Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
yang saat ini sedang menjadi fenomena oleh masyarakat Indonesia adalah idol group. Ada salah satu grup musik pop yang sangat populer di
Indonesia, AKB48. Di Jakarta, ada juga grup yang serupa, yaitu JKT48.
11
Secara historis JKT48 merupakan sister dari AKB48. AKB48 merupakan cikal bakal munculnya JKT48 di Indonesia. AKB48 adalah
sebuah grup idola idol group yang saat ini di Jepang dan di dunia merupakan pop grup terbesar atau terbanyak
Guinness World Records, 2010
yang dibentuk oleh produser sekaligus pencipta lagu yang sudah sangat terkenal di Jepang, yaitu Yasushi Akimoto. Selain Yasushi Akimoto
ada dua orang lagi yang menjadi founding father atau pendiri dari AKB48 yaitu Yasushi Kubota, dan Shiba Kotaro. AKB48 telah mendulang
kesuksesan di Jepang dan dikancah musik internasional. AKB48 merupakan sebuah grup idola yang penggemarnya di Jepang
sekitar diakhir usia 20-an dan 30-an mencari hubungan emosional dengan gadis dibawah umur. Untuk orang luar, yang dirasakan sifat menyimpang
dari obsesi penggemar menyimpang dari kepatutan sosial.
12
Pada awal pertama kali dibentuk, para anggota AKB48 menyebarkan brosur
mengundang orang-orang untuk menyaksiskan pertunjukan mereka di toko Don Quijote yakni sebuah teater, tempat dimana para anggota AKB48
melakukan pertunjukan. Para anggota AKB48 harus bersabar ketika brosur yang mereka berikan kepada orang-orang dibuang begitu saja dihadapan
mereka, dan mereka harus menerima kenyataan ketika hanya beberapa penonton saja yang menyaksikan pertunjukan mereka. Akan tetapi dengan
kesabaran, latihan yang keras, mental dan keahlian yang terus diasah melalui penampilan mereka di teater dari hari ke hari, kemudian
mengeluarkan single dan album. Perlahan tapi pasti mereka mulai dikenal oleh banyak orang dan total penjualan album mereka bahkan mencapai
11
Yusuke Shindo, op. cit., h. 114
12
Wendy Xie, Japanese “Idols” In Trans-Cultural Reception: The Case of AKB48, Virginia Review of Asian Studies, Vol 16, 2014, h. 80
20.300.000 kopi
13
, akhirnya mereka menjadi idol group yang sangat terkenal dan sukses seperti sekarang. AKB48 saat ini merupakan idol group
yang terlaris di Jepang.
14
Berikut adalah hasil penjualan album AKB48 dari tahun ke tahun:
15
Tabel 1.1 Hasil Penjualan Album AKB48
Tahun Penjualan Tahunan
Total penjualan 2006
92,427 92,427
2007 117,540 209,967
2008
116,407 326,374
2009 591,654 918,028
2010 3,418,604
4,336,632
2011
7,345,663 11,682,295
2012 7,086,201
18,768,496
2013 6,026,178 24,794,674
2014 6,344,633
31,139,307
13
Muhammad Robbiansyah, “Negeri Jepang Mempunyai Banyak Sekali Keunikan, Seperti Misalnya Bunga Sakura, Gunung Fuji atau Film Kartun Yang Biasa Disebut sebagai Anime”, J-
Pop Culture, Tangerang, 2012, h. 26
14
Jóna Björk Jónsdóttir, op. cit., h. 12
15
https:id.wikipedia.orgwikiAKB48, di akses melalui internet pada tanggal 23-03-2016 pada pukul 14:06
2015 1,083,514 32,222,791
Produser Yasushi Akimoto mengatakan JKT48 akan menjadi jembatan persahabatan antara Indonesia dan Jepang. Yasushi Akimoto juga
menyatakan bahwa JKT48 adalah proyek 48 family pertama diluar Jepang. JKT48 merupakan singkatan dari Jakarta dan 48. Nama Jakarta diambil dari
tempat JKT48 berdiri yaitu di Jakarta, sedangkan angka 48 banyak yang salah menduga bahwa angka 48 disini merupakan jumlah anggota dari
JKT48 padahal tidak seperti itu, angka 48 melambangkan nama dari sister group sebelumnya yaitu AKB48. JKT48 juga memiliki filosofi tersendiri
yang kerap diucapkan sebelum perform yaitu J: Joyful, K: Kawaii, T: Try to the best.
JKT48 berada dibawah naungan JKT48 Operational Team, PT Dentsu Inter Admark Media Group Indonesia dan MNC group. PT Dentsu Inter
Admark Media Group Indonesia adalah perusahaan periklanan Jepang yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta
16
dan berpusat di Gedung Dentsu, Shiodome Sio-Site, Minato-ku, Tokyo
17
Sedangkan MNC group merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang media yang berpusat di
Jakarta, Indonesia.
18
JKT48 adalah idol group yang dibentuk pada akhir tahun 2011 dan merupakan sister group dari AKB48. JKT48 mengadopsi konsep yang sama
seperti AKB48 yaitu idol you can meet
19
artinya idola yang dapat anda jumpai setiap hari. Untuk fans JKT48 sendiri memiliki sebutan wota yang
diambil dari bahasa Jepang otaku, yaitu dimana seseorang sangat mengagumi
16
http:www.campaignasia.comagencyportfolioCompany3095,media-agency,dentsu- media-group.aspx.VpGhc7aLTIU, di akses melalui internet pada tanggal 10-01-2016 pada pukul
07:30
17
https:id.wikipedia.orgwikiDentsu, di akses melalui internet pada tanggal 08-01-2016 pada pukul 20:40
18
https:id.wikipedia.orgwikiMedia_Nusantara_Citra, di akses melalui internet pada tanggal 08-01-2016 pada pukul 20:49
19
Wendy Xie, op.cit, h. 80
dan loyal terhadap idolanya, akan tetapi dalam konteks ini saya tidak akan menyebutnya wota melainkan fans JKT48.
JKT48 memiliki fanbase mencapai hingga lebih dari 2,5 juta di Asia Tenggara, meski begitu belum ada data statistik mengenai berapa jumlah
fans JKT48 yang di Indonesia, akan tetapi bisa dilihat dari hasil observasi awal. Seperti salah satu komunitas penggemar budaya Jepang yang
berlokasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu JFUIN. Komunitas ini sengaja dibuat agar dapat mewadahi mahasiswa UIN yang mempunyai
kegemaran yang sama tentang budaya Jepang untuk saling sharing, pergi ke event bersama, dan membuat kegiatan bersama.
Berdasarkan observasi awal tersebut, begitu banyaknya fans JKT48 ketika mereka rutin mengikuti berbagai event yang diselenggarakan oleh
JKT48 seperti contohnya yaitu event handshake, pada event ini para fans JKT48 berkesempatan untuk berjabat tangan dan ngobrol singkat dengan
sang idola
20
dengan cara membeli CD single yang dibandrol dengan harga satu CD single Rp. 40.000,- dengan begitu fans JKT48 dapat berjabat
tangan dengan sang idola dalam waktu sepuluh detik. Tidak jarang kejadian dimana para fans JKT48 membeli lebih dari satu atau dua bahkan lebih CD
single agar bisa handshake dan ngobrol lebih dari sepuluh detik dengan sang idola, dan CD tersebut hanya diambil beberapa keping saja oleh para
fans JKT48 padahal mereka membeli lebih dari satu CD singlenya. Walaupun dibandrol dengan harga yang cukup mahal antusias para fans
JKT48 yang sebagian besar adalah kalangan mahasiswa tetap tinggi. Hal tersebut menyebabkan gaya hidup mereka berubah begitu juga
dalam bidang konsumsi mereka. Greene dan Adam-Price dalam jurnal penelitian Dicle Yurdakul-
Şahin and Deniz Atik berpendapat bahwa, dalam masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, kaum muda
20
Wendy Xie, op. cit., h. 81
berusaha melepaskan dari pengawasan orangtua dalam perintah untuk membentuk gagasan dan menetapkan identitas mereka dan gaya hidup.
21
Konsumen merupakan titik utama pemasaran, ketika perilaku konsumen diketahui oleh para pelaku pasar, maka pelaku pasar akan
mengarahkan pemasaran produk mereka kepada perilaku konsumen tersebut.
22
Misalnya, JKT48 menyelenggarakan event handshake, konser, menjual berbagai merchandise pernak-pernik khas JKT48 seperti kaos,
lightstick, mug, poster, kalender, gantungan kunci, kipas, jaket, pin, photopack, CD album, CD single, majalah, sticker, dan lain-lain. Selain
menjual berbagai merchandise pernak-pernik khas JKT48, JKT48 juga memiliki gedung teater yang bertempat di Mall fX Lifestyle X’enter lantai
4, Senayan, Jakarta Selatan yang digunakan oleh para fans JKT48 untuk bertemu para member anggota JKT48. Melalui gedung teater, JKT48
melakukan perform hampir setiap hari. Harga satu tiket masuk ke teater JKT48 untuk laki-laki sebesar Rp. 100.000,- sedangkan untuk perempuan
dan anak-anak dibandrol dengan harga Rp. 50.000,-. Dengan diberikan kemudahan akses untuk dapat bertemu face to face dengan para member
anggota JKT48 secara tidak langsung hal ini menyebabkan para fans JKT48 ingin datang kembali ke teater JKT48 dan sebagai konsumen
dipandang sangat menjanjikan, walaupun dijual dengan harga cukup mahal. Berdasarkan hal-hal yang dipaparkan diatas, maka peneliti merasa
tertarik menganalisa masalah ini mengingat tingkat konsumsi dikalangan mahasiswa yang semakin berkembang dan ingin mengetahui secara
deskriptif dampak gaya hidup konsumtif seperti apa yang dialami oleh para
fans JKT48. Penelitian ini berjudul, “Dampak Keberadaan JKT48
21
Dicle Yurdakul- Şahin and Deniz Atik, 2013, Jurnal Penelitian: Celebrity Influences on
Young Consumers: Guiding the Way to the Ideal Self, Izmir Review of Social Sciences, Vol 1, No. 1, h. 68
22
Fadilah Aulia Rahma dan Muhammad Reza, 2013, Jurnal Penelitian: Hubungan Antara Pembentukan Identitas Diri dengan Perilaku Konsumtif Pembelian Merchandise Pada Remaja,
Jurnal Elektronik Universitas Surabaya, Character, Volume 01, Nomor 03, h. 1
Terhadap Gaya Hidup Konsumtif Fans JKT48 Dikalangan Mahasiswa Studi Kasus di Komunitas JFUIN”
. B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Di komunitas JFUIN, terdapat fenomena budaya penggemar karena
keberadaan JKT48. 2.
Di komunitas JFUIN kecenderungan daya beli berubah, lebih mengutamakan untuk membeli merchandise atau pernak-pernik JKT48.
3. Di komunitas JFUIN terdapat dampak-dampak gaya hidup konsumtif
karena keberadaan JKT48.