14
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April tahun 2012. Pengambilan data primer dilakukan pada bulan April tahun 2012 sedangkan
pengambilan data sekunder dilakukan pada bulan Januari sampai Maret tahun 2012. Lokasi penelitian berada di pesisir Selat Sunda, adapun pengumpulan data dilakukan
di Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Labuan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Pengambilan data primer melalui wawancara nelayan Labuan Banten
berupa data harian 4 nelayan dengan alat tangkap cantrang selama 15 hari dan lokasi pengambilan data sekunder dari Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Pandeglang,
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten serta Tempat Pelelangan Ikan I TPI I berupa data hasil tangkapan dan upaya penangkapan tahunan. Identifikasi ikan
kurisi dilakukan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perikanan, Departemen Manajemen Sunberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
Gambar 4. Peta lokasi penelitian Sumber : Dinas Perikanan Kecamatan Labuan 1999
15
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera digital, alat tulis buku, pensil dan pena serta kuisioner. Dalam penelitian ini bahan yang digunakan
adalah ikan kurisi di TPI Labuan, peta lokasi TPI, formulir kuisioner, dan bahan pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan data sekunder yang meliputi data hasil tangkapan bulanan ikan kurisi yang didaratkan di PPP Labuan
dan upaya penangkapan kapal perikanan, alat tangkap dan jumlah nelayan serta keadaan umum Labuan Banten. Data tersebut dikumpulkan dari TPI I. Selain itu,
dilakukan pengumpulan data primer, yaitu berupa wawancara 4 nelayan dengan alat tangkap cantrang dan 15 nelayan dengan alat tangkap jaring rampus yang
menangkap ikan kurisi di Perairan Selat Sunda, Labuan Banten. Dalam penelitian ini pun dilakukan pengambilan data primer berupa wawancara 4 orang nelayan
cantrang selama 10 kali trip keberangkatan. Hal ini dilakukan karena setelah dilakukan analisis standarisasi upaya penangkapan, alat tangkap cantrang
merupakan alat tangkap yang lebih selektif. Pengambilan data wawancara ini dilakukan selama 10 kali pendaratan hasil tangkapan nelayan. Data berupa produksi
harian dari tangkapan 4 nelayan yang dikumpulkan dengan cara mencatat hasil tangkapan setelah didaratkan oleh nelayan. Pengambilan data ini dilakukan dengan
tehnik wawancara lihat Tabel 1.
16
Tabel 1. Jenis dan sumber data
Jenis data Data
Analisis Sumber
Primer •
Informasi lokasi daerah
penangkapan 9
Jaring rampus 9
cantrang •
Biaya operasi penangkapan
9 BBM
9 Es batu
9 Air bersih
9 Konsumsi
• Data produksi
nelayan cantrang selama 10 kali trip
9 Produksi
9 Harga
• Pemetaan
partisipatif daerah penangkapan
• Deskriftif, RPUE
• Deskriftif
• Wawancara
nelayan jaring rampus dan
nelayan cantrang
• Wawancara
nelayan
• Wawancara
nelayan cantrang
Sekunder •
Data bulanan 9
Produksi 9
Harga 9
Upaya •
Data tahunan 9
Produksi 9
Harga 9
Upaya •
Pola musim penangkapan
• CPUE
• Surplus produksi
TPI 1 Labuan
3.4. Analisis Data