2.9. Kerangka Pemikiran
Perubahan pola konsumsi dietary pattern yang terjadi akibat adanya perbaikan tingkat kesejahteraan berpengaruh terhadap pola konsumsi hortikultura,
khususnya buah-buahan. Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang dibudidayakan
dalam hortikultura meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, bunga dan tanaman hias. Sedangkan dalam hortikultura buah-buahan merupakan salah satu sumber vitamin
dan mineral. Dengan kandungan vitamin dan mineral yang dimiliki, buah sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang.
Buah-buahan merupakan produk hasil pertanian yang ditetapkan sebagai komoditi strategis dan memiliki peluang pasar yang besar baik dari dalam maupun
luar negeri. Permintaan buah-buahan semakin besar sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kebutuhan gizi yang baik, gaya hidup dan kemampuan daya beli
masyarakat. Buah juga merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral yang mudah
diperoleh masyarakat di berbagai wilayah, baik pedesaan maupun perkotaan. Selain itu buah memiliki tingkat harga, jenis dan kualitas yang bervariasi sehingga
masyarakat dari berbagai kelas pendapatan mampu mengkonsumsi buah sesuai dengan daya belinya. Buah juga relatif tersedia sepanjang tahun meskipun
beberapa buah ada yang bersifat musiman, namun tidak sedikit juga buah yang tidak tergantung musim. Terlebih lagi dengan semakin banyaknya buah impor
yang masuk ke Indonesia. Hal ini menyebabkan ketersediaan buah relatif stabil sepanjang tahun.
Buah-buahan merupakan komoditas pertanian yang bersifat inelastis untuk jangka pendek, sehingga peningkatan produksi yang melebihi permintaan pada
waktu tertentu akan menjatuhkan harga yang cukup besar. Begitu juga sebaliknya, pasokan yang tidak dapat memenuhi permintaan akan meningkatkan harga buah.
Sehingga dapat dikatakan bahwa perubahan harga buah sangat dipengaruhi oleh jumlah produksi buah itu sendiri.
Permasalahannya adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi buah- buahan yang diperkirakan akan terus meningkat diperlukan ketersediaan buah
yang cukup dan harga yang relatif terjangkau agar konsumsi dapat terpenuhi. Untuk masalah ketersediaan buah mungkin dapat teratasi karena buah-buahan
yang umumnya dikonsumsi seperti alpukat, pepaya, nanas, pisang, jeruk, semangka, melon dan salak relatif tersedia sepanjang tahun. Selain itu dengan
semakin banyaknya buah impor yang masuk ke Indonesia menyebabkan ketersediaan buah relatif stabil sepanjang tahun. Namun agar tiap lapisan
masyarakat dapat mengkonsumsi buah-buahan dengan baik, dibutuhkan harga yang terjangkau. Dengan harga yang terjangkau masyarakat dari berbagai kelas
pendapatan mampu mengkonsumsi buah sesuai dengan daya belinya. Fluktuasi harga buah dapat disebabkan oleh besarnya jumlah penawaran
dan besarnya jumlah permintaan. Semakin tinggi jumlah penawaran maka harga akan rendah, sebaliknya jika jumlah penawaran semakin sedikit maka harga akan
semakin meningkat ceteris paribus. Tinggi rendahnya jumlah penawaran dapat disebabkan oleh terjadinya panen. Tingginya tingkat gagal panen bisa disebabkan
oleh serangan hama dan faktor cuaca.
Dilihat dari permintaan, tingginya harga terjadi karena permintaan akan suatu komoditi meningkat. Sedangkan turunnya permintaan akan menyebabkan
turunnya harga ceteris paribus. Tinggi rendahnya jumlah permintaan dapat disebabkan oleh musim panen buah itu sendiri.
Fluktuasi harga buah-buahan yang terjadi menyebabkan pelaku pasar buah baik produsen atau konsumen mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan
ekonomi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu analisis risiko harga komoditas buah- buahan agar fluktuasi harga dapat segera diatasi. Pengukuran volatilitas perlu
dilakukan untuk memetakan ketidakpastian tersebut. Volatilitas yang ada pada harga buah-buahan di Pasar Induk Kramat Jati dapat memberikan gambaran buah
mana yang mempunyai fluktuasi harga paling tinggi.
Keterangan : Hubungan
langsung Hubungan tidak langsung
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Operasional
Buah-buahan merupakan makanan
yang kaya akan vitamin dan mineral
Implikasi adanya perbaikan ekonomi ialah
pergeseran pola konsumsi pangan dari
padat energi ke yang kaya vitamin dan
mineral
Buah-buahan adalah komoditas pertanian
yang memiliki harga yang fluktuatif
Metode analisis deskriptif kualitatif
Model ARCH-GARCH
Metodologi Box-Jenkins Perkembangan harga
harian buah Tingkat Risiko Harga
Analisis Tingkat Risiko dan Fluktuasi Harga Buah Komoditas Unggulan Indonesia
Uji kointegrasi Untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi buah-buahan diperlukan
ketersediaan buah yang cukup dan harga yang
terjangkau
III. METODE PENELITIAN