungan 0.69
0.67 0.68
0.398
Karakteristik Keluarga
Ukuran keluarga 5.03
5.50 5.22
0.008 Lama Pendidikan ayah
13.05 11.60
12.47 0.009
Lama Pendidikan Ibu 12.20
11.15 11.78
0.040 Penghasilan ayah
2.47 2.15
2.34 0.027
Penghasilan Ibu 1.36 1.35
1.35 0.371
Lingkungan Keluarga 53.5
50.1 52.1 0.039
Kualitas pengasuhan 74.7 72.1
73.6 0.164
Relasi antar anggota keluarga 61.0
55.3 58.7 0.064
Suasana rumah 62.4
53.4 58.8 0.003
Kondisi ekonomi keluarga 60.3
55.8 58.5 0.080
Latar belakang budaya 78.0 75.6
77.0 0.226
Lingkungan Pendidikan 36.3 36.4
36.3 0.477
Lingkungan pend. sekolah 38.0
35.8 37.1
0.152 Lingkungan pend. universitas 34.6
37.0 35.8
0.127
Lingkungan Sosial 39.2 41.2
40.0 0.158
Dukungan Teman 48.7
54.2 50.8 0.028
Ketersediaan Info Kewirausahaan 28.6
32.5 30.5
0.105 Kepemilikan Jaringan Sosial
44.1 46.7
45.4 0.195
Akses Modal 28.7
32.8 30.7 0.084
Dukungan Masyarakat 44.7
42.9 43.9
0.268 Dukungan Guru
43.7 41.7
42.7 0.311
Jiwa Kewirausahaan 52.1
55.5 53.5 0.036
Kepemimpinan 42.0 45.8
43.5 0.126
Kreativitas dan Orisinalitas 48.0 51.2
49.2 0.147
Orientasi Masa Depan 62.0 62.0
61.8 0.490
Orientasi Tugas dan Hasil Kerja 60.8 64.0 62.1
0.129 Kepercayaan Diri
40.6 47.0
43.3 0.006 Keberanian Mengambil Resiko
55.6 59.3
57.0 0.057
Minat Kewirausahaan 59.1
61.9 60.2 0.079
Keterangan: = nyata pada p ≤ 0.01, = nyata pada p ≤ 0.05; = nyata pada p ≤ 0.1
Hasil uji beda menunjukkan karakteristik individu yang berbeda nyata antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan rasio uang saku-pengeluaran
p=.032, dalam hal ini mahasiswa laki-laki memiliki rataan rasio yang lebih besar dibandingkan mahasiswa perempuan. Hal ini karena mahasiswa laki-laki memiliki
uang saku yang yang lebih besar dibandingkan mahasiswa perempuan p=.068 dengan pengeluaran yang tidak berbeda nyata secara statistik p=.137, sedangkan
karekteristik keluarga yang berbeda nyata adalah ukuran keluarga, lama pendidikan ayah, lama pendidikan ibu, penghasilan ayah.
Mahasiswa laki-laki memiliki ukuran keluarga yang lebih besar dibandingkan mahasiswa perempuan p=.008 Ada kemungkinan mahasiswa laki-laki lebih sedikit
mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua dibandingkan mahasiswa