180 Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pendidikan, Dan Sosial Terhadap Jiwa Dan Minat Kewirausahaan Mahasiswa

manusia, karena tempat pertama manusia berinteraksi dimulai dari keluarga. Berdasarkan penelitian dan pengalaman klinis, orangtua merupakan faktor utama dalam belajar anak Hawadi, 2001. Karakteristik keluarga meliputi usia orangtua, status pernikahan orangtua, ukuran keluarga, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, serta penghasilan orangtua. Usia Orangtua Pengkategorian usia pada penelitian ini mengacu pada Hurlock 1991 yang mengategorikan usia menjadi tiga kelompok: dewasa awal 18-40 tahun, dewasa madya 41-60 tahun, dan dewasa lanjut atau lanjut usia 60 tahun. Berdasarkan klasifikasi tersebut, umur ayah contoh paling banyak tergolong dewasa madya 93.4 dengan sebaran antara 33-68 tahun dan rata-rata 49.7 tahun, sedangkan sebaran umur ibu antara 31-62 tahun dan rata-rata 45.3 tahun. Sebagian besar umur ibu 82.1 tergolong dewasa madya Tabel 10. Fase dewasa madya merupakan masa transisi dan paling ditakuti diantara fase kehidupan lainnya. Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial. Sebanyak 4.0 persen ayah dan 0.8 persen ibu contoh sudah meninggal dunia. Jumlah ini sudah dikeluarkan dari penghitungan rentang dan rataan umur orangtua contoh. Status Pernikahan Status pernikahan orangtua contoh berdasarkan Tabel 10 menunjukkan sebagian besar 91.3 berstatus menikah 92.1 mahasiswa laki-laki dan 90.7 mahasiswa perempuan, hal itu berarti hampir seluruh contoh memiliki keluarga utuh. Keluarga yang utuh memberikan peluang besar bagi anak untuk membangun kepercayaan terhadap kedua orang tuanya yang merupakan unsur esensial dalam membantu anak memiliki dan mengembangkan diri Putri, 2008. Situasi kehidupan orangtua, seperti status pernikahan, pekerjaan, dan keadaan sosial ekonomi sangat mempengaruhi kualitas hubungan antara remaja dan orangtuanya Papalia et al., 2009. Status orangtua yang utuh menikah cenderung memiliki kehangatan yang tinggi dibandingkan dengan orangtua tunggal. Selain itu, remaja laki-laki dan perempuan yang orangtuanya bercerai lebih menunjukkan masalah akademis, psikologis, dan perilaku, dibandingkan teman sebaya yang orangtuanya tidak bercerai Sun dalam Papalia et al., 2009. Tidak terdapat perbedaan status pernikahan orangtua antara contoh laki-laki dan perempuan p0,05. Tabel 10 Sebaran Usia, Status Pernikahan, Ukuran Keluarga Contoh Karakteristik Laki-laki Perempuan Total n n n Usia Ayah Dewasa muda 18 - 40 tahun 3 3.0 5 3.3 8 3.2 Dewasa madya 41 - 60 tahun 90 89.1 136 90.1 226 89.7 Dewasa akhir 60 tahun 5 5.0 3 2.0 8 3.2 Meninggal 3 3.0 7 4.6 10 4.0 Total 101 100.0 151 100.0 252 100.0 Usia Ibu Dewasa muda 18 - 40 tahun 20 19.8 20 13.2 40 15.9 Dewasa madya 41 - 60 tahun 78 77.2 129 85.4 207 82.1 Dewasa akhir 60 tahun 2 2.0 1 0.7 3 1.2 Meninggal 1 1.0 1 0.7 2 0.8 Total 101 100.0 151 100.0 252 100.0 Status Pernikahan Menikah 93 92.1 137 90.7 230 91.3 JandaDuda 6 5.9 9 6.0 15 6.0 Menikah Lagi 2 2.0 5 3.3 7 2.8 Total 101 100.0 151 100.0 252 100.0 Ukuran Keluarga Keluarga Kecil ≤4 orang 62 61.4 110 72.9 172 68.3 Keluarga Sedang 5-7 orang 28 27.7 31 20.5 59 23.4 Keluarga Besar ≥8 orang 11 10.9 10 6.6 21 8.3 Total 101 100.0 151 100.00 252 100.00 p-value 0.008 Keterangan: = berbeda nyata α≤0,01 Ukuran Keluarga Ukuran keluarga dalam penelitian ini merupakan keseluruhan jumlah anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga lainnya yang tinggal dalam satu rumah. Besar keluarga menurut Hurlock 1991 dan BKKBN 1997 dibagi menjadi tiga kategori, yaitu keluarga kecil ≤4 orang, keluarga sedang 5-7 orang, dan keluarga besar ≥8 orang. Ukuran keluarga contoh dalam penelitian ini berkisar antara 2-11 orang, dengan rata-rata 5.2 orang Tabel 10, dan lebih dari dua pertiga keluarga contoh termasuk kategori keluarga kecil 68.3. Ukuran keluarga contoh laki-laki lebih besar dibandingkan contoh perempaun p0.01. Murdaningsih 2001 menyatakan salah satu penyebab timbulnya kenakalan remaja adalah jumlah anggota keluarga yang banyak. Hal ini disebabkan karena perhatian dan kasih sayang orangtua menjadi semakin terbagi pada beberapa anak, seperti yang diungkapkan Pulungan 1993 diacuh oleh Ardawati 2004, semakin besar suatu keluarga maka semakin sedikit perhatian yang diperoleh anak dari orangtua. Pendidikan Orangtua Tingkat pendidikan yang dicapai seseorang akan mempengaruhi dan membentuk cara, pola dan kerangka berpikir, persepsi, pemahaman dan kepribadian. Hal tersebut merupakan suatu kesatuan yang dapat menjadi faktor penentu dalam komunikasi keluarga. Oleh karena itu, meningkatnya pendidikan secara langsung ataupun tidak langsung akan menentukan baik buruknya interaksi antar anggota keluarga Gunarsa Gunarsa 2008. Selain itu, orangtua dengan pendidikan tinggi cenderung lebih mengembangkan diri dan pengetahuannya, lebih terbuka mengikuti perkembangan masyarakat dan informasi, serta sanggup memberikan rangsangan-rangsangan fisik maupun mental sejak dini, mereka juga akan melatih anak-anaknya untuk memiliki sikap sosial yang baik, dan membiasakan untuk hidup disiplin, sehingga anak-anak memiliki sikap atau nilai sosial yang tinggi dibandingkan orangtua berpendidikan rendah Gunarsa Gunarsa 2008. Tabel 11 Sebaran Contoh Menurut Pendidikan Orangtua dan Jenis Kelamin Pendidikan Orangtua Laki-laki Perempuan Total n n n Ayah Tidak Sekolah 10 9.9 6 4.0 16 6.4 SD 12 11.9 9 6.0 21 8.3 SMP 12 11.9 16 10.6 28 11.1 SMA 24 23.8 45 29.8 69 27.4 AkademiDiploma 9 8.9 14 9.3 23 9.1 Perguruan Tinggi 34 33.7 61 40.4 95 37.7 Total 101 100.0 151 100.0 252 100.0 p-value 0.009 Ibu Tidak Sekolah 9 8.9 7 4.6 16 6.3 SD 15 14.8 16 10.6 31 12.3 SMP 11 10.9 14 9.3 25 9.9 SMA 31 30.7 54 35.7 85 33.7 AkademiDiploma 10 9.9 16 10.6 26 10.3 Perguruan Tinggi 25 24.7 44 29.1 69 27.4 Total 101 100.0 151 100.0 252 100.0 P-value 0.040 Keterangan: = berbeda nyata α≤0,05; = berbeda nyata α≤0,10 Pendidikan orangtua contoh berkisar antara tidak sekolah sampai dengan tamat perguruan tinggi. Tingkat pendidikan ayah contoh dalam penelitian ini paling banyak 37.7 adalah lulusan perguruan tinggi, dan sebanyak 27.4 persen menamatkan SMA, hanya terdapat 6.3 persen yang tidak bersekolah, 8.3 persen yang menamatkan SD, 11.1 persen menamatkan SMP, dan 9.1 persen mencapai tingkat akademidiploma Tabel 11. Hasil uji beda menunjukkan adanya perbedaan p0.01 pendidikan ayah contoh laki-laki dan ayah contoh perempuan, dalam hal ini pendidikan ayah contoh perempuan lebih tinggi dibandingkan pendidikan ayah contoh perempuan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPRIBADIAN, PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP AKTIVITAS BERWIRAUSAHA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

16 61 173

PENGARUH PENGALAMAN BERWIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA Pengaruh Pengalaman Berwirausaha Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2011 Universitas Muhamma

0 3 13

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN BUDAYA KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Dan Budaya Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha ( Studi Kasus pada Mahasiswa UMS Program Pendidikan PKn Angkatan 2012 ).

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Dan Budaya Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha ( Studi Kasus pada Mahasiswa UMS Program Pendidikan PKn Angkatan 2012 ).

0 1 8

PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN BUDAYA KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Dan Budaya Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha ( Studi Kasus pada Mahasiswa UMS Program Pendidikan PKn Angkatan 2012 ).

0 2 13

PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM Pengaruh Sikap Mandiri dan Lingkungan keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah

1 5 16

PENGARUH FAKTOR KELUARGA DAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MENJADI WIRAUSAHA Pengaruh Faktor Keluarga dan Karakyeristik Kewirausahaan Terhadap Minat Menjadi Wirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2008 Universitas muh

0 3 16

PENGARUH EKSPEKTASI PENDAPATAN, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta).

1 4 155

PENGARUH KEPRIBADIAN, LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 149

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA

0 0 10