Indikator Komunitas Komunitas dan Budaya Penggemar

penggemar dan pembaca ‘biasa’ adalah pada ‘unsur lebih’—penggemar adalah seorang pembaca budaya pop yang berlebihan. 73 Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang fans merupakan pembaca budaya pop yang berlebihan sehingga apapun yang berkaitan dengan idola mereka segalanya akan dilakukan dan diusahakan. Ditambah lagi dengan komunitas yang berpengaruh dengan budaya penggemar semakin menambah eksistensinya. Dengan memiliki minat, dan kegemaran yang sama para fans dapat menyalurkan atau membagi hal tersebut secara berkelompok melalui ikatan emosional yang telah terbentuk.

5. Budaya PopPopCulture

a. Budaya

Untuk mendefinisikan budaya pop, sebelum itu perlu mendefinisikan istilah budaya terlebih dahulu. Raymond Williams dalam John Storey mengatakan bahwa budaya sebagi “satu dari dua atau tiga kata yang paling rumit dalam bahasa Inggris. Kemudian Williams memberikan tiga definisi yang sangat luas. 74 Pertama, budaya dapat digunakan untuk mengacu pada “suatu proses umum perkembangan intelektual, spiritual, dan estesis”. Kedua¸budaya bisa berarti “pandangan hidup tertentu masyarakat, periode, atau kelompok tertentu”. Ketiga, budaya bisa merujuk pada “karya dan praktik-pratik intelektual, terutama aktivitas artistik”. Jika berbicara mengenai budaya pop berarti menggabungkan makna budaya kedua dengan makna ketiga. Makna kedua—pandangan hidup tertentu—memungkinkan kita untuk berbicara tentang praktik- praktik seperti berlibur ke pantai, perayaan Idul Fitri, dan yang lainnya, semua hal ini biasanya disebut sebagai budaya-bdaya yang hidup atau disebut juga sebagai praktik-praktik budaya. Sedangkan makna 73 Ibid., John, h. 168 74 John Storey, Teori Budaya dan Budaya Pop, Yogyakarta: Qalam: 2003 , Cet. ke-1, h. 2-3 ketiga—praktik berkemaknaan—memungkinkan kita membahas tentang musik pop dan komik sebagai contoh budaya pop. 75 Dari berbagai definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, budaya adalah sesuatu yang mengacu pada proses perkembangan intelektual, spiritual, dan estesis dan pandangan hidup tertentu masyarakat untuk memenuhi aktivitas kehidupannya.

b. Budaya Pop

Ada beberapa cara untuk mendefinisikan budaya pop. Kata pertama yang akan di bahas adalah istilah “popular”. Terhadap istilah ini Williams dalam John Storey memberikan empat makna: “banyak disukai orang,” “jenis kerja rendahan”, “karya yang dilakukan untuk menyenangkan orang”, budaya yang memang dibuat oleh orang untuk diri nya sendiri”. 76 Kemudian, untuk mendefinisikan budaya pop kita perlu mengkombinasikan dua sitilah, yakni ”budaya” dengan “popular” yang keduanya memiliki formulasi definisinya sendiri-sendiri. Dari sisi sejarah perjalanan teori budaya dengan budaya pop itu adalah suatu sejarah dimana dua istilah itu terhubung satu sama lain oleh pemakaian teoritis dalam konteks historis dan sosal tertentu. Ada satu titik awal yang menyatakan bahwa budaya pop itu memang budaya yang menyenangkan atau banyak disuaki orang. Misalnya, bisa diteliti dari konser musik, festival, dan lain-lain. Kita dapat menemukan budaya pop pada apa yang disukai orang-orang, namun kita bisa menemukannya pada banyak hal yang secara teoritis tidak bisa digunakan sebagai definisi konseptual. 77 Definisi budaya pop harus pula mencakup dimensi kuantitatif. Pop-nya budaya popular menjadi sebuah prasayarat. Pengakuan ini mencakup juga pengakuan resmi akan istilah “budaya tinggi” terutama pada penjualan buku, 75 Ibid., John, h. 3 76 Ibid., John, h. 10 77 Ibid., John, h. 11