B. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian sebelumnya, peneliti mendapatkan data bahwa ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yaitu:
1. Riza Afriani dalam skripsinya tentang “Hubungan Status Sosial
Ekonomi dan Perilaku Konsumtif terhadap Mahasiswi” Studi Kasus Mahasiswi FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat hubungan antara status sosial ekonomi terhadap perilaku kosumtif.
2. Ismayanti dalam skripsinya “Hubungan Internet dengan Gaya Hidup
Konsumtif”, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hubungan dengan gaya hidup konsumtif mahasiswa. Ini berarti bahwa
ada hubungan antara lamanya mahasiswai mengakses internet dengan gaya hidup konsumtif. Semakin mereka termasuk tingkatan pengguna
yang lebih tinggi medium dan heavy user drmskin tinggi peluang mereka untuk memiliki gaya hidup konsumtif.
3. Fadilah Aulia Rahma dan Muhammad Reza dalam jurnal yang
berjudul, “Hubungan antara Pembentukan Identitas Diri dengan Perilaku Konsumtif Pembelian Merchandise pada Remaja”.
Kesimpulan dari jurnal Fadilah dan Reza menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 123 orang
yang diteliti, sebagian besar subjek dalam penelitian ini adalah subjek yang dikategorikan memiliki pencapaian identitas identity
achievement yang mayoritas memiliki kecendrungan perilaku konsumtif rendah Semakin baik identitas remaja, maka potensi
perilaku konsumtifnya akan semakin rendah karena remaja telah mengalami suatu eksplorasi krisis dan sudah membuat suatu
komitmen dalam hidupnya. Sementara itu perilaku konsumtif juga dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diukur oleh peneliti.
4. Jóna Björk Jónsdóttir dalam jurnal yang berjudul
“ ザ・アイドル!The Aidoru The Ardent Fans” Perspective, B.A
Essay, pada 2013. Jurnal yang membahas tentang survei ada kemungkinan besar bahwa 100 orang yang menjawab semua
perempuan; seperti yang telah mengamati bahwa sebagian besar basis penggemar pada umumnya adalah perempuan. Fans juga dari segala
usia, dari anak-anak dan orang dewasa muda untuk orang tua bahkan di tahun enam puluhan dan tujuh puluhan, membuktikan AIDORU
yang dapat menjangkau orang-orang dari segala usia. 5.
Wendy Xie dalam jurnal yang berjudul :Japanese “Idols” In Trans- Cultural Reception: The Case of AKB48”. Jurnal ini membahas
fenomena idols di Jepang dan perbedaan pada budaya Barat dengan pada budaya Jepang terkait dengan “idola.
Tabel 2.3 Penelitian Relevan
No Penelitian dan Judul
Metode Penelitian Hasil Penelitian
1 Riza Afriani,
“Hubungan Status Sosial Ekonomi dan
Perilaku Konsumtif terhadap Mahasiswi”
Studi Kasus Mahasiswi FISIP UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jenis : Kuantitatif Sumber : Primer dan
Sekunder Lokasi : UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat hubungan antara status sosial ekonomi terhadap
perilaku kosumtif.
2 Ismayanti, “Hubungan
Internet dengan Gaya Hidup Konsumtif”.
Jenis : Kuantitatif Sumber : Primer
Lokasi : UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa hubungan dengan gaya hidup konsumtif
mahasiswa. Ini berarti bahwa ada hubungan antara lamanya
mahasiswai mengakses internet dengan gaya hidup konsumtif.
Semakin mereka termasuk tingkatan pengguna yang lebih
tinggi medium dan heavy user drmskin tinggi peluang mereka
untuk memiliki gaya hidup konsumtif.
3 Fadilah Aulia Rahma
dan Muhammad Reza, “Hubungan antara
Pembentukan Identitas Diri dengan Perilaku
Konsumtif Pembelian Merchandise pada
Remaja”. 2013 Jenis : Jurnal
Kuantitatif Sumber : Primer
Lokasi : Komunitas ELF Surabaya
Kesimpulan dari jurnal Fadilah dan Reza menyatakan bahwa
berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 123
orang yang diteliti, sebagian besar subjek dalam penelitian ini
adalah subjek yang dikategorikan memiliki pencapaian identitas
identity achievement yang mayoritas memiliki
kecendrungan perilaku konsumtif rendah Semakin baik identitas
remaja, maka potensi perilaku konsumtifnya akan semakin
rendah karena remaja telah mengalami suatu eksplorasi
krisis dan sudah membuat suatu komitmen dalam hidupnya.
Sementara itu perilaku konsumtif juga dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diukur oleh peneliti.
4 Jóna Björk Jónsdóttir,
“ ザ・アイドル!The
Aidoru The Ardent Fans” 2013
Jenis : Survey Sumber : Primer dan
sekunder Lokasi : Komunitas
Arashi-On Meskipun penggemar asing tidak
mengalami budaya Jepang dengan cara yang sama bahwa
Jepang lakukan, mereka memberi kita wawasan yang menarik dan
pengalaman mengenai sistem AIDORU. Untuk survei ini, ada
kemungkinan besar bahwa 100 orang yang menjawab semua
perempuan; seperti yang telah mengamati bahwa sebagian besar
basis penggemar pada umumnya adalah perempuan. Fans juga dari
segala usia, dari anak-anak dan orang dewasa muda untuk orang
tua bahkan di tahun enam puluhan dan tujuh puluhan,
membuktikan AIDORU yang dapat menjangkau orang-orang
dari segala usia.
5 Wendy Xie, “Japanese
“Idols” In Trans- Cultural Reception:
The Case of AKB48”. 2014
Jenis : Analisis Sumber : Primer dan
sekunder Jurnal ini membahas fenomena
idols di Jepang dan perbedaan pada budaya Barat dengan pada
budaya Jepang terkait dengan “idola.
No Perbedaan Persamaan
1 Pada penelitian ini hal yang diteliti
yaitu dampak keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif fans
JKT48 dan metode penelitian yang digunakan adalah campuran kualitatif,
untuk pengumpulan data peneliti menggunakan observasi, wawancara
dan teknik pengumpulan data dengan dokumen.
Sama-sama menggunakan data primer dan data sekunder untuk mengetahui
dampak keberadaan suatu idol group
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan diatas terdapat beberapa penelitian yang sejenis dan berkaitan dengan apa yang ingin diteliti oleh
peneliti. Dari lima penelitian diatas yakni penelitian mengenai perilaku konsumtif, gaya hidup konsumtif, pembentukan identitas diri dengan perilaku
konsumtif, tentang idol, dan tentang idol di Jepang dan di Barat dan dari hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa ada kaitannya dengan dampak idol
group JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif fans JKT48.
C. Kerangka Berpikir
JKT48 merupakan idol group yang terbentuk pada akhir tahun 2011 dan sudah memiliki fanbase sebanyak lebih dari 2,5 juta di Asia Tenggara. Di
Indonesia sendiri JKT48 menjadi sangat fenomenal karena uniknya sebuah idol group yang belum pernah ada sebelumnya didunia musik tanah air.
Hadirnya JKT48 di Indonesia menyebabkan perubahannya gaya hidup mahasiswa, dimana konsumsi saat ini tidak hanya kebutuhan sandang, pangan,
papan, dan pendidikan akan tetapi juga pemenuhan akan hiburan, keinginan, dan hasrat. Gaya hidup konsumtif seperti dipandang lumrah oleh mahasiswa
saat ini, pemenuhan akan keinginan menjadi lebih besar daripada kebutuhan pokoknya. Selain itu, mahasiswa dikenal sebagai jiwa muda yang selalu
berinteraksi karenanya mahasiswa membuat suatu perkumpulan atau kelompok atau komunitas dengan tujuan tertentu. Karena berkelompok dan memiliki hobi
dan tujuan yang sama maka timbul pula berbagai dampak dengan gaya hidup konsumtif atau loyalitas terhadap sesuatu.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara deskriptif mengenai dampak keberadaan JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif
di komunitas JFUIN. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu idol group dalam kasus ini adalah JKT48 memiliki peran tertentu
berkaitan dengan ada nya dampak yang ditimbulkan oleh JKT48 terhadap gaya hidup konsumtif dikalangan mahasiswa.