Tabel 34 Hasil Uji Beda Variabel Penelitian
Variabel Perempuan Laki-laki
Total Uji Beda
p-value Karakteristik Individu
Indeks prestasi 3.03 3.03
3.03 0.489
Uang saku 747,185.4
765,049.5 754,345.2 0.068 Pengeluaran 625,728.48
595,841.6 613,750.0 0.137 Rasio uang saku-pengeluaran
1.20 1.28
1.23 0.032
Kepemilikan tabungan 0.69
0.67 0.68
0.398
Karakteristik Keluarga
Ukuran keluarga 5.03
5.50 5.22
0.008 Lama Pendidikan ayah
13.05 11.60
12.47 0.009
Lama Pendidikan Ibu 12.20
11.15 11.78
0.040 Penghasilan ayah
2.47 2.15
2.34 0.027
Penghasilan Ibu 1.36 1.35
1.35 0.371
Lingkungan Keluarga 53.5
50.1 52.1 0.039
Kualitas pengasuhan 74.7 72.1
73.6 0.164
Relasi antar anggota keluarga 61.0
55.3 58.7 0.064
Suasana rumah 62.4
53.4 58.8 0.003
Kondisi ekonomi keluarga 60.3
55.8 58.5 0.080
Latar belakang budaya 78.0 75.6
77.0 0.226
Lingkungan Pendidikan 36.3 36.4
36.3 0.477
Lingkungan pend. sekolah 38.0
35.8 37.1
0.152 Lingkungan pend. universitas 34.6
37.0 35.8
0.127
Lingkungan Sosial 39.2 41.2
40.0 0.158
Dukungan Teman 48.7
54.2 50.8 0.028
Ketersediaan Info Kewirausahaan 28.6
32.5 30.5
0.105 Kepemilikan Jaringan Sosial
44.1 46.7
45.4 0.195
Akses Modal 28.7
32.8 30.7 0.084
Dukungan Masyarakat 44.7
42.9 43.9
0.268 Dukungan Guru
43.7 41.7
42.7 0.311
Jiwa Kewirausahaan 52.1
55.5 53.5 0.036
Kepemimpinan 42.0 45.8
43.5 0.126
Kreativitas dan Orisinalitas 48.0 51.2
49.2 0.147
Orientasi Masa Depan 62.0 62.0
61.8 0.490
Orientasi Tugas dan Hasil Kerja 60.8 64.0 62.1
0.129 Kepercayaan Diri
40.6 47.0
43.3 0.006 Keberanian Mengambil Resiko
55.6 59.3
57.0 0.057
Minat Kewirausahaan 59.1
61.9 60.2 0.079
Keterangan: = nyata pada p ≤ 0.01, = nyata pada p ≤ 0.05; = nyata pada p ≤ 0.1
Hasil uji beda menunjukkan karakteristik individu yang berbeda nyata antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan rasio uang saku-pengeluaran
p=.032, dalam hal ini mahasiswa laki-laki memiliki rataan rasio yang lebih besar dibandingkan mahasiswa perempuan. Hal ini karena mahasiswa laki-laki memiliki
uang saku yang yang lebih besar dibandingkan mahasiswa perempuan p=.068 dengan pengeluaran yang tidak berbeda nyata secara statistik p=.137, sedangkan
karekteristik keluarga yang berbeda nyata adalah ukuran keluarga, lama pendidikan ayah, lama pendidikan ibu, penghasilan ayah.
Mahasiswa laki-laki memiliki ukuran keluarga yang lebih besar dibandingkan mahasiswa perempuan p=.008 Ada kemungkinan mahasiswa laki-laki lebih sedikit
mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua dibandingkan mahasiswa
perempuan, karena semakin banyak anggota keluarga, maka semakin semakin sedikit perhatian dan kasih sayang yang diperoleh anak dari orangtua Murdaningsih
2001; Pulungan 1993 diacuh oleh Ardawati 2004. Lama pendidikan ayah dan ibu
mahasiswa perempuan lebih baik dibandingkan mahasiswa laki-laki p=.009 p=.040. Orangtua yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi lebih mampu
memberikan ransangan fisik dan mental sejak dini, mengembangkan sikap sosial anak, dan membiasakan hidup disiplin dibandingkan orangtua berpendidikan lebih
rendah Gunarsa Gunarsa 2004; 2008. Selain itu, orangtua juga mampu mengembangkan pola komunikasi dan interaksu yang baik antar anggota keluarga,
termasuk komunikasi orangtua-anak. Penghasilan ayah mahasiswa perempuan lebih tinggi dibandingkan mahasiswa laki-laki. Hal ini menunjukkan orangtua mahasiswa
perempuan memiliki lebih banyak waktu untuk membimbing anak, karena tidak lagi memikirkan keadaaan ekonomi keluarga Gunarsa Gunarsa 2004; 2008.
Secara keseluruhan lingkungan keluarga berbeda antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan p=.039. Perbedaan tersebut menunjukkan mahasiswa
perempuan memiliki lingkungan lebih baik dibandingkan mahasiswa laki-laki. Hal serupa juga terjadi pada relasi antar anggota keluarga p=.064, suasana rumah
p=.003, dan kondisi ekonomi keluarga p=.080. Mahasiswa perempuan memiliki relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, dan kondisi ekonomi keluarga yang
lebih baik dibandingkan mahasiswa laki-laki. Berbeda dengan lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan secara
keseluruhan maupun pada variabel penyusunnya tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan
p.10, sedangkan secara keseluruhan lingkungan sosial mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki juga tidak menunjukkan perbedaan yang nyata p0.10,
kecuali pada variabel penyusunnya yaitu: dukungan teman dan akses modal p0.10. Mahasiswa laki-laki memiliki dukungan teman dan akses modal yang lebih
baik dibandingkan mahasiswa perempuan. Hal ini menunjukkan mahasiswa laki-laki lebih banyak memiliki teman yang berpendapat dengan berwirausaha tidak perlu
susah mencari pekerjaan dan lebih mudah mencapai kebebasan finansial, serta lebih baik memiliki akses modal dibandingkan mahasiswa perempuan.
Secara keseluruhan, mahasiswa laki-laki memiliki jiwa kewirausahaan lebih baik dibandingkan mahasiswa perempuan p=.036, hal ini ditunjukkan juga oleh jiwa
kepercayaan diri p=.006 dan jiwa keberanian mengambil resiko p=.057 mahasiswa laki-laki lebih baik dibandingkan mahasiswa perempuan. Minat
kewirausahaan mahasiswa laki-laki juga lebih baik dibandingkan mahasiswa
mahasiswa perempuan p=.079. Hal ini senada dengan Van der Zwan et al. 2011
yang menyatakan perempuan lebih sulit memulai dan memilih karir sebagai seorang wirausaha dibandingkan laki-laki, namun tidak berbeda antara perempuan dan laki-
laki dalam hal kemampuan mengembangkan kewirausahaan, apabila perempuan sudah memilih karir sebagai seorang wirausaha.
Hubungan Karakteristik Individu, Jiwa dan Minat Kewirausahaan
Karakteristik individu yang dimasukkan dalam uji korelasi adalah semua variabel karakteristik individu dalam penelitian ini, kecuali variabel fakultas. Hal ini
bertujuan agar memperoleh gambaran tentang keterkaitan karakteristik individu dengan jiwa dan minat kewirausahaan. Variabel karakteristik individu yang dimaksud
antara lain: jenis kelamin, usia, urutan kelahiran, Hidup bersama orangtua, wilayah tempat tinggal, daerah asal, indeks prestasi, pengalaman wirausaha, pengalaman
kerja, uang saku dan pengeluaran per bulan, serta Kepemilikan tabungan.
Karakteristik Individu dan Jiwa Kewirausahaan
Berdasarkan hasil uji korelasi pada mahasiswa laki-laki ditemukan karakteristik individu yang berhubungan positif dan nyata dengan jiwa kewirausahaan hanya
pengalaman kerja mahasiswa r=0.165; p=.099. Hal ini menunjukkan mahasiswa laki-laki yang memiliki pengalaman kerja memiliki jiwa kewirausahaan yang lebih baik
dibandingkan yang tidak. Berbeda dengan mahasiswa laki-laki, hasil uji korelasi karakteristik individu mahasiswa perempuan dengan jiwa kewirausahaan yang nyata
berhubungan adalah daerah asal r=.176; p=.031. Hal ini berarti mahasiswa perempuan yang berasal dari luar jawa memiliki jiwa wirausaha yang lebih baik
dibandingkan mahasiswa dari pulau Jawa.
Tabel 35 Sebaran Koefisien Korelasi antara Karakteristik Individu, Jiwa dan Minat Kewirausahaan
Karakteristik Individu Jiwa Kewirausahaan r
Minat Kewirausahaan r
Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total
Jenis Kelamin -.113
-.089 Usia .146
.070 .117
-.119 .017 -.043
Urutan Kelahiran -.129
.086 .001 -.131 .093 -.002
Hidup bersama orangtua .061 -.086
-.024 -.100 -.163
-.136 Wilayah Tempat Tinggal
-.115 .064 -.014
-.089 .077 .002 Daerah Asal
.098 .176
.144 .021
-.008 .007 Indeks Prestasi
.140 .020 .072
.092 .031 .058 Pengalaman Wirausaha